Penelitian ini dilakukan untuk menilai dampak substitusi sebagian tepung terigu dengan pasta sukun serta pengaruh lama penyimpanan terhadap sifat kimia dan fisik mi basah. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah proporsi tepung terigu dan pasta sukun yang terdiri atas empat level: P0 (100%:0%), P1 (85%:15%), P2 (70%:30%), dan P3 (55%:45%). Faktor kedua adalah durasi penyimpanan pada suhu dingin (0–4°C), yaitu L0 (0 hari), L1 (3 hari), L2 (6 hari), dan L3 (9 hari). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 22. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antar perlakuan, digunakan uji lanjut Duncan dengan tingkat signifikansi 5% (p = 0,05). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara perbandingan tepung terigu dan pasta sukun serta waktu penyimpanan terhadap karakteristik kimia, fisik, dan sensoris mi basah. Kadar air tertinggi tercatat pada perlakuan P3L3 sebesar 57,570%, sedangkan kadar abu tertinggi juga ditemukan pada perlakuan yang sama sebesar 0,551%, dan kadar terendah sebesar 0,192% pada P0L1. Kadar protein tertinggi tercapai pada P2L1 dengan nilai 7,64%, sementara kadar terendah sebesar 5,98% diperoleh dari P0L3. Dalam uji elastisitas, nilai tertinggi ditemukan pada kombinasi P0L3 sebesar 26,18 cm, sedangkan nilai terendah 5,76 cm pada P3L2. Penilaian organoleptik menunjukkan bahwa skorewarna tertinggi adalah 3,70 (P1L1) dan skoreterendah 2,07 (P1L2). Untuk aroma, skoretertinggi 3,35 diperoleh dari P0L1, dan skoreterendah 1,67 dari P1L2. Sementara itu, skorerasa tertinggi sebesar 3,42 dicapai pada P0L1, dan nilai terendah 2,30 tercatat pada P0L2. Berdasarkan rata-rata tertinggi dari parameter organoleptik (warna, aroma, dan rasa), kombinasi terbaik diperoleh pada perlakuan P1L1, yaitu formulasi dengan 85% tepung terigu dan 15% pasta sukun yang disimpan selama 3 hari.