Ishak, Chamsiah
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN BELAJAR KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 BANTAENG Nurali, Dwi astiti; Ishak, Chamsiah
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 4 edisi 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.941 KB) | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.11789

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara belajar kelompok terhadap hasil belajar sosiologi siswa selas XI IPS di SMA Negeri 2 Bantaeng. Hasil penelitian menunjukkan tentang hubungan belajar kelompok terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas XI di SMA negeri 2 Bantaeng, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, Terdapat hubungan yang signifikan antara belajar kelompok dengan hasil belajar sosiologi siswa di SMA Negeri 2 Bantaeng. Kekuatan hubungan ditunjukkan melalui koefisien korelasi (r) sebesar 0,126 dan nilai koefisien determinasi (r2) sebesar 0,072, hubungan pada variabel Hasil belajar dapat dijelaskan oleh variabel Belajar kelompok sedangkan sisanya 28% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA JUMAT BERAMAL DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS SOSIAL SISWA DI SMA NEGERI 13 BONE Anugrah, Anugrah; Ishak, Chamsiah
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 5 Edisi 3, November 2018
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.614 KB) | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.12346

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program Jumat Beramal dalam meningkatkan solidaritas sosial siswa di SMA Negeri 13 Bone. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan data primer 2 orang guru dan 18 siswa dengan menggunakan teknik sampel snowball. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan program kerja Jumat Beramal dalam meningkatkan solidaritas sosial siswa di SMA Negeri 13 Bone menampakkan suatu kebiasaan dan dilembagakan oleh salah satu organisasi sekolah dalam bentuk program kerja dimana dalam pelaksanaan program kerja tersebut terlihat adanya kerja sama dan gotong royong. 2) Faktor yang mendukung pelaksanaan  program Jumat Beramal dalam meningkatkan solidaritas sosial siswa di SMA Negeri 13 Bone meliputi (a) dorongan naluri, (b) dukungan orang tua, (c) dukungan guru, (d) pengaruh lingkungan, sedangkan faktor yang menghambat pelaksanaan  program Jumat Beramal dalam meningkatkan solidaritas sosial siswa di SMA Negeri 13 Bone meliputi (a) keterbatasan waktu dalam pelaksanaannya (b) keterbatasan dana (c) munculnya keluhan mengenai informasi semua pihak yang menerima sumbangan Jumat Beramal dan rincian jumlah dana yang digunakan setiap pihak penerima sumbangan tersebut yang tidak dipublikasi secara umum kepada siswa, (d) timbulnya tanggapan miring dari beberapa pihak tertentu.  3) Solidaritas sosial yang dimiliki siswa pasca diterapkannya program Jumat Beramal di SMA Negeri 13 Bone yaitu solidaritas sosial siswa mulai berkembang, karena sebagian besar siswa sudah mulai konsisten memperlihatkan berbagai partisipasinya dalam pelaksanaan program Jumat Beramal.
DAMPAK EKSTRAKURIKULER KARATE TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SMA NEGERI 1 WATANSOPPENG Nengsih, Sri Wahyu; Ishak, Chamsiah
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 4 Edisi 3 November 2017
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.039 KB) | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.12121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Alasan siswa memilih ekstrakurikuler karate di SMA Negeri 1 Watansoppeng. 2) Dampak ekstrakurikuler karate terhadap pendidikan karakter siswa di SMA Negeri 1 Watansoppeng. Jenis penelitian ini kualitatif dengan penentuan informan melalui teknik purposive sampling dengan kriteria yaitu siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karate. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif dengan tahap meredusi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data yaitu member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Alasan siswa memilih ekstrakurikuler karate di SMA Negeri 1 Watansoppeng karena karate memiliki manfaat yang berbeda dengan ekstrakurikuler lainnya seperti untuk melatih fisik dan mental, meningkatkan percaya diri, dan belajar tentang pengendalian diri yang baik. 2) Ekstrakurikuler karate berdampak positif terhadap karakter siswa seperti: a) Fisik dan mental yang kuat. b) pengendalian diri yang baik. c) Sopan santun terhadap orang tua, guru, dan sesama karateka. d) Disiplin yang tinggi. e) Bertanggung jawab. f) Peningkatan kepercayaan diri. g) Penuh kesabaran. h) Mudah bergaul dan memiliki banyak teman.
KEKERASAN SIMBOLIK DI SMA NEGERI 1 BUA PONRANG KABUPATEN LUWU Taufik, Parham; Ishak, Chamsiah
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 4 Edisi 3 November 2017
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.14 KB) | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.12112

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bentuk kekerasan simbolik di SMA Negeri 1 Bua Ponrang Kabupaten Luwu. 2) Mengetahui Mengapa kekerasan simbolik dapat terjadi di SMA Negeri 1 Bua Ponrang Kabupaten Luwu. Dalam penelitian ini menggunakan Jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan 15 orang informan. Adapun pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria siswa korban kekerasan simbolik di SMA Negeri 1 Bua Ponrang Kabupaten Luwu. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data menggunakan teknik Member chek Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Bentuk kekerasan simbolik yang terjadi di SMA Negeri 1 Bua Ponrang Kabupaten Luwu yaitu a). kekerasan Simbolik verbal dalam bentuk eufeminisme/eufeminisasi bentuk pemberian hadiah, eufeminisme dalam bentuk perintah, eufeminisme dalam bentuk pemeberian kepercayaan b). bentuk mekanisme sensorisme/sensorisasi yaitu bentuk kekerasan yang jelas yang dianggap sebagai pelestarian nilai-nilai moral kehormatan, serta bentuk kekerasan psikologi/psikis di kalangan siswa yang dalam pelaksanaannya menggunakan bahasa tubuh seperti gestur wajah dengan mata melotot, pengucilan serta pendiaman. 2) kekerasan simbolik terjadi di SMA Negeri 1 Bua Ponrang Kabupaten Luwu karena, a). guru yang memiliki gangguan terhadap psikologisnya yang dibuktikan dengan guru yang sangat mudah terpancing emosinya, suka marah-marah dalam kelas, kekerasan simbolik juga mampu dipengaruhi oleh guru yang terlalu beracuan terhadap kurikulum yang lebih menitik beratkan terhadap kemampuan kognitif dan mengabaikan kemampuan afektif seperti yang dilakukan oleh guru yang menggunakan pola authoritarian yang memusatkan proses belajar mengajar satu arah. b). siswa yang memiliki kepribadian dan sikap yang menganggap dirinya kurang pandai, lemah, tidak berharga, sikap itu sendiri yang mampu memancing terjadinya kekerasan simbolik terhadap dirinya karena dari kepribadian dan sikap tersebut terkadang siswa melakukan tindakan yang mengundang perhatian walaupun tindakan itu mampu membuat siswa itu sendiri mendapatkan hukuman dari guru, serta c).  lingkungan, yang dimana lingkungan mampu melegitimasi terjadinya kekerasan simbolik disekolah dengan adanya aturan yang  memberatkan bagi siswa seperti tidak boleh datang terlambat dan sulit menerima alasan. Meskipun memberatkan namun tetap harus dipatuhi karena berada dalam lingkungan sekolah.
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MEMBANGUN KESADARAN POLITIK SISWA (STUDI DESKRIPTIF SMA NEGERI 1 MARE) Roslindah, Roslindah; Ishak, Chamsiah
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 4 Edisi 3 November 2017
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.12119

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui kondisi kesadaran politik siswa SMA Negeri 1 Mare Kecamatan Mare Kabupaten Bone dan 2) Megetahui dampak media sosial terhadap kesadaran politik siswa SMA Negeri 1 Mare Kecamatan Mare Kabupaten Bone. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan (Studi Deskriptif SMA Negeri 1 Mare Kecematan Mare Kabupaten Bone). Informan dalam penelitian ini sebanyak 15 orang. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data diperoleh melalui  tahap yaitu: Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data dengan menggunakan member check. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kondisi kesadaran politik siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Mare Kecamatan Mare Kabupaten Bone sudah baik. Siswa sudah mengerti dan sudah sadar dengan dunia politik, siswa mampu membedakan ketiga bentuk orientasi politik, baik orientisi afektif, orientasi kognitif, dan orientasi evaluatif; 2) Dampak media sosial terhadap kesadaran politik siswa SMA Negeri 1 Mare Kecamatan Mare Kabupaten Bone, yakni dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif adalah a) siswa lebih mudah mengakses dan mendapatkan informasi berkaitan dengan politik dapat mengetahui siapa saja yang akan menjadi calon dalam pemilihan, visi dan misi calon dan program kerja yang ingin dilakukan ketika calon menjadi pemimpin, siswa tanpa harus mengikuti kampanye politik yang dilakukan secara terbuka oleh partai politik, b) Dampak negatif yaitu terlalu banyak berita-berita politik yang tersebar di media sosial dan tidak jelas akan kebenaran dan media sosial dijadikan sebagai wadah untuk saling menjatuhkan dan saling mencari kesalahan utama elit politik.
PENDIDIKAN HOMESCHOOLING DALAM KELUARGA DI KOTA MAKASSAR Basmin, Riska; Ishak, Chamsiah
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 4 Edisi 3 November 2017
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.12117

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) alasan memilih program pendidikan homeschooling, 2) prestasi dan metode belajar anak yang mengikuti program pendidikan homeschooling, 3) bagaimana interaksi anak yang mengikuti program pendidikan homeschooling. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan situasi-situasi secara langsung ditempat penelitian. Sementara teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa alasan yang membuat anak memilih program pendidikan homeschooling yaitu 1) keinginan orang tua untuk berperan aktif dalam proses perkembangan pendidikan anak, 2) metode belajar yang menarik dan fleksibel serta humanis dalam program pendidikan homeschooling, 3) ketakutan orang tua terhadap perilaku menyimpang di kalangan remaja dan kekerasan yang terjadi pada anak. Anak yang mengikuti program pendidikan homeschooling juga memiliki prestasi dan capaiannya masing-masing, hal ini juga tidak terlepas dari bagaimana konsep dan metode belajar yang diterapkan dalam pendidikan homeschooling. 1) memiliki prestasi juara lomba mata pelajaran biologi, 2) memiliki pencapaian-pencapaian dalam bidang tertentu seperti mata pelajaran tertentu dan minat bakat serta kemampuan anak. Proses interaksi anak homeschooling yang hanya berkutat pada agenda dan kegiatan yang positif membuat anak tidak kekurangan teman dan membuat anak mampu beradaptasi serta bekerja sama dengan masyarakat luas. Hal ini jelas tergambarkan dalam : 1) hubungan sosial anak dengan lingkungannya terjalin dengan baik melalui agenda-agenda masyarakat yang positif seperti kerja bakti, berolahraga, dan pada saat belajar bersama.
POLA ASUH AYAH TUNGGAL (SINGLE FATHER) DAN POLA ASUH IBU TUNGGAL (SINGLE MOM) KELURAHAN BANGKALA KECAMATAN MANGGALA Lestari, Dalwiah Eka; Ishak, Chamsiah
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 5 Edisi 1, Maret 2018
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.12133

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui bagaimana pola asuh ayah tunggal (single father) dan ibu tunggal (single mom) dalam mengasuh anak. (2) Untuk mengetahui perbedaan pola asuh dari ayah tunggal (single father) dan ibu tunggal (single mom). Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif tipe deskriptif. Jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 6 orang yang ditentukan melalui teknik Purposive sampling dengan kriteria telah berstatus ayah tunggal dan ibu tunggal, telah menjalani kehidupan sebagai ayah dan ibu tunggal minimal 4 tahun  dan terlibat dalam mengasuh anak. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif tipe deskriptif melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Bentuk pola asuh ayah dan ibu tunggal memiliki kecenderungan pola asuh otoriter, permisif, dan demokratis. (2) Pola asuh ayah dan ibu tunggal didominasi oleh pola asuh demokratis .Perbedaan pola asuh ayah dan ibu tunggal ialah seorang ayah memiliki kecenderungan memanjakan anak, posesif dan kurang percaya. Sedangkan ibu memiliki kecenderungan membagikan tugas untuk anak yang sifatnya mengajarkan anak menjadi pribadi yang mandiri dan tidak manja meskipun kesemuanya memberikan kepada sang anak kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya, baik yang tidak disukainya serta tidak di sepakatinya
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 9 BULUKUMBA Wildahayu, Wildahayu; Ishak, Chamsiah
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 5 Edisi 1, Maret 2018
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.12219

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran cooperative script pada mata pelajaran sosiologi pokok bahasan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural  siswa kelas XI IIS 5 SMA Negeri 9 Bulukumba. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 siklus, masing-masing siklus melalui empat tahapan yaitu, perencanan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dengan subjek penelitian adalah  kelas XI IIS 5 sebanyak 35 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, hasil tes siklus I rata-rata nilai yang di peroleh siswa 69,05% dengan nilai ketuntasan hasil 54,2%, karena belum mencapai ketuntasan hasil belajar yang di tetapkan sebesar 85% maka di lanjutkan pada siklus II. Hasil tes siklus II menunjukkan rata-rata nilai yang di peroleh siswa 90 dengan nilai ketuntasan klasikal mencapai 100%. Oleh karena itu dapat  di katakan bahwa H1 diterima yaitu jika menggunakan model pembelajaran cooperative script dalam proses pembelajaran sosiologi, pada pokok bahasan kelompok sosial maka hasil belajar siswa kelas XI IIS 5 SMA Negeri 9 Bulukumba meningkat.