Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PETROGRAFI DAN GEOKIMIA BATUBARA DI DAERAH PAHIRANGAN DAN SEKITARNYA, KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Wibisono, Sigit Arso; Dwitama, Eska P; Prahesti, Iudhi O
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 14 No. 1 (2019): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.472 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v14i1.245

Abstract

Komposisi maseral dan mineral serta peringkat batubara merupakan beberapa parameter yang digunakan untuk penentuan karakteristik batubara. Penelitian di daerah Pahirangan dan sekitarnya bertujuan mengetahui karakteristik batubara Formasi Dahor berupa komposisi maseral dan mineral serta peringkat batubara. Komposisi maseral dan mineral dilakukan dengan analisis petrografi untuk mengetahui material organik pembentuk batubara, sementara identifikasi peringkat batubara dilakukan dengan analisis geokimia dan pengukuran reflektansi vitrinit. Analisis dilakukan tehadap 42 conto di Formasi Dahor. Komposisi kelompok maseral utama didominasi oleh huminit yang berkisar antara 64,40% s.d. 93,60% dan sebagian kecil inertinit (2,00% s.d. 20,40%) serta liptinit (0,00% s.d. 10,00%). Berdasarkan parameter hasil perhitungan, nilai reflektansi vitrinit, kandungan air, Hardgrove Grindability Index, unsur hidrogen, oksigen, dan karbon mengindikasikan batubara di daerah penelitian termasuk dalam peringkat lignit-subbituminus, sedangkan material organik pembentuk batubara berasal dari tumbuhan berkayu.
KARAKTERISTIK DAN GENESA PENGAYAAN UNSUR-UNSUR TANAH JARANG PADA BATUBARA LAPANGAN BATUBARA MUARA TIGA BESAR UTARA, TANJUNG ENIM, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN Anggara, Ferian; Cikasimi, Mutiara; Rahmat, Basuki; Wibisono, Sigit Arso; Susilawati, Rita
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 14 No. 3 (2019): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1655.644 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v14i3.288

Abstract

Batubara telah menjadi salah satu sumber alternatif unsur-unsur tanah jarang (UTJ) seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan unsur-unsur tersebut. Kondisi geologis spesifik menyebabkan pengayaan konsentrasi UTJ pada batubara. Keterdapatan lapisan tipis material vulkanik (tonstein) pada Lapangan Batubara Muara Tiga Besar Utara, Formasi Muara Enim, Cekungan Sumatera Selatan menjadi salah satu indikasi terdapatnya pengayaan UTJ. Penelitian dilakukan menggunakan metode petrografi sayatan poles, analisis-analisis X-Ray Diffraction (XRD), proksimat, dan geokimia; Inductively Coupled Plasma-Mass/Atomic Emission Spectroscopy (ICP-MS/AES). Analisis geokimia menunjukkan pola distribusi UTJ didominasi oleh tipe UTJ Berat (Heavy Rare Earth Elements, HREE). Plot diagram nilai Coutl dan REOash menunjukkan prospek pengayaan UTJ termasuk ke dalam daerah prospek. Pola distribusi UTJ dan anomali redox sensitive dan redox non-sensitive menunjukkan tipe genetik pengayaan UTJ adalah tufaan. Pengayaan UTJ terjadi oleh proses pencucian alkaline tonstein yang terendapkan pada fase penggambutan dalam pembentukan batubara.
Identifikasi Rachman, Rizki Satria; Wibisono, Sigit Arso; Hidayat, Rahmat
Geosapta Vol 9, No 2 (2023): JULI 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v9i2.15577

Abstract

Batubara merupakan sumber energi yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik. Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau di Indonesia yang menyimpan potensi batubara, salah satunya di Formasi Toraja. Akan tetapi, batubara tersebut belum banyak diteliti lebih lanjut terutama dari aspek lingkungan pengendapan. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan pengendapan Formasi Toraja berdasarkan analisis ultimat dan petrografi organik. Metode yang digunakan meliputi beberapa tahapan mulai dari studi pustaka, penyelidikan lapangan, analisis laboratorium, dan pengolahan data. Hasilnya, 39 sampel batubara didapatkan dari singkapan permukaan dan 4 pemboran batubara. Litologi daerah penelitian terdiri dari perselingan antara batupasir dan batulempung dengan sisipan batubara. Batubara pada Formasi Toraja memiliki peringkat lignit – bituminous dengan beberapa sampel termasuk cannel coal. Analisis hasil laboratorium dan log litologi memperlihatkan bahwa lingkungan pengendapan batubara Formasi toraja berada di lingkungan fluvial dengan kondisi mire yang selalu basah pada sungai intermiten yang mengalami banjir pada interval waktu tertentu. Batubara ini dapat terbagi menjadi dua cluster, cluster pertama terbentuk pada bagian cekungan dangkal sedangkan cluster kedua terbentuk pada bagian cekungan dalam.
Significance Of Differences From Sumatera, Kalimantan, and Sulawesi Coal Based On Cluster Analysis And Statistics Rachman, Rizki Satria; Hidayat, Rahmat; Rahmat, Soleh Basuki; Wibisono, Sigit Arso
Journal of Applied Geology Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Geological Engineering Department Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jag.95095

Abstract

Indonesia has a complex geological structure with coal potential dominated by 3 main islands, Sumatra (SMS), Kalimantan (KS), and Sulawesi (SLS). However, the characteristics of coal on these three islands are not explained further. Therefore, this research is intended to see the significant differences in coal on Sumatra, Kalimantan and Sulawesi in terms of their characteristics. The research methods carried out include literature study, field activities, laboratory analysis including proximate analysis (total moisture, moisture, volatile matter, fixed carbon), total sulfur, calories, specific gravity, HGI, ultimate analysis (C, H, N, O, S), and coal ash analysis, as well as data processing using cluster analysis and principle component analysis (PCA). Result, 55 coal samples were obtained on these three islands which were divided into 9 main clusters with 50% similarity. Kalimantan Island has coal with an increase in TiO2, Al2O3, Na2O oxides with carbon and nitrogen elements. Sumatra Island has coal with increased TM, M, MnO, CaO, MgO, Fe2O3, and SO3 and a slight influence of HGI, TS. Meanwhile, Sulawesi Island has coal with complex parameters and an increase in calorific value. It is interpreted that the differences in coal characteristics are influenced by the different geological settings of these three islands in the past until resen.
KANDUNGAN GAS METANA BATUBARA DAERAH NIBUNG, KABUPATEN MUSI RAWAS, PROVINSI SUMATERA SELATAN Wibisono, Sigit Arso
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 6 No 1 (2011): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v6i1.100

Abstract

Gas metana (CH4) merupakan salah satu gas yang terdapat dalam batubara yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Berdasarkan perhitungan rata-rata dengan metode desorption test, gas metana (CH4) di dalam conto batubara Formasi Muaraenim adalah 0,48m /ton (Lapisan Mangus), 0,46 m3/ton (Lapisan Suban) dan 0,20 m3/ton (Lapisan Petai). Sedangkan untuk analisis adsorption isotherm diketahui bahwa kandungan abu Lapisan Mangus dan Suban adalah sebesar 2,07% dan 59,63%.Kandungan gas metana Lapisan Mangus lebih besar dikarenakan kandungan abu Lapisan Mangus lebih sedikit dibandingkan dua lapisan lainnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KANDUNGAN GAS METANA BATUBARA PADA LAPISAN BATUBARA B DAN C YANG DITEMBUS PEMBORAN DI LOKASI AD-01 DAERAH OMBILIN, KOTA SAWAHLUNTO, PROVINSI SUMATERA BARAT Wibisono, Sigit Arso; Simatupang, David Paranggi; Tobing, Robet Lumban
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 6 No 2 (2011): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v6i2.108

Abstract

Pemboran di lokasi AD-01 ditemukan lapisan batubara B dan C yang berdasarkan hasil analisis kandungan gas memiliki kandungan gas metana (CH4) 84,26 % dan 61,38 %. Berdasarkan hasil analisis proksimat diketahui batubara Lapisan B memiliki nilai kalori 7.434 kal/gr (adb), zat terbang 35,18 %, karbon tertambat 55,10 %, abu (Ash) 7,18 % dan belerang 1,20 % sedangkan batubara Lapisan C memiliki nilai kalori 7.645,5 kal/gr (adb), zat terbang 40,36 %, karbon tertambat  53,42 %, abu  4,02 % dan belerang 4,38 %.Perbedaan kandungan gas metana yang terdapat dalam lapisan batubara B dan C diperkirakan dipengaruhi oleh komponen-komponen yang terdapat dalam batubara hasil analisis proksimat.
POTENSI GAS METANA BATUBARA PADA FORMASI WARUKIN DI DAERAH BATUSOPANG, KABUPATEN PASER, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Suhada, Dede Ibnu; Wibisono, Sigit Arso
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 9 No 3 (2014): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v9i3.130

Abstract

Penelitian potensi gas metana batubara dilakukan pada Formasi Warukin di Cekungan Pasir, Kalimantan Timur tepatnya di daerah Batusopang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi gas metana batubara dengan menggunakan metode pengukuran slow desorption. Berdasarkan hasil pemboran di daerah penelitian ditemukan 12 lapisan (seam) batubara dengan ketebalan berkisar antara 0,35 s.d. 2,20 m pada kedalaman terletak antara 8,35 s.d.  389,30 m. Pengukuran kandungan gas di daerah penelitian hanya dilakukan pada 6 lapisan (seam) batubara yang ditemukan di kedalaman 235,05 s.d. 389,30 m dikarenakan pada kedalaman tersebut diperkirakan kandungan gas metana batubara memiliki potensi yang cukup baik. Ketebalan batubara yang dilakukan pengukuran kandungan gasnya berkisar antara 0,38 s.d. 2,20 m dengan notifikasi lapisan (seam) batubara dari bawah ke atas yaitu C, E, F, H, I dan J. Hasil pengukuran kandungan gas metana batubara di daerah penelitianbervariasi antara 5,07 s.d. 102,75 standard cubic feet/ton atau 0,14 s.d. 3,19 m/ton dengan nilai kalori berkisar antara 2,357 s.d. 6,840 kalori/gr. 
ANALISA KANDUNGAN GAS METHANE DALAM BATUBARA PADA TITIK BOR B-01 DAN B-02 DAERAH LOA LEPU KAB.KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR Wibisono, Sigit Arso
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 3 No 2 (2008): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v3i2.160

Abstract

Batubara merupakan salah satu sumber energi yang tidak terbarukan berasal dari fosil tumbuhan yang telah mati berjuta-juta tahun lalu. Dalam batubara terdapat  berbagai macam gas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi diantaranya adalah gas methane (CH4). Hingga saat ini pemanfaatan potensi gas methane dalam batubara di Indonesia masih sedikit. Analisa gas dalam batubara bertujuan untuk mengetahui secara kualitatif dan kuantitatif kandungan gas secara keseluruhan yang terdapat dalam lapisan batubara. Selain itu juga untuk mengetahui potensi gas methane yang terdapat dalam lapisan batubara. Sebanyak 9 contoh batubara diambil dari hasil pemboran pada titik bor B-01 dan B-02. Hasil terbesar untuk kandungan gas total (CO2 , N2 dan CH4 ) pada kedalaman 96 – 99 m sebesar 0.7152 cm3/gr dan kedalaman 114 – 117 m sebesar 0.3314 cm3/gr sedangkan gas methane (CH4) sebesar 0.4618 cm3/gr dan 0.0328 cm3/gr. Kandungan gas methane (CH4) terbesar di dua titik bor tersebut berada pada kedalaman rata-rata 100 m. Hal ini menunjukkan bahwa pada kedalaman tersebut mempunyai potensi gas methane (CH4) yang cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
PETROGRAFI ORGANIK DAN RETORTING CONTO BATUAN HASIL PEMBORAN SUMUR BH-02 ANGGOTA ATAS FORMASI TELISA UNTUK MENGETAHUI POTENSINYA SEBAGAI SERPIH MINYAK, DI DAERAH PADANGLAWAS, SUMATERA BARAT. Tobing, Robet Lumban; Wibisono, Sigit Arso; Simatupang, David Paranggi
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 6 No 3 (2011): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v6i3.190

Abstract

Analisis petrografi organik conto batuan sedimen halus dari Sumur BH-02 daerah Padanglawas memperlihatkan kandungan material organik didominasi oleh kelompok liptinit, yaitu maseral lamalginit dan telalginit(botryococcus), sedangkan vitrinit dan inertinit hadir dengan jumlah sedikit. Kandungan TOC pada conto batuan berkisar 3,13-14,80%. Nilai Rv (reflektansi vitrinit) berkisar 0,200,30%, mengindikasikan material organik conto batuan dikategorikan belum matang. Berdasarkan analisis retorting yang dilakukan pada 89 conto batuan, diperoleh kandungan minyak pada conto batuan berkisar 2-78 liter/ton batuan atau dengan rata-rata sebesar 27 liter/ton batuan.