Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMBINAAN MENTAL SPRITUAL MELALUI PSIKOTERAPI SUFISTIK BERBASIS ALQURAN BAGI PESERTA SEKOLAH IBU DI KECAMATAN COBLONG Afidah, Ida; Sholeh, N. Sausan Muhammad; Khuza’i, Rodhiyah; Siddiq, Asep Ahmad
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 8 No 3 (2021): September
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v8i3.1939

Abstract

Terjadinya pandemi covid-19, memberikan dampak nyata dalam tatanan kehidupan manusia, seperti pembatasan interaksi sosial, penurunan kondisi perekonomian, rasa gelisah dan cemas yang berlebihan. Permasalahan tersebut jika tidak dapat diatasi dengan baik dapat berpengaruh buruk tehadap mental individu, terutama pada kalangan wanita yang bergelar istri dan ibu. Upaya menanggulangi permasalahan tersebut, Tim PKM melaksanakan kegiatan upaya pembinaan mental Spritual melalui terapi psikoterapi sufistik berbasis al-Qur’an, bagi peserta sekolah ibu di kecamatan Coblong Bandung. Pelaksanaan PKM dilakukan dalam 3 tahap (1). pemberian informasi mengenai pengendalian masalah dalam jiwa berbasis al-Quran; (2) pemberian informasi teori psikoterapi sufistik Islam (3) praktik Psikoterapi suifistik berupa gerakan relaksasi seperti pengaturan nafas, penyerapan energi alam dan Healing touch yang diiringi dengan zikir. Hasil dari kegiatan ini adalah: (1) peningkatan pengetahuan peserta sekolah Ibu dalam menjaga kesehatan mental spiritual melalui psikoterapi sufistik berbasis Al-Qur’an.(2) peserta sekolah ibu dapat mempelajari dan mempraktikan gerakan relaksasi psikoterapi sufistik dan mengajarkannya kepada yang lain.
SPIRITUALITAS MASYARAKAT PERKOTAAN THE SPIRITUALITY OF URBAN SOCIETY Afidah, Ida
HIKMAH : Jurnal Dakwah Dan Sosial Volume 1, No.1, Maret 2021
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/hikmah.v1i1.2522

Abstract

Masyarakat perkotaan sering diidentikan sebagai masyarakat modern, dikarenakan cara berfikir dan berteknologinya yang modern . Modernitas melekat pada corak masyarakat perkotaan, yang secara sosiologis cenderung bersifat individualistis, matrealistik, rasionalistik, formalistic sehingga sikap sikap tersebut mempengaruhi cara keberagamaan msyarakatnya, diakibatkan dari dampak negative modernitas yang melingkupi jiwa manusia dan terbuai di dalamnya. Kondisi ini tidak selamanya memberikan kenyamanan, jiwa mereka mengalami kehampaan, keterasingan (split personality). Untuk mengetahui latar belakang dan orientasi model spiritual masyarakat perkotaan yang sedang fenomenal, maka penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi agama, dengan hasil bahwa hal itu terjadi karena mereka tidak bisa mengimbangi pengaruh modernitas dengan nilai nilai dan pemahaman keagamaannya.Dalam otak manusia terdapat ranah yang disebut Zohar (spiritual intelligence) sebagai God Spot, yang menyebabkan manusia akan selalu mencari sesuatu yang bisa memenuhi kehampaan dalam hidunya. Terjadilah gelombang spiritualitas masyarakat perkotaan dengan lahirnya kajian-kajian, majelis dzikir, tablig akbar, dan acara acara yang berdimensi spiritual. Masyarakat modern saat ini berusaha kembali kepada fitrahnya yakni visi ke-Ilahian yang selama ini terbelenggu topeng manis modernitas. Spiritualitas sebagai penghayatan batiniah kepada Tuhan melalui jalan- jalan tertentu akan mengantarkan masyarakat modern kembali kepada nilai nilai religius. Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan dan mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiaban agama. Sedangkan bagi masyarakat yang bisa mengimbangi pengaruh modernitas mentalnya lebih siap, sehingga pengaruhnya tidak begitu besar, mereka memiliki keseimbangan dalam hidupnya dengan tetap mendalami agama. Dapat disimpulkan bahwa spiritualisme dalam perkembangannya mengalami dinamisasi yang beragam, termasuk pada sisi implemantasi ajaran. Kerinduan pada spiritualisme tampaknya melanda beberapa masyarakat modern. Salah satu fenomena spiritualitasnya dengan berkembangnya majelis-majelis keagamaan (majelis Dzikir) terutama dikalangan kaum kota yang terdidik secara modern. Bahkan keberadaanya bukan sekedar ritual tetapi kekuatan spiritual yang mampu membangkitkan kesadaran (berorientasi pada tasawuf), dengan melahirkan model tasawuf baru yaitu Urban Sufisme.
TANTANTANGAN DAKWAH MELAUI PODCAST SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF DI ERA SOCIETY 5.0 Muhammad Adnan Firdaus; Afidah, Ida
HIKMAH : Jurnal Dakwah Dan Sosial Volume 4, No.1, Maret 2024
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/hikmah.v4i1.3325

Abstract

Da'wah activities must adapt to the conditions of society. It is important to plan different methods so that da'wah can work optimally. The presence of a podcast is one of the best opportunities for preaching in this modern era. The purpose of this article is to explore the possibility of podcast media as a choice of da'wah media for da'wah material in modern times. The method used is descriptive qualitative with library research. The results of this study indicate that podcasts are starting to be in demand and have become the choice of some groups, including da'wah broadcasts. Podcasts were chosen because they are practical, effective, can be listened to at any time, and can even be done by cooperating with several other online media platforms. Podcasts are a way to continue da'wah outside of the usual da'wah activities. Kegiatan dakwah harus menyesuaikan dengan kondisi masyarakat. Penting untuk merencanakan metode yang berbeda agar dakwah dapat bekerja secara optimal. Kehadiran Podcast merupakan salah satu peluang terbaik untuk berdakwah di zaman modern ini. Tujuan artikel ini adalah untuk mengeksplorasi kemungkinan media Podcast sebagai pilihan media dakwah untuk materi dakwah di zaman modern. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Podcast mulai diminati dan menjadi pilihan sebagian kalangan termasuk siaran dakwah. Podcast dipilih karena praktis, efektif, dapat didengarkan kapan saja, bahkan dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan beberapa platform media online lainnya. Podcast adalah cara untuk melanjutkan dakwah di luar kegiatan dakwah yang biasa dilakukan.
Analisis Pesan Dakwah Koh Dennis Lim Tentang Judi di Media Sosial Instagram Sabila Nur Aryani; Afidah, Ida; N. Sausan M. Sholeh
Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsibc.v4i1.11461

Abstract

Abstract. This research is entitled "Analysis of Koh Dennis Lim's Da'wah Message on Gambling on Instagram Social Media". This research delves deeper into the analysis of Koh Dennis Lim's content about Gambling on his Instagram. The method used is Content Analysis, a qualitative data collection method. This research focused on the reasons Koh Dennis Lim mentioned about gambling on his Instagram, how Koh Dennis Lim preached on his Instagram, and the content of Koh Dennis Lim's messages about gambling on his Instagram. In this study there are three da'wah messages about gambling that focus more on how to quit gambling addiction. The results of this study are divided into three aspects, namely a descriptive analysis approach that explains in detail how to quit gambling addiction, an explanatory analysis approach that explains how to preach Koh Dennis from the aspects of video editing, captions, and voice intonation, and a predictive analysis approach reviewed from the Youtube podcast visited by Koh Dennis Lim discussing gambling. Abstrak. Penelitian ini berjudul tentang “Analisis Pesan Dakwah Koh Dennis Lim tentang Judi di Media Sosial Instagram“. Penelitian ini menggali lebih dalam analisis konten Koh Dennis Lim tentang Judi di Instagram miliknya. Metode yang digunakan adalah Analisis Konten metode pengumpulan data yang bersifat kualitatif. Penelitian ini difokuskan kepada alasan Koh Dennis Lim menyinggung tentang judi di Instagram miliknya, cara berdakwah Koh Dennis Lim di Instagram miliknya, dan isi pesan Koh Dennis Lim tentang judi di Instagram miliknya. Dalam penelitian ini terdapat tiga pesan dakwah tentang judi yang lebih memfokuskan cara berhenti dari kecanduan judi. Hasil penelitian ini dibagi menjadi tiga aspek yaitu pendekatan analisis deskriptif yang menjelaskan secara rinci cara berhenti dari kecanduan judi, pendekatan analisis ekplanatif yang menjelaskan cara berdakwah Koh Dennis dari aspek video editing, caption, dan intonasi suara, dan pendekatan analisis prediktif yang ditinjau dari podcast Youtube yang didatangi Koh Dennis Lim membahas tentang judi.
Analisis Konsep Green Deen Ibrahim Abdul Matin dalam Mewujudkan Dakwah Ramah Lingkungan Tsaniya Salman; Afidah, Ida; Siddiq, Asep Ahmad
Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsibc.v4i2.13195

Abstract

Abstract. Environmental friendly da'wah has a crucial role in the efforts of the current environmental crisis, demanding da'i to start prioritizing and integrating environmentally sound da'wah materials. This study aims to analyze Ibrahim Abdul Matin's Green Deen concept in realizing environmentally friendly da'wah. This concept will help people understand that Islam promotes nature conservation and harmony between humans and the environment. This research uses a qualitative method with a literature approach and Krippendorf's content analysis theory. The results show that Green Deen is a concept that integrates Islamic teachings with environmental concerns. Its six main principles include tawhid, ayat, khalifah, amanah, 'adl, and mizan, while its four focus areas are waste, energy, water, and food. In realizing environmentally friendly da'wah, Green Deen can be implemented through various programs such as Zero Waste Mosque, Eco-Taqwa: Mindful Muslim Climate Initiative, Blessed Wudhu Workshop and Urban Farming. Abstrak. Dakwah ramah lingkungan memiliki peran krusial dalam upaya krisis lingkungan hidup saat ini, menuntut para da'i untuk mulai memprioritaskan dan mengintegrasikan materi-materi dakwah yang berwawasan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep Green Deen Ibrahim Abdul Matin dalam mewujudkan dakwah ramah lingkungan. Konsep ini akan membantu masyarakat memahami bahwa Islam mempromosikan konservasi alam dan keharmonisan antara manusia dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan dan teori analisis isi Krippendorf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Green Deen adalah konsep yang mengintegrasikan ajaran Islam dengan kepedulian lingkungan. Enam prinsip utamanya meliputi tauhid, ayat, khalifah, amanah, 'adl, dan mizan, sementara empat area fokusnya adalah waste, energy, water, dan food. Dalam mewujudkan dakwah ramah lingkungan, Green Deen dapat diimplementasikan melalui berbagai program seperti Zero Waste Masjid, Eco-Taqwa: Mindful Muslim Climate Initiative, Blessed Wudhu Workshop dan Urban Farming Kata Kunci: Green Deen, dakwah ramah lingkungan, Ibrahim Abdul Matin
Religious Micro-celebrity: Young Preachers’ Self-Presentation in Digital Sphere Afidah, Ida; Kurniati, Nia; Nasir, Malki Ahmad; Muttaqin, Ahmad
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 23 No. 2 (2024)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/alhadharah.v23i2.13680

Abstract

This article analyzes young Muslim preachers’ self-presentation in the digital sphere, especially on the Instagram platform. This attempts to answer how and why self-branding has become so prevalent among young Indonesian Muslim preachers on Instagram. Using self-presentation theory, this qualitative study argues that young Muslim preachers’ self-presentation is as strategy to become micro-selebrity in digital sphere. The existence of various features on Instagram makes it easier for preachers to self-expression, self-record, and recognition. Young preachers as Instagram users become micro-celebrity because they always want recognition and to be the center of social interaction. They are actively involved with followers, being the center of attention, active in selfies, inserting jokes, and posting daily activities as strategies to be closer to digital natives. Surprisingly, their posts are not dominated by activities related to religious rituals. On the contrary, the more natural the self-presentation is presented by the young preachers, or the more similar the interests and characters of the audience are, the easier the self-branding will be. This article also theoretically implies that young Muslim preachers are themselves a brand and self-presentation is a form of brand management to become religious micro-celebrities.
Religious Micro-celebrity: Young Preachers’ Self-Presentation in Digital Sphere Afidah, Ida; Kurniati, Nia; Nasir, Malki Ahmad; Muttaqin, Ahmad
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 23 No. 2 (2024)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/alhadharah.v23i2.13680

Abstract

This article analyzes young Muslim preachers’ self-presentation in the digital sphere, especially on the Instagram platform. This attempts to answer how and why self-branding has become so prevalent among young Indonesian Muslim preachers on Instagram. Using self-presentation theory, this qualitative study argues that young Muslim preachers’ self-presentation is as strategy to become micro-selebrity in digital sphere. The existence of various features on Instagram makes it easier for preachers to self-expression, self-record, and recognition. Young preachers as Instagram users become micro-celebrity because they always want recognition and to be the center of social interaction. They are actively involved with followers, being the center of attention, active in selfies, inserting jokes, and posting daily activities as strategies to be closer to digital natives. Surprisingly, their posts are not dominated by activities related to religious rituals. On the contrary, the more natural the self-presentation is presented by the young preachers, or the more similar the interests and characters of the audience are, the easier the self-branding will be. This article also theoretically implies that young Muslim preachers are themselves a brand and self-presentation is a form of brand management to become religious micro-celebrities.
Pesan Dakwah Akhlak dalam Kitab Alaa Laa Rasyid, Abdullah; Afidah, Ida; Arif, Muhammad Fauzi
Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication Vol. 5 No. 2 (2025): Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsibc.v5i2.18486

Abstract

Abstract. Alaa Laa is a collection of poetry about morals compiled into a book totaling 37 verses. What makes this book attractive to research is that the identity of the author and the year it was published are unknown, and the title is taken directly from the beginning of the first stanza. This study aims to analyze the meaning contained in the book Alaa Laa to find out the da'wah messages in the moral aspects contained in the book. This type of research is Library Research, which is qualitative in nature. The data obtained in this study is from the Alaa Laa book in the form of verses of poetry which were then analyzed using the Takwil and Hermeneutic analysis methods. The results of the analysis are then classified according to the theory of the Moral Da'wah Message to find the moral da'wah messages contained in the poetry book Alaa Laa. The results of this study indicate that the book Alaa Laa is full of messages in the aspects of morality, including: Morals towards oneself, such as patience and perseverance; morals towards others, such as easy forgiveness and hospitality; and despicable morals that must be avoided, such as talkativeness, prejudice, enmity and pitting one another against each other. Abstrak. Alaa Laa merupakan sebuah kitab kumpulan syair tentang akhlak yang berjumlah 37 baris. Yang menjadi daya tarik kitab ini bagi peneliti adalah bahwa kitab ini tidak diketahui identitas pengarang maupun tahun diterbitkannya, serta judulnya diambil dari awal bait pertama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna yang terkandung dalam Kitab Alaa Laa untuk diketahui pesan dakwah dalam aspek akhlak yang terkandung dalam kitab tersebut. Jenis penelitian ini adalah Library Research atau penelitian perpustakaan, yang bersifat kualitatif. Data yang didapat dalam penelitian ini bersumber dari kitab Alaa Laa yang berupa bait-bait syair yang kemudian dianalisis menggunakan metode analisis Takwil dan Hermeneutik. Hasil analisis kemudian diklasifikasi sesuai teori Pesan Dakwah Akhla untuk menemukan Pesan Dakwah Akhlak yang terkandung dalam kitab syair Alaa Laa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kitab Alaa Laa sarat dengan pesan dakwah aspek akhlak, diantaranya: Akhlak terhadap diri sendiri, seperti sabar dan tekun; akhlak terhadap orang lain, seperti mudah memaafkan dan silaturahmi; dan akhlak tercela yang harus dihindari, seperti banyak bicara, berprasangka buruk, hasad dan mengadu domba.