Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KONSTRUKSI IDENTITAS BUDAYA BANYUMASAN DALAM KAUS DABLONGAN Dadan, Sulyana
Proceeding SENDI_U 2016: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di wilayah Banyumas banyak beredar kaus oblong yang mengklaim sebagai kaus oblong Banyumasan. Penelitianini bertujuan untuk melihat bagaimana identitas budaya Banyumasan dikonstruksikan dalam salah satu merk kausoblong tersebut, yakni kaus Dablongan. Kaos Dablongan adalah kaos sablon yang diproduksi oleh orangBanyumas yang menampilkan tulisan-tulisan ungkapan tradisi lisan Banyumas. Ciri yang membedakan kaosDablongan dari kaos oblong lainnya adalah teks dalam desainnya yang menggunakan bahasa Banyumasan.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan denganmengobservasi berbagai teks yang ada dalam kaos Dablongan, baik teks visual maupun teks verbalnya. Kemudian,peneliti menentukan empat kaus Dablongan sebagai unit analsis. Selanjutnya teks tersebut dianalisa denganmenggunakan pendekatan semiotik dari Rolland Barthes. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa teks visual danverbal yang terdapat dalam desain kaos Dablongan sebagian besar mengkonstruksikan karakteristik khasmasyarakat Banyumas yang sekaligus merupakan identitas budayanya. Karakteristik tersebut antara lain nilai-nilaikejujuran yang dalam bahasa Banyumas disebut cablaka. Identitas budaya lainnya adalah masyarakat Banyumasyang religius, pantang menyerah, adaptif, kreatif, egaliter dan pekerja keras.Kata kunci: konstruksi, identitas budaya, budaya Banyumasan
Ngopi dan Pecinta Alam Studi Ngopi Bareng sebagai Transmisi Ilmu Kepecintaalaman di UPL Mahasiswa Pecinta Alam Nugraheni, Maria Chrismei Shintya; Wulan, Tyas Retno; Dadan, Sulyana
Jurnal Interaksi Sosiologi Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Interaksi Volume 4 Nomor 1 2024
Publisher : Laborataorium Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jis.v4i1.12675

Abstract

Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Jenderal Soedirman (UPL MPA Unsoed) merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa yang bergerak dalam bidang kepencintaalaman. Selain kegiatan lapangan (outdoor), UPL MPA Unsoed juga banyak melakukan kegiatan di dalam ruangan, seperti rapat dan diskusi kepencintaalaman. Salah satu hal menarik dari kegiatan UPL MPA Unsoed adalah kebiasaan berdiskusi dengan suguhan satu cangkir kopi hitam yang dapat dinikmati bersama-sama. Bagi sebagian anggota, Ngopi bareng merupakan salah satu metode paling efektif untuk mentransfer pengetahuan dalam diskusi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tradisi Ngopi bareng sebagai sarana transmisi ilmu kepecintaalaman UPL MPA Unsoed. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sasaran penelitiannya adalah para pengurus, anggota dan alumni UPL MPA Unsoed yang pernah atau sering melakukan tradisi Ngopi bareng di UPL MPA Unsoed. Tehnik penentuan informan menggunakan purposive sampling serta analiasa data menggunakan analisis data interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minum kopi bersama bagi anggota UPL MPA Unsoed menjadi sarana untuk transmisi ilmu kepecintaalaman dan meningkatkan ikatan solidaritas di antara anggota.
Representasi Kekerasan Orangtua Terhadap Anak Dalam Film My First Client (2019) Salsabila, Apriliana Salma; Baharuddin, Nalfaridas; Dadan, Sulyana
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 7 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/titian.v7i2.29398

Abstract

This study analyses the representation of parental violence against children in the film "My First Client" which was released in 2019. The approach used in this research is qualitative descriptive with textual analysis which allows us to understand how the signs in the film communicate messages about violence in contexts. parent-child relationship. The textual analysis method is used to identify and analyse the signs used in the film to represent parental violence against children. These signs include visual elements such as lighting, location selection, facial expressions, as well as auditory elements such as music and dialogue. The results of the analysis show that this film represents parental violence against children in a way that is strong and evocative of emotion. Dark and contrasting lighting was used to create tension and emphasize the intensity of the violence that occurred. The choice of location also contributes to communicating the insecurity and instability experienced by children in contexts of violence. This research provides insight into the representation of parental violence against children in a cinematic context, using a textual approach. This research can also contribute to public awareness about the importance of overcoming and preventing violence in the family, especially against children. Abstract Penelitian ini menganalisis representasi kekerasan orangtua terhadap anak dalam film "My First Client" yang dirilis pada tahun 2019. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualiatif dengan analisis tekstual, yang memungkinkan kita untuk memahami tanda-tanda dalam film tersebut mengkomunikasikan pesan-pesan tentang kekerasan dalam konteks hubungan orangtua-anak. Metode analisis tekstual digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis tanda-tanda yang digunakan dalam film untuk merepresentasikan kekerasan orangtua terhadap anak. Tanda-tanda tersebut mencakup elemen visual seperti pencahayaan, pemilihan lokasi, ekspresi wajah, serta elemen auditif seperti musik dan dialog. Hasil analisis menunjukkan bahwa film ini merepresentasikan kekerasan orangtua terhadap anak dengan cara yang kuat dan menggugah emosi. Pencahayaan yang gelap dan kontras digunakan untuk menciptakan suasana tegang dan menekankan intensitas kekerasan yang terjadi. Pemilihan lokasi juga memberikan kontribusi dalam mengkomunikasikan ketidakamanan dan ketidakstabilan yang dialami oleh anak dalam konteks kekerasan. Penelitian ini memberikan wawasan tentang representasi kekerasan orangtua terhadap anak dalam konteks sinematik, dengan menggunakan pendekatan tekstual. Penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi dalam kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengatasi dan mencegah kekerasan dalam keluarga, khususnya terhadap anak-anak.
Konflik dalam Tradisi Nyumbang (Studi Tradisi Nyumbang Dengan Sistem Pinggelan Di Desa Plana Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas) KHASANAH, SITI KHOEROTUL; Dadan, Sulyana
Jurnal Interaksi Sosiologi Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Interaksi Volume 2 Nomor 1 (Back Issue September 2022)
Publisher : Laborataorium Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jis.v2i1.6844

Abstract

Abstract This study aims to explain the conflict in the minggel tradition in the Plana Village, Somagede District, Banyumas Regency with a socio-cultural perspective. The tradition of giving is able to have an influence on social and cultural life for the community, where donation is an inseparable part of social life. Plana Village has three donation systems, namely the pinggelan system, the social gathering system and the regular donation system. The tradition of donating in society does not have a clear written law regarding the donating process, so people only donate according to cultural traditions that have been carried out for generations. The emergence of conflicts in the tradition of donating is caused by a discrepancy in the donating process with what is the goal in donating. The nature of the pekewuh owned by the village community makes them try to donate, even though they are faced with the inability to donate. The tradition of donating has an exchange system for both goods and services used to donate, what is used to donate will return to the donor at a predetermined time. Every donation transaction made by the community has a record book that each person has. The Plana Village community has two forms of donation systems, each of which has differences. Contributing pinggelan and donating arisan, where donations with the pinggelan system are done when the celebration has not yet started, while donating to the arisan system is done when the celebration is in progress. Keywords: Conflict, Minggel, Contributing Pingelan
Analisis Ketidakadilan Perempuan pada Film Dokumenter Keep Sweet, Pray and Obey Amirah, Praya Ariffa; Mutahir, Arizal; Dadan, Sulyana; Rizkidarajat, Wiman
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol. 25 No. 2 (2023): Desember (2023)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jdsb.v25i4.7975

Abstract

Penelitian ini memfokuskan kajiannya pada bentuk objektifikasi perempuan yang belum terungkap melalui film dokumenterĀ Keep Sweet, Pray and Obey. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bentuk objektifikasi perempuan dalam filmĀ Keep Sweet Pray and Obey.Berdasarkan paradigmanya, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-interpretatif Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika. Hal ini dikarenakan semiotika merupakan studi terkait tanda. Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika model Roland Barthes. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data-data dokumentatif yang dibutuhkan oleh peneliti. Terdapat berbagai bentuk objektifikasi perempuan mulai dari rambut, pakaian, pandangan laki-laki yang melihat perempuan abu-abu sehingga perempuan tidak memiliki batasan pasti tentang hak dan kewajiban mereka sebagai manusia. Penindasan terhadap perempuan adalah sasaran empuk dengan mengedepankan narasi agama yang dogmatis. Faktor pendukung bentuk objektifikasi perempuan dimulai dari adanya pengaruh media, hubungan personal, dan hubungan sosial. Terdapat berbagai cara manipulasi perempuan yang terlihat pada film ini.
Diskriminasi Perempuan Penyandang Difabel Dalam Drama Korea Extraordinary Attorney Woo (2022) Fadhlil Adhim, Muhammad; Dadan, Sulyana; Restuadhi, Hendri; Wuryaningsih, Tri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi diskriminasi pada perempuan penyandang difabel (autis) melalui beberapa potongan adegan dalam film drama Korea Extraordinary Attorney Woo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis semiotika dari Roland Barthes. Kemudian teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan dokumentasi. Menggunakan teori Stigma milik Erving Goffman. Dari hasil penelitian, film ini merepresentasikan diskriminasi pada perempuan penyandang difabel dengan spektrum autis yang dimiliki oleh Pengacara Woo Young Woo. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu makna denotasi yang muncul dalam 3 adegan film yang merepresentasikan diskriminasi pada perempuan penyandang difabel (autis) yaitu terdapat diskriminasi yang dialami oleh Woo Young Woo dalam pekerjaannya sebagai pengacara dan kehidupan bermasyarakatnya. Lalu makna konotasi dalam film ini adalah bagaimana film drama Korea ini menyampaikan pesan bahwa menjadi perempuan penyandang difabel dengan spektrum autis tidaklah mudah. Terdapat mitos yang muncul dalam film ini seperti stigma negatif perempuan difabel (autis) yang serba kekurangan, berpikiran lemah dan tak berdaya serta beban bagi pasangannya dan aib bagi orang lain. Selain itu, hasil dari analisa teori Stigma Erving Goofman memberikan kesimpulan bahwa stigma yang sudah diberikan kepada perempuan penyandang difabel (autis) termasuk kedalam stigma blemishes of individual character.
PEMAKNAAN DAN TINDAKAN INFLUENCER DALAM MEMPROMOSIKAN KULINER DI PURWOKERTO: STUDI PADA AKUN INFLUENCER TIKTOK DI PURWOKERTO Zulfah Fauziah, Azkia; Hariyadi, Hariyadi; Dadan, Sulyana; Paramarti Dasuki, Niken
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 11 (2025): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i11.2025.4452-4464

Abstract

Fenomena konten viral, terutama dalam bidang kuliner sudah sangat berkembang pesat. Perkembangan ini didorong oleh kemudahan akses, serta tingginya minat masyarakat dalam mencari rekomendasi kuliner melalui TikTok, terutama di Purwokerto. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemaknaan influencer TikTok terhadap kuliner di Purwokerto dan menganalisis tindakan yang dilakukan oleh influencer dalam mempromosikan makanan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian ini berlokasi di Purwokerto, Jawa Tengah. Subjek dalam penelitian ini adalah influencer kuliner di TikTok yang aktif mempromosikan kuliner. Informan ditentukan dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemaknaan dan tindakan influencer dalam mempromosikan kuliner di Purwokerto itu berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Kuliner tidak hanya dimaknai sebagai produk konsumsi semata, melainkan sebagai representasi identitas lokal. Kesimpulannya, peran influencer kuliner di Purwokerto tidak hanya bersifat komersial, tetapi juga melibatkan proses sosial yang sangat kompleks sehingga mampu membentuk makna baru dalam masyarakat.