Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pemilihan Objek Utama Citra Kawasan Cagar Budaya Jalan Rajawali Kota Surabaya Nurubiatmoko, Adelita Virenza; Rukmi, Wara Indira; Sari, Kartika Eka
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2020.012.01.4

Abstract

Kawasan Jalan Rajawali merupakan salah satu kawasan cagar budaya yang berkembang menjadi pusat kegiatan komersial. Karakterisitik Jalan Rajawali sebagai pusat kegiatan komersial terlihat dari adanya 27 bangunan cagar budaya yang dimanfaatkan sebagai perkantoran dan perdagangan. Namun seiring berjalannya waktu, kondisi fisik bangunan tersebut yang mengalami kerusakan bahkan hilang dan diganti dengan bangunan baru. Hal tersebut merupakan dampak dari perkembangan kegiatan komersial, yang menyebabkan penurunan nilai budaya dan identitas yang membentuk citra kawasan Jalan Rajawali sebagai kawasan bersejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui objek utama dari masing-masing elemen citra kawasan Jalan Rajawali, sehingga dapat menjadi dasar perencanaan yang memperkuat karakter kawasan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah multi criteria analysis (MCA) dengan menggunakan kriteria organisasi visual pembentuk citra kawasan berdasarkan Teori Gestalt. Hasil mental map menunjukkan bahwa terdapat 5 path, 2 edge, 3 district, 3 node, dan 8 landmark di Kawasan Jalan Rajawali. Hasil MCA menunjukkan bahwa Jalan Rajawali objek utama path, Sungai Kalimas objek utama edge, kawasan cagar budaya objek utama district, Taman Sejarah Jayengrono objek utama node, dan Jembatan Merah objek utama landmark.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PLPBK (PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS) DI RW 04, KELURAHAN POLEHAN, KOTA MALANG Haryani, Efma; Rukmi, Wara Indira; Setyono, Deni Agus
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2019.011.01.1

Abstract

Pemerintah Kota Malang menetapkan RW 04 sebagai salah satu kawasan prioritas dalam penanganan permukiman kumuh di Kota Malang. Penetapan RW 04 sebagai kawasan prioritas tersebut disebabkan oleh kondisi lingkungan permukimannya yang tidak layak huni dan cukup padat sehingga membuat Pemerintah Kota Malang melakukan berbagai upaya pengentasan dan penanganan kawasan tersebut yang juga sebagai bagian dari strategi pemenuhan capaian Program 100-0-100. Upaya yang dilakukan pemerintah salah satunya adalah Program PLPBK (Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas). Pelaksanaan PLBPK ini pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat melalui BKM dan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) serta masyarakat umum. Namun partisipasi masyarakat hanya terfokus pada pembangunan fisik sehingga menjadikan masyarakat cenderung untuk mengandalkan KSM apabila terjadi kerusakan fisik pada saat tahap pasca pelaksanaan program. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi partisipasi masyarakat dalam PLPBK di RW 04 dengan analisis SNA (social network analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat hanya mengikuti 1-2 kegiatan dari total 22 kegiatan. Keterlibatan tersebut menggambarkan kerapatan rendah disebabkan kurang terhubung atau tidak bertemunya antar aktor pada kegiatan yang sama sehingga perlu aktor sentral sebagai jembatan antar aktor yang akan berdampak pada perpindahan informasi yang berpindah secara lambat sehingga masyarakat cenderung mengandalkan KSM. Hasil tersebut menggambarkan belum adanya keberlanjutan dalam Program PLPBK di RW 04.
MULTIDIMENSIONAL POVERTY INDEX DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG Rukmi, Wara Indira; Dwi Ari, Ismu Rini; Lairatri Prabandari, Anestia
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2019.011.02.1

Abstract

Kemiskinan meruapakan permasalahan yang sering terjadi di negara-negara di dunia khususnya pada negara berkembang. Perhitungan nilai kemiskinan mangalami beberapa berubahan atau modifikasi sesuai dengan kondisi saat ini. Kondisi kemiskinan tidak lagi hanya dipandang sebagai keterbatasan seseorang dari sisi finansial (pendapatan), tetapi juga beberapa dimensi lainnya. Pengukuran kemiskinan menggunakan metode Multidimensional Poverty Index merupakan salah satu metode pengukuran kemiskinan yang memperhatikan 3 (tiga) dimensi antara lain pendidikan, kesehatan dan  standar hidup. Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Kedungkandang. Kecamatan Kedungkandang merpakan salah satu kecamatan di Kota Malang yang memiliki jumlah penerima beras miskin tertinggi yaitu sebesar 5260 KK miskin. Kecamatan Kedungkandang memiliki penduduk sebesar 1.888.175 jiwa yang terbagi menjadi 12 kelurahan. Pengukuran kemiskinan menggunakan Multidimensional Poverty Index di Kecamatan Kedungkandang terbagi mejadi kategori sangat rendah. Kelurahan yang memiliki nilai MPI terendah yaitu Kelurahan Kotalama (0,01) dan Kelurahan Sawojajar (0,01) sedangkang Kelurahan yang memiliki nilai MPI tertnggi adalah Kelurahan Lesanpura (0,07) dan Kelurahan Wonokoyo (0,07). Semakin tinggi nilai MPI mengindikasikan daerah tersebut semakin miskin.
PERWUJUDAN INTERAKSI SOSIAL DALAM POLA PERMUKIMAN DI KAMPUNG PANGGUNG KOTA MALANG Safirah, Sarah; Rukmi, Wara Indira; Maulidi, Chairul
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2019.011.01.3

Abstract

Perkembangan permukiman tradisional yang berada pada tengah Kota Malang kondisinya semakin tersudut dan terdesak dikarenakan oleh perkembangan kota. Permukiman tradisional sendiri sebenarnya merupakan aset kawasan kota yang dapat memberikan ciri kota, tatanan lingkungan binaan, ciri aktifitas sosial budaya masyarakatnya, yang merupakan manifestasi nilai sosial budaya masyarakat. Hal tersebut menyebabkan perubahan interaksi sosial dalam pembentukan pola permukimannya(Rapoport,1969). Permasalahan yang terjadi pada kampung dan interaksi sisalamnya menunjukkan perlu adanya kajian lebih lanjut. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisis pola permukiman serta perwujudan interaksi sosial dalam pola permukiman kampung yang terdapat pada Kampung Panggung Kota Malang. Metode yang dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana karakteristik pola permukiman dan mengidentifikasi interaksi sosial yang terdapat didalamnya menggunakan teknik metode analisis deskriptif berupa analisis sinkronik/diakronik, analisis behaviour, serta analisis family tree. Hasil identifikasi karakteristik menunjukkan bahwa interaksi sosial dapat terbentuk berdasarkan hubungan kekerabatan tanpa dibatasi oleh pola permukiman, selain itu pola permukiman sendri juga dapat membentuk interaks sosial. Selain itu interaksi sosial yang ditemukan dapat dipengaruhi oleh perubahan fungsi bangunan yang dapat berupa perubahan secara positif maupun konflik
Tipologi Lanskap Jawa Kuno Dari Ilustrasi Relief Candi Jawi, Jago Dan Panataran Maulidi, Chairul; Rukmi, Wara Indira
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2018.010.02.6

Abstract

Cultural landscapes formed by continuous reorganization of landscapes by indigenous people in order to adjust land use and spatial structures to achieve the fulfillment of human needs. This process is constantly changing from time to time. Therefore a cultural landscape as a multifunctional landscape that provides a variety of benefits for humans, in producing goods and products. It supports and provides limitations for community in managing local resources, improving culture, and so forth. Indonesia is rich in valuable landscapes as an outstanding cultural landscape for national heritage. These areas contain strong historical values, as inheritance resources, distinctive geomorphology, from the changing of natural systems and biogeophysical and socio-cultural processes. This research constructs a typology of the Old Javanese cultural landscape base on illustrated data at the reliefs on Jawi, Jago and Panataran temple. These temples date from the 12th century AD. This research was conducted with a constructivism perspective. The research is descriptive explorative, using Content Analysis and Cluster Analysis. Cluster analysis findings is that the landscape of Old Javanese Culture was classified into two large groups based on the diversity of features, namely: Natural Landscape and Built Landscapes. On Natural Landscapes classified into two types, residential landscape types (bukur temple and mandala) and worship landscape type. Whereas the Built Landscape is classified as two, Outside kadatwan (staphaka and patapan); and the type of landscape around kadatwan (forest / park and cadastral environment as the residence for kings / aristocrats), artificial, and landscape features. Each landscape has unique composition of features of vegetation, animals, artificial structures, and surrounding scenery.Keywords: Relief, Candi, Lanskap, Jawa.
Elemen Pembentuk Permukiman Tradisional Kampung Naga Fairuzahira, Syavana; Rukmi, Wara Indira; Sari, Kartika Eka
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2020.012.01.3

Abstract

Permukiman tradisional merupakan permukiman yang masih menjaga tradisi, budaya, adat-istiadatnya. Elemen-elemen ekistik adalah elemen yang membentuk suatu permukiman, yang merupakan hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Kampung Naga yang merupakan salah satu permukiman tradisional di Jawa Barat yang masih bertahan hingga kini, terbentuk dari elemen ekistik. Pada penelitian ini, peneliti mengidentifikasi elemen pembentuk permukiman dari Doxiadis (1968) yang terdapat di permukiman tradisional Kampung Naga. Metode penelitian adalah deskriptif-eksplanatif dengan metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis behaviour mapping. Variabel penelitian ini adalah elemen ekistik yang terdiri dari fisik alam, manusia dan masyarakat, bangunan, dan jaringan. Hasil penelitian ini diketahui bahwa di dalam permukiman tradisional Kampung Naga, seluruh elemen pembentuk permukiman permukiman memiliki sifat timbal balik, dari elemen manusia dan masyarakat dengan elemen lainnya.
English Language Laksono, Shafa Monica; Rukmi, Wara Indira; Parlindungan, Johannes
International Journal Of Humanities Education and Social Sciences (IJHESS) Vol 3 No 3 (2023): IJHESS DECEMBER 2023
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55227/ijhess.v3i3.647

Abstract

Urban public space, including village public spaces, is formed by social construction in its environment. This sociability of community has its own social value. In the urban kampung, the local community and the children took a deal to adapt to the environment. Therefore, the children create their own play spaces. Kampung Warna-Warni has unique characteristics such as being located in a steep topography around the Brantas River basin, as a thematic tourism village, and as a community housing with hight density levels of the building. The focus of the research is developing the realization of a child-friendly space by taking into account the needs of other public space users. This research used a qualitative method by descriptive approach. This reports the findings of children's play patterns in Kampung Warna-Warni, patterns of public space utilization, and evaluation based on child-friendly space parameters. We examined this study by using descriptive analysis including observing children's playing patterns through behavior maps and evaluating the parameters of child-friendly space. Our findings in this study reveal that Kampung Warna-Warni is a child-friendly play space because children have the freedom to play in terms of accessibility, comfort, safety, and availability of facilities. However, according to the parents of the children, there are concerns about the safety aspect when children play around the river. Nevertheless, the freedom to play for children is the main thing in establishing child-friendly play spaces.
ARRANGEMENT OF PEDESTRIAN PATHS BASED ON WALKABILITY ASPECTS IN JAKARTA KOTA TUA AREA Khairunnisa, Siti Azizah; Rukmi, Wara Indira; Kurniawan, Eddi Basuki
INTERNATIONAL JOURNAL ON ADVANCED TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND INFORMATION SYSTEM Vol. 1 No. 2 (2022): MAY
Publisher : Transpublika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3921.047 KB) | DOI: 10.55047/ijateis.v1i2.227

Abstract

Jakarta Kota Tua's (old town) Area is a historical area that located in Capital City of Indonesia, namely Jakarta which continues to degrade in both physical and nonphysical ways, resulting in an unfavorable image and an unappealing location, one of which is the lack of pedestrian facilities in the Kota Tua area, not to mention the fact that during the holidays, pedestrians are jammed with street vendors, making it impossible for pedestrians to walk in the area around the Old Town Area. Furthermore, there are still neglected facilities such as trash cans and bus stations where passengers can wait for buses that are not fit for their intended purpose. This research aims to find out the walkibility based on existing condition in the Jakarta Kota Tua area. The analytical method that uses in this research is descriptive analysis based on pedestrian path characteristic walkability index analysis. According to the calculation results, 1st zone is included in the waiting to walk category with a walkscore value of 56.3 and there are segments that have the lowest scores, namely segments 12 A and 12 B. Meanwhile, 2nd zone is included in the category of walk on your own risk because it has a walks score of 48,31 which is below the score of 1st zone or in other words it is necessary to improve in terms of quality and quantity as well as control for side barriers which aim to ensure that visitors or pedestrians are not disturbed and feel comfortable during their activities.
Memodelkan Pemanfaatan Ruang Mempergunakan Perspektif Konfigurasi Ruang di Kota Blitar Siregar, Johannes Parlindungan; Surjono, Surjono; Rukmi, Wara Indira
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 4 (2023): JPWK Volume 19 No. 4 December 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i4.42337

Abstract

Ruang kota memiliki potensi yang melekat ke susunan komponen-komponen dasar penyusunnya. Kota Blitar merupakan kota dengan beragam pemanfaatan ruang yang meliputi pemanfaatan ruang pada lingkungan terbangun dan lingkungan tidak terbangun. Makalah ini bertujuan untuk merumuskan model mengenai kaitan antara sentralitas konfigurasi ruang dengan kompomen-komponen morfologis kota yang merefleksikan bentuk-bentuk pemanfaatan ruang. Kajian ini mempergunakan pendekatan kuantitatif untuk melakukan analisa korelasi dengan data berupa pola jaringan jalan, frekuensi kemunculan jenis guna lahan dan sebaran bangunan. Space syntax dipergunakan untuk menganalisa sentralitas ruas jalan dan statistik deskriptif dipergunakan menganalisa distribusi guna lahan dan bangunan. Kemudian, analisa Rank-Spearman dipergunakan untuk analisa korelasi antara sentralitas pola jaringan jalan dengan guna lahan dan sebaran bangunan. Kajian ini menemukan bahwa semakin tinggi sentralitas ruas jalan maka guna lahan akan semakin banyak ditemui fasilitas perdagangan dan jasa, pelayanan umum, RTH, dan hunian. Namun, tidak terjadi korelasi yang kuat dengan sebaran bangunan. Hubungan ini digambarkan dalam bentuk permodelan yang dapat dipergunakan untuk memahami kemungkinan kemunculan guna lahan komersial yang didorong oleh meningkatnya sentralitas ruang dan aksesibilitas antara ruang perkotaan. 
CONSERVATION OF TRADITIONAL SETTLEMENT PATTERN IN 3-4 ULU SUB-DISTRICT PALEMBANG CITY Rukmi, Wara Indira; Muthmainah, Nyimas Atika Marwiyah; Maulidi, Chairul
Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment Vol. 46 No. 2 (2019): DECEMBER 2019
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.142 KB) | DOI: 10.9744/dimensi.46.2.93-102

Abstract

Pemukiman tradisional di Ulu 3-4Kecamatan ini terletak di pinggiran Sungai Musi, Kota Palembang. Ada masalah di permukiman tradisional termasuk bangunan baru yang saat ini menutupi bangunan tradisional dan tidak menyesuaikan bentuk bangunan lama serta sosial-budaya dan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik fisik dan non-fisik sebagai input dalam analisis deskriptif yang akan menghasilkan jenis pola pemukiman dan selanjutnya menentukan strategi konservasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Analisis deskriptif menggambarkan kondisi daerah termasuk sejarah perkembangan permukiman, kegiatan sosial ekonomi dan budaya kekerasan keluarga, bangunan fisik dan Nilai Universal Yang Luar Biasa. Berdasarkan hasil penelitian,Kecamatan Ulu . Pada setiap jenis pola pemukiman akan dilakukan strategi konservasi termasuk pelestarian, konservasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi.