Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS PADA DINAS PETERNAKAN PROVINSI Y MAHARDHIKA, GILANG SATRIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 7, No 2: Semester Genap 2018/2019
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan International Public SectorAccounting Standard (IPSAS) 27 tentang Agrikultur pada Dinas Peternakan Provinsi Y danmenjelaskan kendala yang dihadapi dalam penerapannya. Objek penelitian ini adalah DinasPeternakan Provinsi Y. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif denganmetode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi aset biologis belum sesuai dengan IPSAS27. Terdapat pula aset-aset biologis hasil dari perkembangbiakan tidak dicatat dan tidakdilaporkan dalam laporan keuangan. Kendala yang dihadapi oleh Dinas Peternakan dalampenerapan IPSAS 27 ialah tidak tersedianya informasi mengenai harga pasar resmi darikomoditas yang dimiliki untuk penyesuaian nilai wajar dan banyaknya jumlah aset biologisyang belum dicatat. Selain itu, belum terdapat aturan dan petunjuk teknis mengenaipenerapan IPSAS 27 di Indonesia.Kata kunci: IPSAS 27, Dinas Peternakan, Aset Biologis, Nilai Wajar.
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS PADA DINAS PETERNAKAN PROVINSI Y MAHARDHIKA, GILANG SATRIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol. 7 No. 2
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan International Public SectorAccounting Standard (IPSAS) 27 tentang Agrikultur pada Dinas Peternakan Provinsi Y danmenjelaskan kendala yang dihadapi dalam penerapannya. Objek penelitian ini adalah DinasPeternakan Provinsi Y. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif denganmetode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi aset biologis belum sesuai dengan IPSAS27. Terdapat pula aset-aset biologis hasil dari perkembangbiakan tidak dicatat dan tidakdilaporkan dalam laporan keuangan. Kendala yang dihadapi oleh Dinas Peternakan dalampenerapan IPSAS 27 ialah tidak tersedianya informasi mengenai harga pasar resmi darikomoditas yang dimiliki untuk penyesuaian nilai wajar dan banyaknya jumlah aset biologisyang belum dicatat. Selain itu, belum terdapat aturan dan petunjuk teknis mengenaipenerapan IPSAS 27 di Indonesia.Kata kunci: IPSAS 27, Dinas Peternakan, Aset Biologis, Nilai Wajar.
Pelatihan Digital Marketing Untuk Meningkatkan Penjualan Produk Bumdes Berkah Sentosa Di Desa Pangebatan Aji, Ranggi Praharaningtyas; Khairunnisa, Salsabila Iftinan; Mahardhika, Gilang Satria; Albana, Ilham
Gotong Royong Vol. 2 No. 3 (2025)
Publisher : CV. Akira Java Bulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63935/gr.v2i3.246

Abstract

BUMDes Berkah Sentosa di Desa Pangebatan menghadapi over stok produk turunan singkong, pisang, perikanan, dan pertanian akibat pemasaran tradisional yang terbatas, sehingga mengganggu cash flow dan keberlanjutan usaha. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan pemasaran digital, memperluas jangkauan pasar, dan mereduksi over stok melalui pelatihan bagi 23 kelompok produsen. Metode mengadopsi Community-Based Participatory Action Research (CBPAR) dengan siklus plan-act-observe-reflect, melibatkan kuliah interaktif, pelatihan langsung, dan simulasi kampanye; data diperoleh via pre-post test (N=45), survei kepuasan, observasi, serta monitoring laporan BUMDes, dianalisis dengan paired t-test, analisis tematik NVivo, dan Kirkpatrick's Four-Level Model. Temuan utama menunjukkan peningkatan pengetahuan 42,7% (t(44)=14,67, p<0,001), kepuasan peserta 92,9%, adopsi digital oleh 86,7% kelompok, serta reduksi over stok 28,4% disertai kenaikan penjualan digital 35,2% dalam tiga bulan pasca-program. Program berhasil mengoptimalkan strategi pemasaran, memperkuat daya saing UMKM pedesaan, dan mencapai indeks Kirkpatrick 87,5%, dengan saran mentoring berkelanjutan serta replikasi modul e-commerce nasional.