p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Abdi Insani
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN DIGITAL MARKETING SEBAGAI BENTUK PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI DI GAMPING YOGYAKARTA Ningrum, Dyaloka Puspita; Arifin, Tommy Satriadi Nur; Arrianie, Lely
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 5 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i5.2434

Abstract

Transformasi bisnis dari pasar konvensional menuju pasar digital, menjadi salah satu inisiasi diadakannya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat pada tanggal 04 Januari 2025 yang bertempat di Balai RW 14 Gamping Tengah, Ambarketawang, Yogyakarta. Berlatar-belakang aktifitas budidaya pertanian dalam keseharian masyarakat sekitar, kegiatan ini bermaksud untuk meningkatkan kapasitas para anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Telang Asri yang berusia 40 – 67 tahun, terutama pada penguasaan teknologi digital untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkannya. Memilih kelompok perempuan sebagai mitra dalam kegiatan ini yang bahkan dikenal juga dengan generasi digital imigran menjadi fokus tim fasilitator, sebab siapapun dirasa perlu menguasai aspek digitalisasi yang terus melaju cepat. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa metode pelaksanaan, yaitu : presentasi oral, diskusi, dan tutorial secara langsung pada praktik fotografi produk. Salah satu hal menarik sebelum acara inti dilakukan, tim fasilitator terlebih dahulu menyebarkan kuisioner kepada mitra guna mengukur  pengetahuan sebelum hingga setelah kegiatan diadakan.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa antusias para peserta sangat terjaga selama kegiatan berlangsung. Ketertarikan mengenai ruang lingkup media sosial, upaya dalam membuat konten digital, maupun strategi dalam memaksimalkan penjualan secara online diuraikan secara bertahap sebagaimana tingginya rasa keingintahuan para peserta dalam menjawab berbagai fenomena sosial. Kemudian agar kegiatan ini semakin dapat memiliki manfaat bagi mitra, maka proses pemberdayaan dalam bentuk pendampingan terhadap ibu-ibu rumah tangga di tempat tersebut, dilakukan dengan cara memaksimalkan penggunaan beberapa aplikasi editing yang dapat diakses melalui ponsel masing-masing, maupun tips dasar dalam mengambil foto produk yang ciamik dan menarik. Sehingga secara keseluruhan kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut di masa mendatang, sebagaimana tujuan mempercepat ekonomi masyarakat yang mandiri.
PENERAPAN MEDIA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN EKSISTENSI BUDAYA KARAWITAN DI DUSUN KANOMAN YOGYAKARTA Ningrum, Dyaloka Puspita; Arifin, Tommy Satriadi Nur; Putra, Ariandi
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1624

Abstract

The development of social media with all its creativity can be used as a strategy to strengthen local cultural products which are starting to be marginalized in today's modern era. The practice of playing gamelan musical instruments, which is synonymous with musical culture, especially among Javanese people, has become increasingly marginalized over time.  In fact, traditional art is actually one of the riches of the Indonesian nation. This Community Service activity aims to encourage residents in Kanoman Hamlet, Yogyakarta, to survive and at the same time pioneer a movement in maintaining the traditional art of karawitan which is full of historical and philosophical values ​​using lecture, discussion and direct mentoring methods. This activity was carried out in January 2024 with a total of 60 participants, including involving one of the arts activist groups at that location. It is hoped that the results of the activities will be sustainable in forming a cultural icon of Kanoman Hamlet. The consistency of residents in these places must also be optimized through potential social media management, especially through packaging narrative messages and creating contemporary audio-visual content. So real contributions from all parties are really needed, so that the musical culture itself can continue to exist so that it is able to compete in the global world.