Prayogi, Tantowi Eko
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi dan Zonasi Salinitas Air Tanah Menggunakan Data Geokimia Air Tanah Pada Akuifer Tidak Tertekan di Wilayah Utara Cekungan Air Tanah Jakarta Anindyo, Muhammad Fachry; Prayogi, Tantowi Eko; Prahastomi, Mochammad; Abdillah, Faizal
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 14, No 2 (2023)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v14i2.426

Abstract

Kepadatan penduduk dan dinamika perkembangan DKI Jakarta yang begitu masif ini menyebabkan timbulnya berbagai macam permasalahan lingkungan, salah satu yang menjadi isu strategis pencemaran di wilayah pesisir pantai seperti DKI Jakarta adalah degradasi air tanah akibat pengaruh intrusi air asin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran intrusi air asin yang terjadi pada akuifer tidak tertekan di wilayah utara Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada akuifer tidak tertekan di Cekungan Air Tanah Jakarta bagian utara. Metode yang digunakan penelitian ini yaitu analisis terhadap hasil data geokimia air tanah dan data collar serta elevasi muka air tanah yang menghasilkan kontur muka air tanah dan pola alirannya, fasies kimia air tanah, dan tingkat keasinan air tanah. Data yang digunakan untuk pengolahan yaitu 56 data yang merupakan hasil dari pemantauan yang dilakukan oleh Balai Konservasi Air Tanah Jakarta (BKAT) tahun 2021 pada sumur pengamatan yang terdiri dari sumur gali dan sumur bor dangkal dengan kedalaman < 40 meter. Hasil analisis menunjukkan setidaknya terdapat 35 data sumur berupa fasies Sodium Chloride (NaCl) dan sejenisnya (fasies yang mengandung sodium dan chloride). Analisis kontur muka air tanah menunjukkan adanya anomali di beberapa tempat dengan ditandai kemunculan konus (conus drawdown) yang menunjukkan terdapat penurunan muka air tanah cukup signifikan pada wilayah penelitian. Zonasi tingkat keasinan air tanah menunjukkan terdapat 14 titik sumur yang masuk kedalam klasifikasi tawar-payau. Hasil analisis zonasi tingkat keasinan air tanah memiliki hasil yang berbanding lurus terhadap hasil analisis fasies kimia air tanahnya yang dominasi fasies sodium chloride.Kata kunci: cekungan air tanah Jakarta, fasies kimia air tanah, kontur muka air tanah, konus, salinitas
INTRUSI AIR LAUT PADA AKUIFER BEBAS CEKUNGAN AIR TANAH JAKARTA BAGIAN UTARA Asih, Wulan Dwi Kusuma; Candra, Adi; Prayogi, Tantowi Eko; Zaenurrohman, Januar Aziz
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 22, No 2 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.22.2.2024.819

Abstract

Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta bagian utara yang termasuk kedalam Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan dataran aluvial dengan wilayah pertumbuhan penduduk dan industri yang sangat pesat. Aktivitas tersebut mengakibatkan pemanfaatan air bersih akan meningkat. Dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan air tanah secara berlebihan adalah adanya pencemaran air tanah berupa intrusi air asin yang dijumpai di daerah yang berbatasan dengan pantai ke dalam air tanah dangkal. Terdapat 4 Satuan yang berada pada geologi daerah penelitian dari tua ke muda yaitu, Formasi Tuff Banten (QTvb), Kipas Alluvium (Qav), Endapan Pematang Pantai (Qbr), dan Alluvium (Qa). Karakteristik air tanah pada daerah penelitian di analisis menggunakan data parameter fisik dan kimia air tanah. Secara umum pola aliran air tanah pada daerah penelitian berarah selatan – utara mengikuti kemiringan lereng. Dari hasil analisis fisik pada daerah penelitian didapatkan nilai Daya Hantar listrik bernilai 196,3 – 5640 μS/cm , untuk total dissolved solid (TDS) bernilai 131 – 3760 mg/L , dan untuk nilai pH bernilai 6,5 – 8,5. Selanjutnya hasil dari analisis kimia laboratorium yang dianalisis dengan menggunakan diagram stiff dan diagram piper, fasies air tanah pada daerah penelitian terdiri dari tigas fasies air tanah, yaitu fasies Ca-HCO3 , Na-HCO3, dan Na-Cl. Tingkat keasinan air tanah berdasarkan perhitungan menurut Revelle (Klasifikasi Simpson (1946) terbagi menjadi air tawar hingga air tawar terkontaminasi tinggi. Penelitian ini menunjukkan adanya persebaran air asin yang terdapat di wilayah lebih dekat dengan garis pantai.