Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SELF-AWARENESS MOVEMENT: DERADICALIZATION OF STUDENTS' RELIGION UNDERSTANDING IN LAMPUNG PROVINCE Murdiana, Elfa; Sudiono, Titut
AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam Vol 24 No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This research analyses the concept of leadership within transnational Islam tradition in Indonesia and their response towards democracy, particularly within three largest transnational organizations of Jama’ah Tabligh, Jama’ah Tarbiyah, and Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Based on an extensive literature study and in depth interviews, this research found that: first, leadership concept in the tradition of (1) Jamaah Tabligh is called “Amir” which is appointed through a dialogue (musyawarah). The Amir is responsible to preach ‘the da’wah ‘ala> Minhaj an-Nubuwwah (proselytizing Islam using Prophetic methods) through ‘khuru>j fi> sabi>lilla>h; (2) Jama’ah Tarbiyah is called “Majlis Syuro” as the highest body of the Islamic party which functions as “ahlul halli wal ‘aqdi” (the consultative assembly) in its political movement represented by Partai Keadilan Sejahtera (Prosperous Justice Party/ PKS); and (3) HTI is called “Khalifah” that calls for the system of ‘Khila>fah ‘ala> Minha>ji an-Nubuwwah’. Second, those three organizations have divergent responses regarding the practice of democracy in Indonesia. The responses are (1) Jamaah Tabligh chooses to be apolitical and let its followers whether to participate in the democracy or not; (2) Jamaah Tarbiyah supports the democracy system by establishing Prosperous Justice Party (PKS), and (3) HTI opposes democracy because the concept is born from the capitalist ideology, a kufr system as it created by human and is not taken from Shari’ah concept.. Keywords: Leadership. Transnasional, and Democracy
DERADIKALISASI PEMAHAMAN AGAMA AKTIVIS DAKWAH KAMPUS DI PERGURUAN TINGGI PROVINSI LAMPUNG Murdiana, Elfa; Sudiono, Titut; P, Toto Andri
Moderatio: Jurnal Moderasi Beragama Vol. 1 No. 1 (2021): Moderatio: Jurnal Moderasi Beragama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat of Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/moderatio.v1i1.3485

Abstract

Agama dan Radikalisasi selalu menjadi fokus kajian yang menarik untuk dibahas begitu hal nya dengan Deradikalisasi, namun faktanya teror dari tindakan radikalisasi yang dilakukan tak juga menemui format sempurna dalam pencegahan dan penangananya. Pemahaman terhadap teks agama menjadi bagian utama dari penyebab munculnya Radikalisme dikalangan mahasiswa seperti yang terjadi di beberapa perguruan tinggi Propinsi Lampung. Olehkarnanya gerakan Deradikalisasi gencar disosialisasikan, bahkan menjadi program khusus penerapannya di Perguruan Tinggi Provinsi Lampung. Melalui pendekatan sosiologis dan metode purposive sampling dan snowball, diperoleh data melalui wawancara dan observasi yang dilakukan kepada Mahasiswa yang tergabung sebagai Aktivis Dakwah Kampus bahwa terdapat problematika yang dihadapi oleh mahasiswa dalam memahami teks- tek Islam sehingga pengaruh secara eksternal yang hadir dalam wadah kurikulum matakuliah Agama Islam dipahami secara tekstual tanpa penelaahan secara komprehensif. Faktor Intern dan Ekstern menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap kelirunya pemahaman agama. Dan pada perjalanannya terjadi deradikalisasi secara personal Aktivis Dakwah Kampus (ADK) yang disebabkan oleh kejenuhan pada penggunaan literasi dan metodologi pemahaman agama, sehingga tanpa disadari terjadi Deradikalisasi dengan sendirinya, tanpa bentuk penanganan khusus kepada mereka Reformulasi Kurikulum dan Metode pengajaran yang disesuikan dengan keraifan lokal dan Moderasi beragama harus dihadirkan dalam rangka deradikalisasi Pemahaman Agama di Lingkungan Perguruan Tinggi . Formulasi Kebijakan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan terjadinya Radikalisasi merupakan upaya yang dapat dilakukan demi meciptakan Perlindungan dan Kepastian Hukum. Tak kalah pentingnya bahwa out-put adalah eksplorasi story para ADK yang mengalami Deradikalisasi diri dapat menjadi acuan konkrit dan kepastian hukum penanggulangan Radikalisasi agama di kalangan mahasiswa Perguruan Tinggi di Provinsi Lampung yang berbasis moderasi beragama
BEING MODERATE MUSLIMS IN NON-MUSLIM COMMUNITY: AN INTER-RELIGIOUS DIALOGUE IN CHRISTIAN EDUCATIONAL INSTITUTION Sudiono, Titut; Madkur, Ahmad
Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 3 No 1 (2019): Tarbawiyah : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/tarbawiyah.v3i1.1446

Abstract

Dialog lintas agama antara Muslim dan Non-Muslim di sekolah semakin menarik minat banyak ilmuwan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran guru dan siswa Muslim dalam dialog antaragama dan model pengajaran peace-building (pembangunan perdamaian) di sebuah sekolah Kristen. Ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Kristen (SMPK) Seputih Banyak, Lampung Tengah. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Kemudian, model Miles & Huberman digunakan untuk menganalisis data. Temuan menunjukkan bahwa kebijakan sekolah sangat mendukung dialog antaragama di antara semua guru dan siswa yang, memang, memiliki agama yang berbeda. Guru pendidikan agama Islam mempromosikan Islam moderat untuk mendorong dialog antaragama ketika mengajar siswa Muslim dan berinteraksi dengan non-Muslim. Hal ini memberikan pengaruh yang positif terhadap dialog antaragama dan model pengajaran peace-building dikembangkan dan diterapkan di sekolah-sekolah.
Kesadaran Hukum Masyarakat Baduy Banten Pada Pikukuh Adat, Dan Moderasi Hukum: (Kajian Sosiologi Hukum Pada keberadaan Living Law Masyarakat Adat Baduy) Murdiana, Elfa; Sudiono, Titut; Kosim, Nandang; E.P., Destalia
Istinbath : Jurnal Hukum Vol 18 No 1 (2021): Istinbath : Jurnal Hukum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/istinbath.v18i1.3383

Abstract

Artikel ini menggali internalisasi nilai yang membentuk ketaatan dan kesadaran hukum masyarakat pada aturan hukum yang tidak tertulis yakni Pikukuh adat yang secara turun temurun diyakini dan dijalankan secara sadar dan membentuk sikap Toleransi sebagai Dasar Nilai Moderasi .hasil penelitian ini membuktikan bahwa positivisme hukum bukan satu-satunya jaminan dalam pencapaian keadilan sebab kekuatan bangunan hukum untuk dilaksankan dan ditaati adalah manusia sebagai subyek pelaku dan hukum sebagai mekanisme pengendali sosial yang persuasif mewujudkan keadilan hukum. Melalui pendekatan sosiologi dan pendekatan hukum yang dianalisis secara Induktif, disimpulkan bahwa Ketaatan hukum masyarakat Baduy pada pikukuh adat secara sadar telah membentuk prilaku moderat yang sangat menjunjung tinggi dan menghormati hak-hak orang lain yang berbeda keyakinan. Artinya ketaatan orang baduy pada pikukuh adat tak lantas menjadikan mereka fanatis dan Radikal . justru sebaliknya, bahwa dengan pikukuh yang dijalankan justru membentuk toleransi tanpa paksaan dimana nilai Toleransi tersebut memiliki relevansi dengan nilai Moderasi Hukum dalam mengontrol prilaku masyarakat (Social Control) dan mewujudkan Keadilan