Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH PEMERAMAN TERHADAP NILAI KUAT KUAT TEKAN TANAH LEMPUNG SUNGAI SERDANG BATANG KUIS DELI SERDANG DENGAN PENAMBAHAN ABU CANGKANG SAWIT Panjaitan, Surta Ria Nurliana; Masri, Mahyuzar
JCEBT (JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING, BUILDING AND TRANSPORTATION) Vol 4, No 1 (2020): JCEBT Maret
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.092 KB) | DOI: 10.31289/jcebt.v4i1.3570

Abstract

Tanah lempung merupakan jenis tanah berbutir halus yang mempunyai daya dukung tanah yang rendah dan sensitif terhadap perubahan kadar air sehingga tanah bersifat labil. Maka untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan suatu perbaikan atau stabilisasi tanah lempung sebagai tanah dasar. Salah satu cara stabilisasi yaitu dengan menambahkan abu cangkang sawit pada tanah lempung. Tanah lempung yang diteliti berasal dari daerah Sungai Serdang Batang Kuis, Deli Serdang. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian pendahuluan untuk mendapatkan sifat fisis dan mekanis dari tanah asli dan pengujian lanjutan dengan penambahan abu cangkang sawit. Persentase kadar abu cangkang sawit yang digunakan adalah 0%, 3%, 6%, 9%, 12% dan 15%. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kuat tekan (Unconfined Compression Test) dengan menggunakan kadar air optimum yang diperoleh dari uji pemadatan. Penambahan abu cangkang sawit 12% menghasilkan kuat tekan yang efektif pada pemeraman 7 sampai dengan 14 hari, dan dilihat dari sifat mekanis tanah tergolong sangat kaku, maka dengan penambahan abu cangkang sawit dapat memperbaiki sifat fisik dan  mekanis tanah. 
Analisis Stabilitas Konstruksi Dinding Penahan Tanah Pada Pembangunan Turap, Talud Dan Bronjong di Kabupaten Simalungun Surta Ria Nurliana Panjaitan
JURITI (Jurnal Ilmiah Teknik Industri )Prima Vol 5 No 2 (2022): Juriti Prima (Jurnal Ilmiah Teknik Industri Prima)
Publisher : Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer, Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/juritiprima.v5i1.2524

Abstract

Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi untukmenahan tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang miring atau lereng yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri.Dinding penahan tanah berfungsi untuk menyokong tanah serta mencegahnya dari bahaya kelongsoran. Baik akibat beban air hujan, berat tanah itu sendiri maupun akibat beban yang bekerja di atasnya. Analisa stabilitas konstruksi dinding penahan tanah pada pembangunan turap,talud, bronjong di kabupaten Simalungun yaitu untuk menghitung stabilitas dinding penahan terhadap gaya geser, gaya guling , daya dukung tanah serta tekanan tanah aktif dan pasif yang bekerja pada dinding penahan tanah menggunakan metode Terzaghi. Hasil hitungan manual faktor stabilitas terhadap gaya guling tanah harus >2, pada titik 1(1,561)(tidak aman), pada 2(2,36)(aman), pada titik 3(0,5) (tidak aman). Stabilitas terhadap geser harus >2 , pada titik 1(4,49). (aman), pada titik 2(0,52) (tidak aman), pada titik 3(2,56). (aman). Stabilitas terhadap daya dukung tanah harus > 3, 1(1,53) (tidak aman), pada titik 2(2,62) (tidak aman), pada titik 13(-0,05)(tidak aman). Hasil initidak efektif karena tidak aman terhadap daya dukung aman.  
Pengaruh Pemeraman Terhadap Nilai Kuat Kuat Tekan Tanah Lempung Sungai Serdang Batang Kuis Deli Serdang Dengan Penambahan Abu Cangkang Sawit Surta Ria Nurliana Panjaitan; Mahyuzar Masri
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 4, No 1 (2020): JCEBT Maret
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v4i1.3570

Abstract

Tanah lempung merupakan jenis tanah berbutir halus yang mempunyai daya dukung tanah yang rendah dan sensitif terhadap perubahan kadar air sehingga tanah bersifat labil. Maka untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan suatu perbaikan atau stabilisasi tanah lempung sebagai tanah dasar. Salah satu cara stabilisasi yaitu dengan menambahkan abu cangkang sawit pada tanah lempung. Tanah lempung yang diteliti berasal dari daerah Sungai Serdang Batang Kuis, Deli Serdang. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian pendahuluan untuk mendapatkan sifat fisis dan mekanis dari tanah asli dan pengujian lanjutan dengan penambahan abu cangkang sawit. Persentase kadar abu cangkang sawit yang digunakan adalah 0%, 3%, 6%, 9%, 12% dan 15%. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kuat tekan (Unconfined Compression Test) dengan menggunakan kadar air optimum yang diperoleh dari uji pemadatan. Penambahan abu cangkang sawit 12% menghasilkan kuat tekan yang efektif pada pemeraman 7 sampai dengan 14 hari, dan dilihat dari sifat mekanis tanah tergolong sangat kaku, maka dengan penambahan abu cangkang sawit dapat memperbaiki sifat fisik dan  mekanis tanah. 
Analisa Preloading Dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD) Terhadap Perbaikan Tanah Lunak Pada Pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi - Indrapura Surta Ria Nurliana Panjaitan
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 4, No 2 (2020): JCEBT September
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v4i2.4161

Abstract

Tanah lunak merupakan tanah kohesif yang terdiri dari sebagian besar butir-butir yang sangat kecil seperti lempung atau lanau. Sifat tanah lunak adalah gaya gesernya kecil, kemampatannya besar, koefisien permeabilitas yang kecil dan mempunyi daya dukug rendah jika dibandingkan dengan tanah lempung lainnya. Tanah lunak dalam konstruksi seringkali menjadi permasalahan. Pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi – Indrapura, untuk mengatasi masalah tanah lunak adalah dengan cara menggunakan  Prefabricated Vertical Drain(PVD). Pemasangan PVD dapat mempercepat waktu penurunan yang terjadi karena air pori terjadi dalam dua  arah yaitu secara horizontal dan vertikal. Analisa perhitungan adalah dengan cara  konsolidasi.  Analisa jarak spasi antar PVD serta pola pemasangan antar PVD dihitung untuk mendapatkan jarak yang paling efektif yang disesuaikan dengan  waktu konsolidasi yang paling cepat tanpa adanya analisa biaya. Perhitungan penurunan menggunakan persamaan normally consolidated satu dimensi dengan teori konsolidasi Terzaghi. Hasil penurunan total yang diperoleh adalah sebesar 0,766 m,  derajat konsolidasi dengan menggunakan PVD dilakukan dengan pola pemasangan segitiga dengan jarak 1,3 m. Nilai total derajat konsolidasi sebesar 20,17 m, dan waktu yang dibutuhkkan selama 90 hari.  
The The Signage Placement Directions On The Pedestarian Path, Iskandar Muda Road, Medan City Hibnul Walid; Indra Kesuma Hadi; Muhammad Amin; Surta Ria Nurliana Panjaitan; Rizky Franchitika
Jurnal Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam LLDikti Wilayah 1 (JUMPA) Vol. 2 No. 1 (2022): March: Mathematics and natural science
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I Sumatra Utara (LLDikti I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54076/jumpa.v2i1.224

Abstract

The city of Medan as the capital city of North Sumatra Province has made significant progress. This coTechnology and Computer Sciencemmercial buildings in several places, one of which was in the Jalan Iskandar Muda corridor. In general, these buildings are spread along road corridors that function as commercial areas in the city of Medan. Presence signage on Jalan Iskandar Muda, Medan City, it turns out that they tend to maximize the economic potential of the region, resulting in a shift in the function of urban space into a space for advertising media expression. As an effort to create city comfort that supports visual aesthetics and does not interfere with pedestrian comfort, this research produces a design concept in the form of placement signage according to the designated zone, namely in the pedestrian zone, the design of the height proportion signage to the width of the pedestrian path using a human scale approach, panel or plane dimension design signage by using the concept golden section, as well as setting the point of placement or spread signage using the concept of rhythm and local regulations that have been established with the aim of limiting the number of signage on the pedestrian path.
PENDAMPINGAN OLEH TIM KELOMPOK KERJA AKADEMISI DALAM PENENTUAN FOKUS KAJIAN INFRASTRUKTUR DI KOTA MEDAN Cut Nuraini; Rizky Franchitika; Yudha Hanova; Surta Ria Nurliana Panjaitan; Muhammad Amin
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Digital Vol 1, No 2: JUPED - Mei 2022
Publisher : Insight Power (Kekuatan Wawasan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1205.271 KB)

Abstract

The scientific study of the integrated utility network in the city of Medan, and the mapping of safety locations in the city of Medan. The title of the study became the initial discussion material to formulate the focus of research in the infrastructure sector on the most urgent (important) infrastructure problems found in the city of Medan inventory of drainage flow dimensions and patterns, Measurement of drainage channel base elevation, Inventory of public perceptions of water management and drainage systems, Analysis of hydrology Hydraulic analysis and social analysis of society. It was found that there were 2 sewers on Jalan Cempaka, but the dimensions that changed significantly resulted in being unable to accommodate runoff from upstream. The sewer at the District Office is at the lowest elevation and becomes a collection of flows from various directions. The second sewer near the leafy Glugur road is suffering from the settlement. The impact of land-use change without knowing the function of the natural channel has an impact on the closure of the natural discharge channel, thus affecting the pattern of runoff. Selayang River is one of the causes due to the low channel dimensions. Irregular channel size is related to flooding problems due to river overflow, it is necessary to normalize the river by considering the potential that exists in each river. Flood problems also require handling from upstream to downstream. Solving the problem of air and flood problems requires clear regulations. For this reason, appropriate regulations are needed for solving water and flood problems at the level of policies or regulations of the Medan City Government.Keywords: Accompaniment, Network research, development, infrastructure,
PERHITUNGAN PONDASI TIANG PANCANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATIS DAN DINAMIS Johan Oberlyn Simanjuntak; Eben Oktavianus Zai; Surta Ria Nurliana Panjaitan; Kevin Yeremia Sitorus
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i1.3079

Abstract

Konstruksi bangunan bawah merupakan pondasi yang berfungsi meneruskan beban bangunan dari atas ke tanah dasar. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti data Sondir, N-SPT, dan Final set. Ketiga data tersebut diperlukan untuk menghitung kapasitas daya dukung nyata yang termobilisasi pada pondasi yang direncanakan. Pembangunan Pelabuhan Sigapiton, pehitungan daya dukung pada pondasi diidentifikasi dengan menggunakan pengujian Pile Driving Analyzer (PDA). Perkembangan metode yang semakin pesat seiring berkembangnya teknologi elektromagnenik dan komputer, dan sudah diakui secara resmi dalam standar uji internasional seperti ASTM. Penelitian ini bertujuan mengetahui kapasitas daya dukung tiang pancang dengan menggunakan metode Statis dan dinamis dengan perbandingan hasil pengujian dengan pembebanan aksial Pile Driving Analyzer (PDA). Penelitian ini menghasilkan data sekunder untuk mendapatkan nilai daya dukung dengan pengujian PDA, dan data pemancangan di lapangan. Data pekerjaan yang dipakai saat pemancangan untuk mendapatkan hasil daya dukung pondasi dengan metode Statis dan Dinamis. Hasil analisa kapasitas daya dukung Statis tiang pancang tunggalyang diperoleh berdasarkan data sondir (titik S-03) dengan metode de Ruiter didapat Qu = 175 ton dan Meyerhof (1983) didapat Qu = 176 ton, da nberdasarkan data SPT (titik BH-03) dengan metode Meyerhof (1956) didapat Qu=275 Ton dan dengan metode Luciano Decourt didapat Qu = 275,8 ton. Hasil kapasitas daya dukung Dinamis berdasarkan kalendering metode ENR didapat Qu = 353,5 ton dan metode Eytelwein didapat Qu = 286 ton, dan berdasarkan hasil PDA didapat Qu = 323 Ton.
UJI KAPASITAS TIANG BAMBU DAN TIANG BETON PADA TANAH GAMBUT David Nicolas Bangun Simanjorang; Aazokhi Waruwu; Rika Deni Susanti; Surta Ria Nurliana Panjaitan
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.012 KB)

Abstract

Ciri-ciri tanah gambut antara lain mempunyai kandungan air dan kompresibilitas yang sangat tinggi, warna khas yaitu coklat tua hingga kehitaman, daya dukung rendah, penurunan yang tinggi. Perkuatan tanah dengan pemakaian tiang dapat digunakan pada tanah gambut untuk mendistribusikan beban secara vertikal ke lapisan tanah yang cukup kuat. Material yang digunakan umumnya terbuat dari material beton, namun untuk mengurangi ketergantungan dari material penyusun beton, maka perlu dicari alternatif dari bahan yang mudah didapat dan ramah lingkungan seperti material bambu. Penelitian ini dilakukan melalui uji tekan pada tiang bambu dan tiang beton dengan panjang 15-40 cm dengan diameter 3 cm. Tiang-tiang dipancang dalam tanah gambut yang dipadatkan lapis per lapis dalam bak uji berukuran 120 cm x 90 cm dengan ketebalan 50 cm. Setiap tahapan uji beban tekan dilakukan pengukuran deformasi untuk mengetahui hubungan beban dengan penurunan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kapasitas tiang bambu mendekati sama dengan tiang beton, namun dengan penurunan yang lebih besar daripada tiang beton. Dengan demikian tiang bambu dapat dipertimbangkan sebagai bahan alternatif sebagai tiang pada perkuatan tanah gambut.
KAJIAN TERHADAP SIFAT FISIS TANAH GAMBUT LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Panjaitan, Surta Ria Nurliana; Saragi, Tiurma Elita; Simanullang, Parlindungan; Panjaitan, Paradius
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 1 (2024): FEBUARI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i1.3940

Abstract

Indonesia mempunyai daerah lahan tanah gambut yang tergolong cukup luas yang ada di beberapa propinsi yaitu pulau Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Sumatera. Gambut atau peat, adalah pencampuran bahan organik dan tumbuh-tumbuhan yang sudah melapuk atau membusuk. Perkembangan yang semakin pesat yang berhubungan dengan pekerjaan teknik sipil yaitu pembangunan gedung dan jalan. Tujuan penelitain ini adalah untuk mengetahui klasifikasi tanah gambut, sifat fisis tanah gambut, yang diambil dari Lintong Nihuta. Metode eksperimen di laboratorium yang digunakan untuk menguji sampel gambut . Prosedur pengujian mengikuti standar ASTM D3080/ SNI 3420 -2016). Gambut yang diteliti mengandung kadar organik yang tinggi yaitu 56,54%, kadar abu yang rendah 2,34% maka gambut diklasifikasikan sebagai Low Ash-peat, berdasarkan kadar serat 27,32% dikelompokkan pada fibrous peat dan digolongkan tanah gambut setengah matang atau Hemik.