Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru mata pelajaran Seni Budaya dalam memanfaatkan barang bekas sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas 4 MIN 2 Makassar serta mengidentifikasi faktor-faktor penghambat yang dihadapi guru dalam proses tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian terdiri atas 31 siswa kelas 4 dan satu orang guru Seni Budaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru sangat penting dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan barang bekas, seperti kardus, botol plastik, dan kertas bekas, untuk dijadikan alat peraga yang menarik. Guru juga berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam meningkatkan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Namun demikian, terdapat beberapa kendala yang dihadapi guru, antara lain keterbatasan waktu, minimnya akses terhadap pengetahuan pendukung, kurangnya dorongan, keterbatasan sarana dan prasarana, serta gangguan konsentrasi akibat kebisingan. Dampak pada penelitian ini yaitu: Peningkatan Minat dan Keterlibatan Siswa: Penggunaan barang bekas seperti kardus, botol plastik, dan kertas bekas sebagai alat peraga membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan kontekstual. Peningkatan Peran Guru: Guru berperan sebagai perancang, fasilitator, dan motivator dalam proses pembelajaran, sehingga mampu mengembangkan inovasi dalam mengajar. Kesimpulannya, pemanfaatan barang bekas oleh guru Seni Budaya mampu meningkatkan minat belajar siswa, meskipun masih terdapat hambatan yang perlu diatasi untuk optimalisasi proses pembelajaran