Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH URBAN CONFIGURATION KAMPUNG KOLONIAL TERHADAP IKLIM MIKRO DI KOTA SURABAYA Amanda, Dita Rizky; Maulidi, Chairul; Nugroho, Agung Murti
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbedaan karakteristik urban configuration pada ruang kampung membentuk iklim mikro dan kenyamanan termal yang berbeda. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi mengenai perbandingan tipologi kenyamanan berdasarkan nilai THI (Temperature Humidity Index) terkecil di Kampung Bubutan yang memiliki karakteristik kampung kolonial dan Kampung Kalidami yang mewakili permukiman masa kini. Metode untuk mendapatkan nilai THI delakukan dengan mengidentifikasi sebaran iklim mikro yang berupa suhu, kelembaban relatif, dan kecepatan angin menggunakan software ENVI-met yang disimulasikan dalam tiga kondisi waktu yaitu pagi (09.00), siang (12.00), dan sore (15.00). Sebaran iklim mikro digeneralisasikan menggunakan rumus THI Nieuwolt untuk mengetahui tingkat kenyamanan termal pada ruang kampung. Kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh urban configuration terhadap iklim mikro di Kampung Bubutan dan Kampung Kalidami. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 15 tipologi ruang kampung dengan kenyamanan sedang, 20 tipologi ruang kampung dengan kenyamanan termal tidak nyaman, dan tidak ditemukan ruang dengan tipologi nyaman.
PERWUJUDAN INTERAKSI SOSIAL DALAM POLA PERMUKIMAN DI KAMPUNG PANGGUNG KOTA MALANG Safirah, Sarah; Rukmi, Wara Indira; Maulidi, Chairul
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2019.011.01.3

Abstract

Perkembangan permukiman tradisional yang berada pada tengah Kota Malang kondisinya semakin tersudut dan terdesak dikarenakan oleh perkembangan kota. Permukiman tradisional sendiri sebenarnya merupakan aset kawasan kota yang dapat memberikan ciri kota, tatanan lingkungan binaan, ciri aktifitas sosial budaya masyarakatnya, yang merupakan manifestasi nilai sosial budaya masyarakat. Hal tersebut menyebabkan perubahan interaksi sosial dalam pembentukan pola permukimannya(Rapoport,1969). Permasalahan yang terjadi pada kampung dan interaksi sisalamnya menunjukkan perlu adanya kajian lebih lanjut. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisis pola permukiman serta perwujudan interaksi sosial dalam pola permukiman kampung yang terdapat pada Kampung Panggung Kota Malang. Metode yang dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana karakteristik pola permukiman dan mengidentifikasi interaksi sosial yang terdapat didalamnya menggunakan teknik metode analisis deskriptif berupa analisis sinkronik/diakronik, analisis behaviour, serta analisis family tree. Hasil identifikasi karakteristik menunjukkan bahwa interaksi sosial dapat terbentuk berdasarkan hubungan kekerabatan tanpa dibatasi oleh pola permukiman, selain itu pola permukiman sendri juga dapat membentuk interaks sosial. Selain itu interaksi sosial yang ditemukan dapat dipengaruhi oleh perubahan fungsi bangunan yang dapat berupa perubahan secara positif maupun konflik
Tipologi Lanskap Jawa Kuno Dari Ilustrasi Relief Candi Jawi, Jago Dan Panataran Maulidi, Chairul; Rukmi, Wara Indira
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2018.010.02.6

Abstract

Cultural landscapes formed by continuous reorganization of landscapes by indigenous people in order to adjust land use and spatial structures to achieve the fulfillment of human needs. This process is constantly changing from time to time. Therefore a cultural landscape as a multifunctional landscape that provides a variety of benefits for humans, in producing goods and products. It supports and provides limitations for community in managing local resources, improving culture, and so forth. Indonesia is rich in valuable landscapes as an outstanding cultural landscape for national heritage. These areas contain strong historical values, as inheritance resources, distinctive geomorphology, from the changing of natural systems and biogeophysical and socio-cultural processes. This research constructs a typology of the Old Javanese cultural landscape base on illustrated data at the reliefs on Jawi, Jago and Panataran temple. These temples date from the 12th century AD. This research was conducted with a constructivism perspective. The research is descriptive explorative, using Content Analysis and Cluster Analysis. Cluster analysis findings is that the landscape of Old Javanese Culture was classified into two large groups based on the diversity of features, namely: Natural Landscape and Built Landscapes. On Natural Landscapes classified into two types, residential landscape types (bukur temple and mandala) and worship landscape type. Whereas the Built Landscape is classified as two, Outside kadatwan (staphaka and patapan); and the type of landscape around kadatwan (forest / park and cadastral environment as the residence for kings / aristocrats), artificial, and landscape features. Each landscape has unique composition of features of vegetation, animals, artificial structures, and surrounding scenery.Keywords: Relief, Candi, Lanskap, Jawa.
CONSERVATION OF TRADITIONAL SETTLEMENT PATTERN IN 3-4 ULU SUB-DISTRICT PALEMBANG CITY Rukmi, Wara Indira; Muthmainah, Nyimas Atika Marwiyah; Maulidi, Chairul
Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment Vol. 46 No. 2 (2019): DECEMBER 2019
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.142 KB) | DOI: 10.9744/dimensi.46.2.93-102

Abstract

Pemukiman tradisional di Ulu 3-4Kecamatan ini terletak di pinggiran Sungai Musi, Kota Palembang. Ada masalah di permukiman tradisional termasuk bangunan baru yang saat ini menutupi bangunan tradisional dan tidak menyesuaikan bentuk bangunan lama serta sosial-budaya dan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik fisik dan non-fisik sebagai input dalam analisis deskriptif yang akan menghasilkan jenis pola pemukiman dan selanjutnya menentukan strategi konservasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Analisis deskriptif menggambarkan kondisi daerah termasuk sejarah perkembangan permukiman, kegiatan sosial ekonomi dan budaya kekerasan keluarga, bangunan fisik dan Nilai Universal Yang Luar Biasa. Berdasarkan hasil penelitian,Kecamatan Ulu . Pada setiap jenis pola pemukiman akan dilakukan strategi konservasi termasuk pelestarian, konservasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi.