Sinabutar, Ucok Riswanto
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IRIGASI MENGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DAERAH IRIGASI RINTAU KECAMATAN SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU Sinabutar, Ucok Riswanto; Nurhayati, -; Marsudi, -
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v16i2.32558

Abstract

Kebutuhan air untuk sektor irigasi/pertanian sangat besar dan kian meningkat seiring dengan pertambahan penduduk, sementara ketersediaan air semakin berkurang, sehingga pemenuhan kebutuhan air dalam jumlah besar dengan kualitas air yang baik semakin sulit tercapai. Tujuan penelitian adalah menentuan prioritas pengelolaan infrastruktur irigasi pada Daerah Irigasi Rintau, Desa Bungkang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Penilaian kriteria dan alternatif dilakukan oleh 45 orang responden yang terdiri dari berbagai unsur profesi yang ada di Kabupaten Sanggau. Kriteria yang digunakan adalah ketersediaan air, debit air dilapangan, finansial dan sumber daya manusia. Hasil penelitian menunjukkan prioritas pertama untuk kriteria adalah ketersediaan air yang mutlak/utama terpenuhi dalam penentuan prioritas pengelolaan infrastruktur irigasi dengan bobot 0,360. Kriteria debit air di lapangan kriteria kedua dengan bobot 0,230. Prioritas ketiga ada kriteria finansial dengan bobot 0,225. Prioritas terakhir adalah kriteria sumber daya manusia dengan bobot 0,185.Pengelolaan infrastruktur irigasi adalah prioritas pertama pada perbaikan bangunan bendung dengan nilai bobot global 0,273. Perbaikan bendung dinilai sangat penting untuk ditangani pemerintah. Prioritas kedua pada pemberdayaan petani dengan nilai bobot global 0,250. Prioritas ketiga pada perbaikan bangunan bagi dengan nilai bobot global 0,249 dan prioritas terakhir pada perbaikan saluran dengan nilai bobot global 0,228.Kata kunci: prioritas, irigasi, AHP, Rintau