Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pengeringan Terhadap Kuat Tarik Dan Elastisitas Fruit Leather Dari Buah Nanas (Ananas Cosmosus L.) Subgrade Luketsi, Wendianing Putri; Wibowo, Rahardian Khalid Perwira; Ramadiansyah, Bagas Aji Ghoni
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 11, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v1i1.5209

Abstract

Fruit Leather adalah salah satu produk hasil olah-olahan buah-buahan, berbentuk lembaran tipis yang umumnya mempunyai konsistensi dan mempunyai ciri khas tersendiri pada rasa. Salah satu buah yang bisa untuk dijadikan fruit leather yaitu buah nanas (Ananas cosmosus L.) subgrade karena tersedia sepanjang musim di Indonesia dan buah subgradenya belum dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan suhu pada pengeringan fruit leather buah nanas subgrade pada karakteristik tekstur, daya tarik dan elastisitasnya. Pada seluruh analisis digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yaitu variasi suhu pada pengeringan. Variasi suhu yang digunakan adalah 60°C, 70°C, dan 80°C. Fruit leather buah nanas subgrade dengan suhu 60°C dinilai menjadi produk yang paling baik dalam kuat tarik. Nilai rendemen paling tinggi terdapat pada perlakuan dengan suhu 60°C yaitu sebesar 99,22%. Pengeringan pada suhu 60°C memiliki tekstur lebih erat dengan rata-rata 3,64%. Hasil uji daya tarik yang memiliki nilai tertinggi yaitu pada suhu 60°C dengan nilai 9.3N. Sedangkan untuk uji elastisitas nilai tertinggi terdapat pada suhu 60°C dengan persentase elastisitas 20%.
ANALISIS KINERJA PRODUK KERIPIK LELE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BERKELANJUTAN UMKM Arief Rahmawan; Ma’rifat, Tian Nur; Luketsi, Wendianing Putri; Sjurjahady, Danica Alana; Gorotomole, Muhammad Al Amin; Kusuma, Bayu
JURNAL LEMURU Vol 5 No 3 (2023): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v5i3.3176

Abstract

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh peran Unit Usaha, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai critical engine, dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 60.5% dan tingkat serapan tenaga kerja mencapai 96.9%. Di sisi lain, UMKM belum sepenuhnya memahami proses continuous improvement dengan mengembangkan produk agar lebih berkualitas sesuai dengan apa yang diperlukan oleh konsumen. Terlebih lagi, UMKM di bidang pangan perlu untuk terus melakukan inovasi produk agar proses bisnis meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja produk keripik lele yang diproduksi oleh suatu UMKM berdasarkan tujuh dimensi kualitas, yang menjadi fase awal dalam sebuah proses pengembangan produk. Metode yang diterapkan yaitu menganalisis Gap 5, dengan menghitung selisih antara persepsi yang dirasakan konsumen dengan harapan yang diinginkan konsumen terhadap atribut produk yang menjadi parameter utama pengukuran produk keripik lele. Teknik pengambilan data yaitu dengan kuesioner berskala Likert dengan rentang 1 – 5. Selain itu, uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran dapat dipakai dan konsisten. Sebanyak 17 atribut produk ditentukan yang mencakup enam dimensi kualitas: performance, durability, serviceability, perceived quality, dan conformance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua atribut yang memiliki nilai Gap paling rendah yaitu pada atribut kemudahan mendapatkan produk (S2) dan kemudahan memperoleh informasi (S3) yang masing-masing bernilai -0.63. Secara keseluruhan nilai Gap 5 menunjukkan -0.30. Rekomendasi dari penelitian ini adalah Perlunya peningkatan kinerja produk dalam aspek perluasan area distribusi produk keripik lele dan dan desain kemasan yang informatif untuk pembeli.