Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Hubungan Dukungan Suami Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja Ratna Ariesta Dwi Andriani; Uke Maharani Dewi
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 11, No 1 (2021): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v11i1.1349

Abstract

Salah satu penyebab dari tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) adalah diare yang disebabkan karena buruknya pemberian makanan dalam enam bulan pertama kehidupan bayi. pemenuhan nutrisi yang baik akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang bayi. Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi utama bagi bayi usi 0-6 bulan. komposisi yang terkandung dalam ASI sangat sesuai dengan kebutuhan bayi. Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Jawa Timur masih berada dibawah target. Cakupan ASI eksklusif tahun 2010 sebesar 30,72%, angka ini jauh dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 80%. tidak adanya dukungan dari keluarga terutama suami, menjadi alasan yang banyak dikemukakan oleh ibu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan dukungan suami dengan keberhasilan ASI eksklusif pada ibu bekerja. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan chi square. Hasil dari penelitian ini berdasarkan uji chi square menyatakan nilai  Pvalue yaitu 0,001 < 0,05 ini artinya terdapat hubungan dukungan suami dengan keberhasilan ASI eksklusif pada ibu bekerja. Kata kunci: Dukungan suami, Menyusui, ASI eksklusif
PENGARUH PELATIHAN KADER ASI TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN DALAM PEMBERIAN ASI Uke Maharani Dewi; Hinda Novianti
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v6i1.1324

Abstract

Pada bulan Maret 2018 didapatkan masih banyak bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif dengan alasan volume ASI yang dihasilkan oleh ibu sedikit bahkan tidak bisa keluar, ibu bekerja, tidak ada dukungan dari suami dan keluarga. Upaya yang telah diberikan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif di kelurahan Wonokromo adalah dengan memberikan penyuluhan kepada kader ASI dan ibu hamil tentang manfaat ASI eksklusif, cara menyusui dan memerah ASI, cara penyimpanan ASI. Namun, belum dilakukan pelayanan berupa pemantauan dan pendampingan dalam praktik pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada kader ASI kelurahan Wonokromo tentang tentang pemberian pelayanan dalam praktik pemberian ASI sehingga masyarakat dapat mengidentifikasi masalah dalam praktik pemberian ASI serta dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini dikerjakan dengan desain kuasi eksperimen dengan pre posttest group design. Besar sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu 40 kader ASI kelurahan Wonokromo. Instrumen yang digunakan adalah lembar obervasi. Hasil yang diperoleh adalah terdapat peningkatan pelayanan dalam pemberian ASI oleh kader ASI.In March 2018, in Wonoromo Urban Village, 85 babies out of a total of 267 babies aged 0 - 6 months did not receive exclusive breastfeeding because the volume of milk produced by the mother was small and could not even come out, the mother worked, there was no support from her husband and family. Efforts that have been made to increase exclusive breastfeeding in the Wonokromo district are to provide counseling to breastfeeding cadres and pregnant women about the benefits of exclusive breastfeeding, how to breastfeed and express breastmilk, how to store breast milk. However, services in the form of monitoring and assistance have not been provided in the practice of breastfeeding. This study aims to provide knowledge and skills to the cadres of ASI in the Wonokromo district of providing services in breastfeeding practices so that the community can identify problems in breastfeeding practices and provide solutions to overcome these problems. This research was conducted with a quasi-experimental design with a pre posttest group design. The sample size used was total sampling, namely 40 ASI cadres in Wonokromo district. The instrument used was an observation sheet. The results obtained are that after being given training, the number of ASI cadres who can provide good service is 50%. The conclusion in this study is that training for breastfeeding cadres can improve services for breastfeeding mothers in breastfeeding. Continuous assistance and guidance is needed for breastfeeding cadres so they can provide quality services as an effort to increase the coverage of exclusive breastfeeding.
PENGARUH PARITAS DAN MEDIA KONSELING MASA NIFAS TERHADAP KEMAMPUAN PERAWATAN MANDIRI IBU POST PARTUM DI BPM VIVI SURABAYA Yunik Windarti; Uke Maharani Dewi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 11 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.325 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v11i1.547

Abstract

In Indonesia Maternal Mortality Rate (MMR) is still high. Various attempts were made by the government to reduce AKI one of them with the implementation of adequate postnatal care. The success of postnatal care is determined by the mother's ability to care for him, especially since birth experience (parity) and the delivery of health information (media counseling) is good. The aim of research to determine the effect of parity and media postnatal counseling on self-care ability of others. postpartum Analytical research design. The population postpartum mothers day 1-10 for 30 people in BPM Vivi in April-June 2017, the sample size of 30 people were taken to the technique of "total sampling". The independent variable parity and media counseling, self-care dependent mothers. postpartum Analysis by Chi squaretest.the results showed that primiparous majority (63.3%) are less able to perform self-care, multipara almost entirely (78.9%), both in performing self-care with p = 0.047. leaflet media health education with the majority ( 60.0%) less than in performing self-care, media counselor almost entirely (86.7%) either do self-treatment with p = 0.023. this study concluded that the higher the better parity self-care during childbirth and direct counseling method (counselor) better than the media leaflets in self-care during childbirth. Therefore for health workers in providing services to clients KIE further improve the media direct counseling.
PENGUATAN INTENSI IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF SEJAK MASA KEHAMILAN Fauziyatun Nisa’; Esty Puji Rahayu; Uke Maharani Dewi
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v1i4.203

Abstract

Pemberian ASI sangat berperan penting dalam menyiapkan generasi penerus suatu negara. ASI merupakan sumber kehidupan bagi sang bayi pada periode pasca kelahiran. Pemberian ASI secara ekslusif bermanfaat bagi kesehatan bayi seperti menjaga kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit, membunuh kuman dalam tubuh bayi, serta dapat mengurangi resiko kematian pada bayi. Cakupan ASI eksklusif masih rendah. Untuk itu perlu adanya upaya penguatan niat/intensi ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif melalui motivasi dan edukasi. Hal ini akan efektif dilakukan sejak masa kehamilan hingga menyusui. Jika tidak ada niat, perilaku akan menjadi lemah dan bahkan semu; banyak faktor yang mempengaruhi niat termasuk pekerjaan, orang perkotaan menganggap bahwa orang - termasuk wanita - harus bekerja, karena ketika dia tidak memiliki pekerjaan, dia akan diremehkan; oleh karena itu perempuan lebih memilih bekerja dan membatasi kesempatan mereka untuk menyusui secara eksklusif. Ibu menyusui dengan persepsi, niat dan kontrol perilaku yang kuat akan menghentikan perilaku menyusui eksklusifnya ketika ruang menyusui tidak tersedia, tempat kerja jauh, dan cuti menyusui tidak memadai. Niat juga dipengaruhi oleh media dan promosi susu formula.
Edukasi dan Latihan Pencegahan Osteoartritis pada Kader dan Masyarakat Kelurahan Wonokromo Aisyah Aisyah; Uke Maharani Dewi; Rita Vivera Pane; Anisgupta Larasaty Favurita; Davin Rachma Aziza; Muhammad Setio Widodo
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.891 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.830

Abstract

Latar belakang Osteoartritis sering dijumpai terutama pada orang lanjut usia atau sering disebut penyakit degeneratif, dan bisa terjadi pada usia lebih awal. Osteoartritis menyebabkan nyeri dan disabilitas pada penderita sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Pengabdian pada Masyarakat pada pasien Osteoartritis merupakan hilirisasi penelitian yang dilakukan oleh Aisyah dan tim di RSI Ahmad Yani pada tahun 2019. Metode Pengabdian pada Masyarakat dilaksanakan terlebih dahulu dalam bentuk sosialisasi dilakukan kepada kader kesehatan di Kelurahan Wonokromo. Pada sosialisasi ini diberikan penjelasan terkait data yang dibutuhkan saat pre test, simulasi pengisian pretest dan pemberian contoh latihan yang akan diberikan dalam bentuk video. Pemberian pre test dan post test diberikan dalam bentuk formulir secara online yang dapat diakses oleh subyek dari rumah. Hasil dan pembahasan Formulir hasil isiankader dan masyarakat terkumpul sebanyak 31 formulir dari 31 responden. Karakteristik subyek yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat nyeri dan lama menderita nyeri. Pasien mendapatkan edukasi berupa cara beraktifitas shari hari untuk mencegah nyeri dan berkembangnya penyakit lebih lanjut. Kesimpulan Dari evaluasi yang dilakukan bahwa semua responden dapat mengakses dan memahami latihan yang diberikan. Karena Osteoartritis mempunyai dampak jangka panjang, diharapkan masyarakat terus dipantau melalui kader agar tetap memiliki motivasi melakukan latihan.
Optimalisasi Breastfeeding Self Efficacy Melalui E-Konseling Masa Pandemic Covid-19 Fauziyatun Nisa; Uke Maharani Dewi; Nanda Fadhilah Witris Salamy
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.339 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.874

Abstract

Menyusui memerlukan kondisi emosional yang stabil, mengingat faktor psikologis ibu sangat mempengaruhi produksi ASI. Efikasi diri menyusui merupakan kekuatan seorang ibu yang mempengaruhi respon dalam menyusui seperti usaha dan pikiran yang kemudian mempengaruhi inisiasi dan tenaga dari perilaku menyusui. Efikasi diri ibu yang kuat akan mendorong ibu dalam mempelajari hal-hal baru. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan self efficacy ibu menyusui agar bayi mendapat asupan gizi yang optimal serta tercapainya program pemberian Asi eksklusif. Metode penelitian ini diawali dengan koordinasi dengan kader untuk mengetahui jumalh ibu menyusui di Kelurahan Wonokromo, Surabaya. Karena kondisi pandemi kami mengumpulkan ibu menyusui secara online sejumlah 30 ibu menyusui melalui media zoom untuk menjelaskan pentingnya self efficcay menyusui. Setelah itu secara intens kami mengirimkan edukasi secara online dengan memberikan link yutub yang berisi tentang hal-hal yang bisa meningkatakan self efficacy ibu dalam memberikan ASI terutama ASI eksklusif. Hasil dari pengabdian masyarakat ini meningkatkan keyakinan ibu untuk tetap menyusui sesering mungkin. Budaya di masyarakat maupun mitos yang kurang mendukung akan mudah ditepis jika informasi-informasi tentang menyusui cukup dipahami. Hal ini tentu akan meningkatkan keyakinan ibu untuk memberikan ASI eksklusif sehingga program pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan bisa tercapai. Dapat disimpulkan bahwa Ibu yang memiliki efikasi diri yang kuat permasalahan menyusuinya lebih sedikit, memiliki persepsi yang baik tentang kepuasan bayi saat menyusu, dan selalu berusaha untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai laktasi.
PEMODELAN RUMAH ASI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PHILIPINA DAN MALAYSIA Uke Maharani Dewi; Esty Puji Rahayu; Uliyatul Laili; Ratna Ariesta Dwi Andriani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.12518

Abstract

Abstrak: Pada tahun 2015 kelurahan Wonokromo yang terletak di Surabaya terpilih sebagai kelurahan siaga aktif terbaik di tingkat propinsi Jawa Timur Keberhasilan. Kampung ASI ini dikembangkan lagi dengan Program Rumah ASI. Dengan keberhasilan Rumah ASI, tim pengabdian masyarakat memberikan sosialisasi terkait manajemen Rumah ASI bagi mahasiswa dari negara-negara dengan prevalensi ASI eksklusif yang lebih rendah dari Indonesia yaitu Philipina dan Malaysia. Keberlanjutan dari kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat menginisiasi adanya program penunjang seperti Rumah ASI di negaranya masing-masing sehingga dapat meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Metode yang digunakan dalam kegiataan ini adalah sosialisasi tentang manajemen Rumah ASI dan praktik pijat oksitosin. Kegiatan bertempat di Kelurahan Wonokromo, dan diikuti oleh 5 (31,25%) mahasiswa dari Universitas Malaysia Perlis, 6 (37,5%) mahasiswa dari University of Northern Philippines, 5 (31,25%) mahasiswa dari Universiti Technology Malaysia. Evaluasi untuk mengukur pengetahuan dinilai dengan menggunakan kuesioner pretest yang dibagikan sebelum materi diberikan dan kuesioner posttest yang dibagikan setelah materi diberikan. Keterampilan dinilai dengan menggunakan checklist standar prosedur operasional pelayanan dan penggunaan fasilitas Rumah ASI dan checklist standar prosedur operasional pijat oksitosin setelah simulasi diberikan. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan tentang konsep manajemen dan pelayanan Rumah ASI yaitu sebesar 87,5% mahasiswa mempunyai pengetahuan baik sesudah diberikan materi manajemen rumah ASI dan 75% mahasiswa terampil dalam memberikan pelayanan dan penggunaan fasilitas Rumah ASI. Selain itu mahasiswa asing juga mempunyai keterampilan yang baik dalam melakukan pijat oksitosin yaitu sebesar 81,25%. Abstract: In 2015 Wonokromo village located in Surabaya was selected as the best active standby village at the East Java success provincial level. This ASI village was developed again with the Rumah ASI Program. With the success of Rumah ASI, the community service team provided socialization related to the management of Rumah ASI for students from countries with a lower prevalence of exclusive breastfeeding from Indonesia, namely the Philippines and Malaysia. The sustainability of this activity is expected that students can initiate supporting programs such as Rumah ASI in their respective countries so that they can increase exclusive breastfeeding. The method used in this activity is socialization about the management of the breast milk house and oxytocin massage practicum. The activity took place in the Wonokromo Village, and was attended by 5 (31.25%) students from Perlis Malaysia University, 6 (37.5%) students from the University of Northern Philippines, 5 (31.25%) students from Universiti Technology Malaysia. Evaluation to measure knowledge is assessed using pretest questionnaires which are distributed before the material is given and posttest questionnaires which are distributed after the material is given. Skills were assessed using a checklist of standard operating procedures for service and use of Rumah ASI facilities and a checklist of standard operating procedures for oxytocin massage after the simulation was given. The result of this activity was that there was an increase in knowledge about the concept of management and services for Rumah ASI, namely 87.5% of students had good knowledge after being given materials for managing ASI houses and 75% of students were skilled in providing services and using the facilities of Rumah ASI. In addition, foreign students also have good skills in doing oxytocin massage, which is 81.25%.  
INTENSIVE CARE OF THE PUERPERIUM (ICP) IMPACT ON THE POSTPARTUM SELF-CARE ABILITY IN WONOKROMO Yunik Windarti; Yunik Windarti; Uke Maharani Dewi; Uke Maharani Dewi
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1489

Abstract

Health monitoring since pregnancy to puerperium is crucial to do to avoid complications. Monitoring during the puerperium period still lacked, especially when the mother has returned home. Many complications occur during the puerperium, such as healing of perineal tears, uterine subinvolution, psychological factors, breastfeeding problems (blocked duct, engorgement, mastitis), and not few found death due to bleeding and infection. Special attention and debriefing for postpartum mothers were needed to prepare mothers to be more independent in caring for themselves. The purpose of this study was to analyze intensive care of the puerperium (ICP) effect on postpartum self-care capability. Method of this study was Quasi-experimental research with a quantitative study combination approach (experimental group) on ICP and qualitative methods (interviews) on postpartum self-care. The population of this study were postpartum maternal taken as the sample using nonprobability sampling technique with incidental sampling for three months in Wonokromo Sub-district, Surabaya. The data were analyzed using the chi-square test. The results showed from 37 respondents who received ICP, 62.16% of respondents were able to carry out postpartum self-care properly. Furthermore, from 37 respondents who did not receive ICP, 70.27% of respondents found lacking to carry out postpartum self-care. The p-value = 0.005 p = 0.05 means that there was an influence of ICP on postpartum self-care ability.Keywords: Intensive care of the puerperium, Self-care
INTENSIVE CARE OF THE PUERPERIUM (ICP) IMPACT ON THE POSTPARTUM SELF-CARE ABILITY IN WONOKROMO Yunik Windarti; Yunik Windarti; Uke Maharani Dewi; Uke Maharani Dewi
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1489

Abstract

Health monitoring since pregnancy to puerperium is crucial to do to avoid complications. Monitoring during the puerperium period still lacked, especially when the mother has returned home. Many complications occur during the puerperium, such as healing of perineal tears, uterine subinvolution, psychological factors, breastfeeding problems (blocked duct, engorgement, mastitis), and not few found death due to bleeding and infection. Special attention and debriefing for postpartum mothers were needed to prepare mothers to be more independent in caring for themselves. The purpose of this study was to analyze intensive care of the puerperium (ICP) effect on postpartum self-care capability. Method of this study was Quasi-experimental research with a quantitative study combination approach (experimental group) on ICP and qualitative methods (interviews) on postpartum self-care. The population of this study were postpartum maternal taken as the sample using nonprobability sampling technique with incidental sampling for three months in Wonokromo Sub-district, Surabaya. The data were analyzed using the chi-square test. The results showed from 37 respondents who received ICP, 62.16% of respondents were able to carry out postpartum self-care properly. Furthermore, from 37 respondents who did not receive ICP, 70.27% of respondents found lacking to carry out postpartum self-care. The p-value = 0.005 p = 0.05 means that there was an influence of ICP on postpartum self-care ability.Keywords: Intensive care of the puerperium, Self-care
PENGUATAN INTENSI IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF SEJAK MASA KEHAMILAN Fauziyatun Nisa’; Esty Puji Rahayu; Uke Maharani Dewi
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v1i4.203

Abstract

Pemberian ASI sangat berperan penting dalam menyiapkan generasi penerus suatu negara. ASI merupakan sumber kehidupan bagi sang bayi pada periode pasca kelahiran. Pemberian ASI secara ekslusif bermanfaat bagi kesehatan bayi seperti menjaga kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit, membunuh kuman dalam tubuh bayi, serta dapat mengurangi resiko kematian pada bayi. Cakupan ASI eksklusif masih rendah. Untuk itu perlu adanya upaya penguatan niat/intensi ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif melalui motivasi dan edukasi. Hal ini akan efektif dilakukan sejak masa kehamilan hingga menyusui. Jika tidak ada niat, perilaku akan menjadi lemah dan bahkan semu; banyak faktor yang mempengaruhi niat termasuk pekerjaan, orang perkotaan menganggap bahwa orang - termasuk wanita - harus bekerja, karena ketika dia tidak memiliki pekerjaan, dia akan diremehkan; oleh karena itu perempuan lebih memilih bekerja dan membatasi kesempatan mereka untuk menyusui secara eksklusif. Ibu menyusui dengan persepsi, niat dan kontrol perilaku yang kuat akan menghentikan perilaku menyusui eksklusifnya ketika ruang menyusui tidak tersedia, tempat kerja jauh, dan cuti menyusui tidak memadai. Niat juga dipengaruhi oleh media dan promosi susu formula.