Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KEKERASAN SIMBOLIK DI SMA NEGERI 1 BUA PONRANG KABUPATEN LUWU Taufik, Parham; Ishak, Chamsiah
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 4 Edisi 3 November 2017
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.14 KB) | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.12112

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bentuk kekerasan simbolik di SMA Negeri 1 Bua Ponrang Kabupaten Luwu. 2) Mengetahui Mengapa kekerasan simbolik dapat terjadi di SMA Negeri 1 Bua Ponrang Kabupaten Luwu. Dalam penelitian ini menggunakan Jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan 15 orang informan. Adapun pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria siswa korban kekerasan simbolik di SMA Negeri 1 Bua Ponrang Kabupaten Luwu. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data menggunakan teknik Member chek Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Bentuk kekerasan simbolik yang terjadi di SMA Negeri 1 Bua Ponrang Kabupaten Luwu yaitu a). kekerasan Simbolik verbal dalam bentuk eufeminisme/eufeminisasi bentuk pemberian hadiah, eufeminisme dalam bentuk perintah, eufeminisme dalam bentuk pemeberian kepercayaan b). bentuk mekanisme sensorisme/sensorisasi yaitu bentuk kekerasan yang jelas yang dianggap sebagai pelestarian nilai-nilai moral kehormatan, serta bentuk kekerasan psikologi/psikis di kalangan siswa yang dalam pelaksanaannya menggunakan bahasa tubuh seperti gestur wajah dengan mata melotot, pengucilan serta pendiaman. 2) kekerasan simbolik terjadi di SMA Negeri 1 Bua Ponrang Kabupaten Luwu karena, a). guru yang memiliki gangguan terhadap psikologisnya yang dibuktikan dengan guru yang sangat mudah terpancing emosinya, suka marah-marah dalam kelas, kekerasan simbolik juga mampu dipengaruhi oleh guru yang terlalu beracuan terhadap kurikulum yang lebih menitik beratkan terhadap kemampuan kognitif dan mengabaikan kemampuan afektif seperti yang dilakukan oleh guru yang menggunakan pola authoritarian yang memusatkan proses belajar mengajar satu arah. b). siswa yang memiliki kepribadian dan sikap yang menganggap dirinya kurang pandai, lemah, tidak berharga, sikap itu sendiri yang mampu memancing terjadinya kekerasan simbolik terhadap dirinya karena dari kepribadian dan sikap tersebut terkadang siswa melakukan tindakan yang mengundang perhatian walaupun tindakan itu mampu membuat siswa itu sendiri mendapatkan hukuman dari guru, serta c).  lingkungan, yang dimana lingkungan mampu melegitimasi terjadinya kekerasan simbolik disekolah dengan adanya aturan yang  memberatkan bagi siswa seperti tidak boleh datang terlambat dan sulit menerima alasan. Meskipun memberatkan namun tetap harus dipatuhi karena berada dalam lingkungan sekolah.
Lembaga Dakwah Kampus Dan Terjangan Isu-Isu Radikal (Studi di Universitas Negeri Makassar) Taufik, Parham
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i3.24438

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman Lembaga Dakwah Kampus di Universitas Negeri Makassar tentang paham radikal, dan pandangan Lembaga Dakwah Kampus di Universitas Negeri Makassar tentang asas tunggal pancasila, ideologi khilafah, celana cingkrang dan cadar serta strategi Lembaga Dakwah Kampus di Universitas Negara Makassar dalam menghadapi terjangan isu radikal. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis pendekatan deskripsi kualitatif. Teknik pengumpulan  data yang di gunakan observasi, wawancara,dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Lembaga Dakwah Kampus di Universitas memahami istilah radikal itu terbagi atas a) radikal dalam bentuk positif, b) radikal dalam bentuk negative, dan c)  radikal selalu di identikkan dengan islam saja, 
Sosialisasi Pencegahan Perundungan/Anti Bullying dan Deklarasi Bersama Mewujudkan Sekolah Aman, Nyaman, dan Menyenangkan di SMA 5 Makassar Nurlela, Nurlela; Salwia, Salwia; Taufik, Parham; Sakmawati, Sakmawati; Nur'aini, Tiara
Humanis Vol. 24, No. 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v24i1.73152

Abstract

Penelitian pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pencegahan perundungan (bullying) di kalangan siswa dan guru di SMA Negeri 5 Makassar melalui sosialisasi dan deklarasi bersama. Sosialisasi ini dilakukan oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ilmu Sosial (FIS-H) Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerja sama dengan pihak sekolah. Kegiatan ini meliputi penyampaian materi mengenai dampak negatif perundungan, jenis-jenis perundungan, serta cara-cara pencegahannya yang efektif dalam lingkungan sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga diakhiri dengan deklarasi bersama yang bertujuan untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh warga sekolah. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan respon positif dari peserta, baik siswa maupun guru, yang secara aktif berpartisipasi dalam diskusi dan sesi tanya jawab. Pihak sekolah juga memberikan apresiasi terhadap materi yang disampaikan karena dianggap sangat relevan dan mudah dipahami. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta budaya sekolah yang lebih inklusif, empatik, dan bebas dari perundungan, serta dapat menjadi langkah awal dalam membangun sekolah yang lebih aman dan mendukung perkembangan siswa secara holistik
Perspektif Antropologi Ekonomi dalam Pemberdayaan UMKM Berbasis Kearifan Lokal di Kecamatan Wasuponda Kabupaten Luwu Timur: Perspektif Antropologi Ekonomi dalam Pemberdayaan UMKM Berbasis Kearifan Lokal di Kecamatan Wasuponda Kabupaten Luwu Timur Arifin, Ibrahim; Taufik, Parham; Rahman, Abdul; Kesuma, Andi Ima; Nur'aini, Tiara
Ininnawa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Vol. 3 No. 2 (2025): Volume 03 Nomor 02 (Oktober 2025)
Publisher : Program Studi Manajemen FEB UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ininnawa.v3i2.9813

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UMKM di Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam dan kearifan lokal. Wilayah ini memiliki potensi pariwisata alam seperti Permandian Air Terjun Mata Buntu, dan Kali Dingin, serta potensi produk unggulan seperti keripik pisang, kopi lokal, kain tenun, batik suku Padoe, dan bagea kelor. Kegiatan pendampingan dilakukan di aula gedung kecamatan wasuponda melalui workshop kewirausahaan yang mencakup penyusunan business plan, SOP perusahaan, strategi pemasaran berbasis media sosial, serta pembentukan rantai pasar. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dasar UMKM dalam pengelolaan usaha dan promosi produk lokal. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kemandirian pelaku UMKM dan penguatan ekonomi lokal berbasis kearifan lokal.
Memaknai demam konsumsi: Analisis kualitatif perilaku FOMO (Fear Of Missing Out) dan konsumerisme di kalangan pengunjung Ramayana Fair 2025 Taufik, Parham
Jurnal Kajian Sosial dan Budaya: Tebar Science Vol 9 No 3 (2025): TEBAR SCIENCE: JURNAL KAJIAN SOSIAL DAN BUDAYA
Publisher : Rayhan Intermedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36653/jksb.v9i3.220

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam makna, di balik perilaku Fear Of Missing Out (FOMO) dan konsumerisme pada event Ramayana Fair 2025. Dengan pendekatan kualitatif fenomenologis,. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi partisipatif. Hasil penelitian mengungkap lima tema utama: (1) The Social Pressure Cooker (Tekanan Sosial yang Memanas), bagaimana media sosial menciptakan kecemasan untuk terus terhubung; (2) The Scarcity Illusion (Ilusi Kelangkaan), strategi pemasaran yang sengaja memicu naluri kepemilikan; (3) Curating the Digital Self (Mengkurasi Diri Digital), konsumsi menjadi bahan baku untuk membangun identitas daring; (4) The Experience as Social Currency (Pengalaman sebagai Mata Uang Sosial),mmemposisikan keikutsertaan dalam event sebagai modal sosial; dan (5) The Post-Event Rationalization (Rasionalisasi Pasca-Event), mekanisme pembenaran atas perilaku konsumtif yang telah dilakukan. Simpulan penelitian menyatakan bahwa FOMO dalam konteks ini bukan sekadar kecemasan, melainkan sebuah kekuatan sosial yang aktif mendorong konsumerisme sebagai bentuk partisipasi sosial dan konstruksi identitas di era digital.
PELATIHAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH BAGI MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DI UPTD SMP NEGERI 9 MARUSU Torro, Supriadi; Henri, Henri; Ramadhany, A. Noer Chalifah; Taufik, Parham; Nur’aini, Tiara
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), November 2025
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v8i2.1521

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para stakeholder di UPTD SMP Negeri 9 Marusu dalam menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Program ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman guru dan kepala sekolah terhadap konsep dan implementasi MBS, yang berdampak pada lemahnya pengelolaan sumber daya serta minimnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pendidikan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui metode ceramah interaktif, diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion), demonstrasi, serta praktik langsung (learning by doing) dengan pendekatan partisipatif. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai konsep MBS dan penerapannya dalam konteks manajerial sekolah. Keterampilan peserta dalam perencanaan partisipatif dan pelibatan komite sekolah mengalami peningkatan yang nyata. Kepala sekolah memperoleh peningkatan kapasitas kepemimpinan yang lebih transformatif, sementara guru mulai mengimplementasikan strategi pembelajaran aktif dan kreatif (PAKEM). Kendala utama yang dihadapi meliputi keterbatasan sarana pendukung dan waktu pelaksanaan. Meskipun demikian, kegiatan ini terbukti efektif dalam memperkuat kolaborasi antar-stakeholder serta mendorong terwujudnya tata kelola sekolah yang lebih mandiri, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan lokal. Secara keseluruhan, kegiatan ini diharapkan menjadi model berkelanjutan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di tingkat sekolah menengah.