Faizal Abdillah
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Studi Batuan Asal (Provenance) dan Diagenesis Batupasir Formasi Ngrayong Daerah Tempuran dan Sekitarnya, Kecamatan Medang, Kabupaten Blora, Jawa Tengah Abdillah, Faizal
Geological Engineering E-Journal Vol 5, No 1 (2013): Volume 5, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Geological Engineering E-Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.518 KB)

Abstract

Geographically, the study area is at 9241000 mN - mE 9235000 mN and 548 000 - 555 000 mE (UTM WGS 84, Zone 49S) and administratively located in Tempuran Regional, District Medang, Blora regency, West Java Province. Based on physiographic zones Van Bemmelen (1949) study area into zones Antiklinorium Rembang - Madura.The research was conducted to determine rock origins (provenance) and the process that occurs in sandstone diagenesis Ngrayong formation, and to investigate the depositional environment Ngrayong formations that exist in the study area.The form of field data that collected in is stratigraphic cross-section measurements, the identification of the physical properties of rock and rock samples from observation stations scattered in research sites. Petrographic analyzes performed on thin section based on the rock samples.Based on the analysis of the mineral composition of sandstones quartz, feldspar and lithic fragments at Dickinson and Suzcek QFL diagram, 1979, Sandstones study area is estimated to come from recycled orogen of height karimunjawa formed by the collisions. While symptoms of diagenesis recorded from petrographic analysis showed sandstones having eogenesis stages in the meteoric environment based on red beds forming. Sandstone also experienced mesogenesis stages with symptoms such as compaction diagenesis with sutures contact, dissolving feldspar,, quartz overgrowth and cementation. Stages telogenesis indicated by deformation of outcrop in the study area. Ngrayong Formation depositional environment on the area of research is in deltaic to a shallow sea with river-dominated type.
Identifikasi dan Zonasi Salinitas Air Tanah Menggunakan Data Geokimia Air Tanah Pada Akuifer Tidak Tertekan di Wilayah Utara Cekungan Air Tanah Jakarta Anindyo, Muhammad Fachry; Prayogi, Tantowi Eko; Prahastomi, Mochammad; Abdillah, Faizal
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 14, No 2 (2023)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v14i2.426

Abstract

Kepadatan penduduk dan dinamika perkembangan DKI Jakarta yang begitu masif ini menyebabkan timbulnya berbagai macam permasalahan lingkungan, salah satu yang menjadi isu strategis pencemaran di wilayah pesisir pantai seperti DKI Jakarta adalah degradasi air tanah akibat pengaruh intrusi air asin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran intrusi air asin yang terjadi pada akuifer tidak tertekan di wilayah utara Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada akuifer tidak tertekan di Cekungan Air Tanah Jakarta bagian utara. Metode yang digunakan penelitian ini yaitu analisis terhadap hasil data geokimia air tanah dan data collar serta elevasi muka air tanah yang menghasilkan kontur muka air tanah dan pola alirannya, fasies kimia air tanah, dan tingkat keasinan air tanah. Data yang digunakan untuk pengolahan yaitu 56 data yang merupakan hasil dari pemantauan yang dilakukan oleh Balai Konservasi Air Tanah Jakarta (BKAT) tahun 2021 pada sumur pengamatan yang terdiri dari sumur gali dan sumur bor dangkal dengan kedalaman < 40 meter. Hasil analisis menunjukkan setidaknya terdapat 35 data sumur berupa fasies Sodium Chloride (NaCl) dan sejenisnya (fasies yang mengandung sodium dan chloride). Analisis kontur muka air tanah menunjukkan adanya anomali di beberapa tempat dengan ditandai kemunculan konus (conus drawdown) yang menunjukkan terdapat penurunan muka air tanah cukup signifikan pada wilayah penelitian. Zonasi tingkat keasinan air tanah menunjukkan terdapat 14 titik sumur yang masuk kedalam klasifikasi tawar-payau. Hasil analisis zonasi tingkat keasinan air tanah memiliki hasil yang berbanding lurus terhadap hasil analisis fasies kimia air tanahnya yang dominasi fasies sodium chloride.Kata kunci: cekungan air tanah Jakarta, fasies kimia air tanah, kontur muka air tanah, konus, salinitas
Analisa Intrusi Air Laut pada Sistem Akuifer Tertekan Atas Cekungan Air Tanah Jakarta berdasarkan data hidrogeokimia dan hidroisotop Abdillah, Faizal
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 15, No 2 (2024)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v15i2.519

Abstract

Isu intrusi air laut pada daerah pesisir sering dikaitkan dengan penggunaan air tanah yang berlebihan. Hal ini juga terjadi di Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta yang berbatasan langsung dengan Teluk Jakarta di bagian utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan intrusi air laut di pesisir CAT Jakarta dengan data terbaru berupa data hidrogeokimia dan hidroisotop. Berdasarkan hasil analisa hasil 35 sampel yang diuji anion kation dan isotop 18O dan 2H dari sumur akuifer tertekan (40-140 mbmt) pada akuifer tertekan atas terdapat air tanah yang bersifat asin dan terindikasi intrusi air laut (TDS>1000 mg/L, rasio Na/Cl < 1, dan rasio Cl/HCO3 > 0,55) berada pada sumur pengamatan jarak terjauh kurang lebih 4,5 km sedangkan pada akuifer tertekan tengah berjarak 1 km dari garis pantai. Untuk perhitungan besar nilai pencampuran air tanah dengan air asin menggunakan analisa nilai isotop didapatkan hasil pencampuran sebesar 5,55 – 51,94%.Kata Kunci : intrusi air laut, cekungan air tanah Jakarta, hidrokimia, hidroisotop
PENILAIAN KERENTANAN AIR TANAH TERHADAP PENCEMARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRASTIC DI DAERAH LEPASAN CEKUNGAN AIR TANAH JAKARTA Salsabila, Sumaya; Siswoyo, Hari; Setiawan, Taat; Abdillah, Faizal
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 15, No 3 (2024)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v15i3.496

Abstract

ABSTRAKPesatnya pertumbuhan penduduk di wilayah Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta meningkatkan produksi limbah rumah tangga dan industri, yang dapat mencemari airtanah dan mengancam ketersediaan air bersih. Studi ini memiliki tujuan untuk memberi penilaian kerentanan airtanah terhadap pencemaran. Penilaian kerentanan airtanah dapat diketahui melalui penggunaan metode DRASTIC. Metode DRASTIC mencakup 7 parameter, yakni kedalaman muka air tanah (D), curah hujan (R), media akuifer (A), tekstur tanah (S), topografi (T), pengaruh zona tak jenuh (I), serta konduktivitas hidraulik (C). Berdasarkan hasil analisis dari 28 lokasi titik sumur di daerah lepasan CAT Jakarta, nilai DRASTIC berkisar antara 97–149. Hasil ini diklasifikasikan menjadi dua tingkat kerentanan: rendah sebesar 25,93% dan sedang sebesar 74,07%. Faktor utama yang mempengaruhi kerentanan adalah kedalaman muka airtanah yang dangkal (rata-rata 5–10 m) dan zona tak jenuh dengan permeabilitas tinggi. Kedalaman muka air tanah yang dangkal mempermudah polutan mencapai lapisan jenuh, sementara zona tak jenuh dengan permeabilitas tinggi memiliki kemampuan filtrasi yang rendah, sehingga meningkatkan risiko pencemaran. Studi ini menunjukkan bahwa wilayah dengan kerentanan sedang berisiko tinggi terhadap pencemaran, sehingga diperlukan pengelolaan yang ketat dalam perencanaan tata ruang dan pengelolaan air tanah guna menjaga keberlanjutan sumber daya air.Kata kunci: air tanah, CAT Jakarta, DRASTIC, kerentanan, pencemaranABSTRACTThe rapid population growth in the Jakarta Groundwater Basin (CAT) has led to an increase in household and industrial waste production, which may contaminate groundwater and threaten clean water availability. This study aims to assess groundwater vulnerability to pollution. Groundwater vulnerability assessment can be conducted using the DRASTIC method, which consists of seven parameters: Depth to Water Table (D), Recharge (R), Aquifer Media (A), Soil Texture (S), Topography (T), Impact of the Vadose Zone (I), and Hydraulic Conductivity (C). Based on an analysis of 28 well locations in groundwater basin release areas in Jakarta, DRASTIC index values range from 97 to 149. These values are classified into two vulnerability levels: low (25.93%) and moderate (74.07%). The primary factors influencing vulnerability are the shallow water table depth (averaging 5–10 meters) and the vadose zone with high permeability. The shallow water table facilitates the migration of pollutants to the saturated zone, while the high-permeability vadose zone has a low filtration capacity, thereby increasing contamination risks. This study indicates that areas with moderate vulnerability are at high risk of contamination, highlighting the need for strict management in spatial planning and groundwater resource management to ensure water resource sustainability.Keywords: CAT Jakarta, DRASTIC, groundwater, pollution, vulnerability