Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konduktivitas Termal Papan Komposit dari Sekam Padi dan Ampas Tebu Haisyah, Haisyah; Arman, Yudha; Azwar, Azrul
PRISMA FISIKA Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v9i3.49856

Abstract

Setiap tahun jumlah limbah sekam padi dan ampas tebu semakin meningkat sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Kedua limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku papan komposit. Papan komposit banyak dimanfaatkan sebagai bahan dinding bangunan bertingkat karena konduktivitas termalnya yang rendah dibanding batako. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis membuat dan menganalisis papan komposit berbasis sekam padi dan ampas tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai konduktivitas termal papan komposit terhadap berbagai perbandingan komposisi sekam padi dan ampas tebu serta untuk mengetahui perbandingan komposisi yang tepat agar nilai konduktivitas termalnya minimum. Pengukuran konduktivitas termal dilakukan menggunakan conductivy apparatus. Komposisi sekam padi dan ampas tebu yang digunakan memiliki perbandingan sebesar 100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50 dan 40:60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata konduktivitas termal yang didapat berkisar antara 0,029 W/m.K-0,069 W/m.K. Nilai ini jauh lebih rendah dibanding material bahan bangunan lain seperti beton, asbes dan kaca sehingga lebih nyaman digunakan sebagai bahan dinding bangunan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa semakin banyak ampas tebu yang digunakan maka semakin tinggi nilai konduktivitas termal papan komposit dan perbandingan komposisi yang tepat agar nilai konduktivitas termal bahan minimum  adalah pada papan komposit yang semuanya diisi oleh sekam padi. Nilai konduktivitas termal minimum tersebut diduga dipengaruhi oleh kerapatan dan papan komposit pada sampel ini paling rendah dibanding sampel yang lain sehingga lebih banyak mengandung pori-pori terisi udara yang diketahui buruk mengantarkan panas.
Penyuluhan pemanfaatan sumber daya lokal di Dusun Kontar: Pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari bonggol pisang (Musa paradisiaca) Anwar, Anwar; Haisyah, Haisyah; Kabisatio AS., Permi; Sawira, Wiwi; Belman, Aco Iham; Hildawati, Hildawati; Sanjaya, Muhammad Fahyu
Jurnal Tarreang: Tren Pengabdian Masyarakat Agrokompleks Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Tarreang
Publisher : Agriculture and Forestry Faculty, Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jtarreang.v1i1.3853

Abstract

One of the problems in Kontar Hamlet in Botto Village, Campalagian District, Polewali Mandar Regency is the abundance of banana trees in house yards and in community gardens, causing many unused banana stems to become waste. To overcome this problem, the community service team from the Agrotechnology Study Program, Faculty of Agriculture and Forestry, University of West Sulawesi conducted counseling and technical guidance regarding the processing of banana tuber waste into liquid organic fertilizer which can be utilized by farming communities in Kontar Hamlet, Botto Village, Campalagian District for applying to cultivated plants. The aim of implementing this outreach program is to provide direct understanding and training to the community regarding the management of banana tuber waste into liquid organic fertilizer which so far has not been utilized optimally due to lack of information and minimal knowledge of the local community. The method for implementing this activity is by providing direct counseling and training to the people of Kontar Hamlet. The results of this activity are organic fertilizer made from banana tubers and can be used for plant growth. Apart from that, around 90% of the community has understood the concept of liquid organic fertilizer during counseling, and around 80% of the community has known the process of managing banana corms into liquid organic fertilizer during training.