Titiresmi, Titiresmi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENURUNAN BAHAN ORGANIK AIR LIMBAH INDUSTRI PERMEN DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR PACKED BED BERDASARKAN VARIASI WAKTU TINGGAL Titiresmi, Titiresmi
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 12 No. 3 (2011)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.885 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v12i3.1237

Abstract

Kandungan organik tinggi dari air limbah akan efisien dihilangkan digunakan bioreaktor gabungan, proses aerobik diikuti dengan proses aerobik. Dalam penelitian ini skalalaboratorium percobaan bioreaktor packed bed didirikan. Air Limbah yang dipasang dalam penelitian ini diperoleh dari buangan dari air limbah proses aerobik PT Van MelleIndonedia. Karakteristik air limbah yang keruh, BOD / COD rasio 0,3-0,5 dan kandungan COD dalam kisaran 10.000 - 30.000 mg / L. Dari sudut pandang biodegradabilitas,pengobatan mikrobiologi akan memberikan keuntungan lebih dari pada kimia atau pengolahan fisik. Langkah awal yang meliputi pengayakan dan aklimatisasi dijalankanuntuk memperoleh populasi mikroba yang sesuai didalam bioreaktor packed bed. Langkah-langkah awal digunakan sistem batch sehingga mikroba yg berkembang akanmelekat padauntuk mendukung bahan. Setelah itu mikroba yang tumbuh menyesuaikan diri dengan mengalirkan air limbah secara perlahan dan terus-menerus dan kolom.Percobaan menunjukkan bahwa efisiensi tertinggi, 96,55%, diperoleh waktu retensi selama 24 jam. Efisiensi ini menurun bersama dengan waktu retensi dan peningkatan kandungan organik. Hasil uji bioreaktor packed bed penuh dengan bahan pendukung cincin plastik mampu menghilangkan kandungan organik lebih dari 80%.
PENGUJIAN TOLERANSI MANGROVE MUDA TERHADAP CEMARAN MINYAK BUMI Titiresmi, Titiresmi; Handayani, Titin
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 3 (2012)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1140.357 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v13i3.1395

Abstract

Percobaan dilakukan di Rumah Kaca Balai Teknologi Lingkungan, BPPT , PUSPIPTEK Serpong Tangerang pada tahun 2011 . Penelitian ini diambil pada empat spesies mangrove muda (Rhizophora mucronata , Bruguiera sp , Sonneratia sp , dan Avicenia sp ) untuk menentukan dampak subletal dan kelainan pertumbuhan dipengaruhi oleh empat konsentrasi minyak ( 0 % , 10 % , 20 % , dan 30 % ) . Pengukuran dicatat meliputi: survival persen , tingkat pertumbuhan , perkembangan daun , persen defoliasi , jumlah pengembangan cabang , dan setiap pola pertumbuhan yang tidak biasa yang mungkin telah berkembang sebagai akibat dari kontaminasi minyak . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada yang signifikan relatif kecil minyak terpengaruh. The konsentrasi tertinggi minyak pengobatan tidak mempengaruhi mangrove muda sampai akhir percobaan ini . Rhizophora mucronata menunjukkan mampu menurunkan TPH tertinggi di antara empat spesies mangrove di semua konsentrasi minyak pengobatan. Pengamatan pada enam minggu menunjukkan rata-rata penurunan TPH 38,1 % dari konsentrasi minyak 10 % , 21,1 % dari konsentrasi minyak 20 % dan 21,1 % dari konsentrasi minyak 30 % . Sementara pengamatan pada minggu kedua belas menunjukkan rata-rata penurunan TPH 81,6 % dari konsentrasi minyak 10 % , 69 % konsentrasi  minyak 20 % dan 66 % dari konsentrasi minyak 30 % . Hal ini menunjukkan bahwa bakau muda yang efektif untuk menurunkan hidrokarbon minyak bumi . Kata kunci : polusi minyak , fitoremediasi , bakau , Rhizophora mucronata , Bruguiera sp , Sonneratia sp, Avicenia sp.  AbstractThe experiment were conducted at Green House of Environmental Institute of Technology, BPPT, PUSPIPTEK Serpong Tangerang in 2011. The study were taken on four species of young mangroves (Rhizophora mucronata, Bruguiera sp, Sonneratia sp, and Avicenia sp) in order to determine any sublethal impact and growth abnormalities affected by four consentration of oil (0%, 10%, 20%, and 30%). Measurements recorded include: percent survival, growth rate, leaf development, percent defoliation, number of developing branches, and any unusual growth patterns that may have developed as a result of oil contamination. The results of this study showed that no significant deferent of oil affected. The highest consentration of treatment oil was not affects to young mangrove until the end of this experiment.Rhizophora mucronata showed able to degrade TPH highest among the four mangrove species in all oil concentrations treatment.Observation onsix weeks showed an average of TPH reduction 38.1% of10% oilconcentration, 21.1% of 20% oil concentration and 21.1% of 30% oil concentration.While observations onthe twelfth weeksshowed an average of TPH reduction 81.6% of 10% oil concentration, 69% of 20% oil concentration and 66% of 30% oil concentration. It shows that young mangrove effective to degrade petroleum hydrocarbons. Keywords:oil polution, phytoremediation, mangrove, Rhizophora mucronata, Bruguiera sp, Sonneratia sp, Avicenia sp.
PROSES PEMBENIHAN DAN AKLIMATISASI MIKROORGANISME DARI LIMBAH PABRIK PERMEN UNTUK LUMPUR AKTIF titiresmi, Titiresmi
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 5, No 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.427 KB)

Abstract

To process wastes biologically beside knowing quality of wastes a seeding process and a microbial acclimatization are needed in order to develop microbes capable of degrading organic compounds in the wastes. Samples were taken from aeration tank of PT. Van Melle Indonesia, a candy factory, which were then poured into separated tank to be batch-aerated for 4 months. Such a microbial seeding plays an important role in aerobically waste treatments. Beside COD,VSS values being a seeding-threshold measure (more than 3000 mg/l) for being used in an aerobe process. During 1 month seeding the VSS concentration was high, i.e. approximately 6000 mg/l. However, the effi ciency of COD removal was not appropriate because of high organic loads. Thus, nutrient-less treatments were run for 2 weeks seeding (day-57 to day-75). During theperiod VSS concentrations decreased from 6000 mg/l to 4000 mg/l. After nutrients additions on day-78 VSS start to increase along with the increasing of COD values. During day-94 to day-118 period, the achieved effi ciency of COD removal was more than 80% although the VSS values were low. At day-124 VSS concentration was 3122 mg/l and COD removal effi ciency was 91%.After the seeding process was stabilized then an acclimatization step, i.e. a process to adapt microorganisms to wastewater being treated, was performed. This process was carried out in a batch type digester. Adapting process was run by substituting glucose with wastewater being treated. The fi nal process was COD removal effi ciency of more than 80%.Key words : Microorganisms, aerobe, aeration, VSS, COD.