Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi

Pendidikan Keluarga Responsif Gender Dalam Mengatasi Kasus Kekerasan Seksual Pada Masyarakat Desa Boru Larantuka Dewi Yanti Kuki Hera, Katarina; Sinta Utami, Prihma; Melina Tobing, Sari
Maharsi: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi Vol. 6 No. 2 (2024): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : UNIVERSITAS INSAN BUDI UTOMO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v6i2.11

Abstract

Kasus kekerasan terhadap perempuan terutama kekerasan seksual masih menjadi perhatian banyak pihak. Hal ini masih banyak terjadi di beberapa wilayah dan kasus yang tinggi, salah satunya di desa Boru Larantuka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena kekerasan seksual yang terjadi dalam masyarakat Desa Boru Larantuka dan juga untuk mengetahui peran keluarga dalam penerapan pendidikan berbasis gender dalam keluarga. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik Wawancana dan Observasi. Hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: 1)Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan keluarga yang responsif gender masih rendah karena masih memegang teguh budaya dan adat istiadat dalam masyarakat yang sangat sulit untuk di hilangkan., 2) Faktor utama terjadinya kekerasan terhadap perempuan di desa Boru Larantuka bermula dari berbagai praktik yang melanggengkan patriarki, 3)Sikap patriarki dalam hukum adat dan hukum adat menjadi titik awal terjadinya kekerasan dan pelecehan terhadap hak-hak perempuan, yang menimbulkan kerugian yang sangat besar, 4) Pemerintah, gereja dan masyarakat terkhususnya keluarga harus berpikir cepat untuk menyelesaikan masalah kekerasan terhadap perempuan. Keluarga merupakan pendidikan dasar manusia untuk pembiasaan cara hidup sehari-hari.
Tantangan dan Perwujudan Gender Equality Sebagai Realitas Sosial serta Implikasinya dalam Pembangunan di Indonesia Eka Saputri, Indiani; Novriza Setya Dhewantoro, Happri; Inayati Azizah, Primanisa; Sinta Utami, Prihma
Maharsi: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi Vol. 6 No. 1 (2024): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : UNIVERSITAS INSAN BUDI UTOMO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v6i1.298

Abstract

Kesetaraan gender termasuk ke dalam tujuan yang harus dicapai dalam pembangunan nasional jangka panjang maupun menengah. Oleh karena itu baik perempuan maupun laki-laki mempunyai kesempatan dan akses yang sama sebagai agen dari pembangunan. Namun, dalam realitas masyarakat Indonesia perbedaan gender ini nyatanya masih menjadi permasalahan yang perlu diselesaikan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi literatur. Metode dalam pengumpulan data dan informasi yaitu dengan bantuan buku, catatan dari jurnal, dokumen, atau materi pustaka yang berkaitan dengan pembahasan pada penelitian ini. Setelah semua data terkumpul maka langkah selanjutnya yaitu peneliti menganalisis data tersebut untuk diambil sebuah kesimpulan. Sifat dari penelitian studi literatur ini yaitu analisis deskriptif dengan menguraikan data yang diperoleh secara teratur. Kemudian, memberikan penjelasan serta pemahaman kepada pembaca agar mudah dipahami (Pusparani, 2021). Hasil dari penelitian ini yaitu proses dari perwujudan kesetaraan gender di Indonesia sudah terlihat di beberapa sektor seperti pendidikan, ketenagakerjaan, dan politik tetapi belum maksimal. Hal ini karena adanya tantangan dalam proses tersebut seperti kuatnya budaya patriarki, pelaksanaan undang-undang yang tidak maksimal, kesenjangan akses pendidikan dan kesempatan kerja yang belum merata, serta masih banyak lagi. Oleh karena itu Indonesia harus mampu menyikapi tantangan tersebut dengan baik di mana tercapainya kesetaraan gender sebagai syarat dari pembangunan yang berkelanjutan dan berpusat di masyarakat harus menjadi prioritas dalam inisiatif pembangunan.