Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Durasi Jam Kerja dengan Low Back Pain pada Nelayan di Dusun Mamokeng Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah Tunny, Hasna; Rochmaedah, Siti; Soamole, Idham; Lombonaung, Ellen
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 2 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i2.596

Abstract

Background: Low back pain (LBP) is a condition with discomfort or acute pain in the lower back in the fifth and sarcoid lumbar vertebrae. Low back pain (LBP) is the most common musculoskeletal disorder in the world. About 80% of adults will experience low back pain in their lifetime.One of the main causes of low back pain is moderate to vigorous physical activity. High physical activity has become a risk factor for low back pain, especially in adolescents and adults. In the adolescent to adult age group, a person has higher and heavier activities compared to children and the elderly.Activities carried out can be in the form of playing, exercising, working, and also studying. Objective: To determine the relationship between work duration and low back pain in fishermen from Mamokeng Village.Method: The implementation of this activity is carried out face to face from house to house with the aim of making it more effective, convincing and familiarizing the relationship between the researcher and the target as well as a quick response. Results: There is a relationship between the duration of working hours and lower back pain in fishermen in Mamokeng Negeri Tulehu Hamlet with p = 0.001. Suggestion: It is hoped that fishermen from Mamoken Village can reduce the duration of their work so that their health is maintained.                                                                                                                  ABSTRAK Latar Belakang: Low back pain (LBP) merupakan suatu keadaan dengan rasa tidak nyaman atau nyeri akut pada punggung bawah daerah ruas lumbalis kelima dan sarkalis, Low back pain (LBP) kelainan musculoskeletal yang paling umum di dunia. Sekitar 80% orang dewasa akan mengalami low back pain di masa hidupnya. Salah satu penyebab utama dari low back pain adalah aktivitas fisik sedang hingga tinggi. Aktivitas fisik yang tinggi telah menjadi faktor risiko low back pain terutama pada remaja hingga dewasa. Pada kelompok umur remaja hingga dewasa, seseorang memiliki aktivitas yang lebih tinggi dan berat dibanding dengan anak-anak maupun lansia. Aktivitas yang dilakukan dapat berupa bermain, berolahraga, bekerja, dan juga belajar. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara durasi kerja terhadap nyeri punggung bawah pada nelayan dusun mamokeng. Metode: Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara langsung bertatap muka dari rumah ke rumah dengan sasaran sehingga lebih efektif, meyakinkan dan mengakrabkan hubungan antara peneliti dan sasaran serta cepatnya respon. Hasil: Terdapat hubungan antara durasi jam kerja dengan nyeri punggung bawah pada nelayan di Dusun Mamokeng Negeri Tulehu dengan nilai p=0.001. Saran: Diharapkan nelayan Desa mamoken dapat mengurangi durasi kerjanya sehingga kesehatannya tetap terjaga.
Fracture patient experience in undergoing traditional massage therapy (Topu Bara) in Maluku Province: phenomenology study Wabula, La Rakhmat; Umamity, Syahfitrah; Fitriasari, Endah; Lombonaung, Ellen; Windari, Arindiah Puspa; Tehupelasury, Fahrunnissa
Jurnal Ners Vol. 17 No. 2 (2022): OCTOBER 2022
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v17i2.27190

Abstract

Introduction: In Indonesia, especially among the Maluku people, there was a culture of seeking traditional fracture treatment, namely "Topu Bara." Their belief has been passed down from generation to generation who believe that conventional medicine (Topu Bara) can cure the problem of fractures experienced by sufferers  The study aimed to explore patient's fracture healing experience in Topu Bara Methods: The method used wasa  phenomenological study that used deep interviews from August to September 2021  The participants were taken by purposive sampling, adults aged 21 to 59-years old, and were in the second or more of healing series  Data originated from 15 participants  Interviews were recorded, transcribed verbatim, and subjected to Collaizi analysis. Results: The results of the study found 7 themes, including causes of fracture, time events, action taken directly after inside, pain experiences during handling in "Topu Bara" therapy, coping of the patients, pain management, and advice given by healer to other participants. Conclusions: Most of them stated that safety and comfort were the priority for fracture healing  The concept of culture in the behavioral alteration of fracture healing can have an impact on the participants.
Edukasi Peran Keluarga dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan Waham di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Maluku Sabban, Fany; Widiyati, Wiwik; Lombonaung, Ellen
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 2 (2025): Bulan November
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i2.767

Abstract

Waham merupakan kondisi dimana seseorang diluruskan karena dalam mempertahankan pendapatnya dinilai sangat kuat tanpa adanya rasional atau bukti yang memadai  , Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada Keluarga serta peran keluarga dalam merawat pasien waham, Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dengan memberikan Penyuluhan kesehatan metode yang dapat diterapkan untuk tindakan preventif guna mengingatkan keluarga pentingnya peran dalam merawata pasien waham Setelah diberikan penyuluhan,kesehatan menunjukkan peningkatan dimana keluaraga mulai paham tentang pentingnya peran dalam merawat anggota keluarga yang sakit dapat disimpulkan bahwa edukasi mengenai peran keluarga dalam merawat pasien waham memberikan dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan keluarga , dimana melakukan penyuluhan di RSKD Provinsi Maluku untuk memberikan pengetahuan kepada peserta dan juga peran keluarga dalam merawat anggora keluarga dengan waham. Materi penyuluhan ini dimaksudkan agar kelurga mampu memahami bagaimana cara merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan mental (Waham) sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakan dan lingkungan sekitar dan meningkatnya pengetahuan tentang pentingnya peran keluarga dan merawat pasien waham.