Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemodelan Kondisi Lingkungan Sag pond Sesar Lembang, Berdasarkan Analisis Kandungan Alga, Lembang, Jawa Barat Rachman, Rizki Satria; Winantris, Winantris; Jurnaliah, Lia; Fauzielly, Lili
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 14, No 2 (2021): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v14i2.15420

Abstract

AbstrakAlga merupakan mikroorganisme fotosintesis yang tidak memiliki tubuh sejati dengan distribusi lingkungan yang sangat luas dan memiliki banyak fungsi, salah satunya sebagai indikator perubahan lingkungan. Wilayah Cekungan Bandung telah dilakukan penelitian dari beberapa aspek. Akan tetapi, penelitian terutama dari aspek alga yang memperlihatkan perubahan lingkungan belum dilakukan pada daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana perubahan lingkungan dari endapan sag pond bekas Danau Bandung pada wilayah Cekungan Bandung menggunakan keberagaman alga dan ukuran butir sedimen. Metode asam dilakukan untuk memisahkan alga dari endapan, serta deskripsi batuan dilakukan untuk melihat ukuran butir endapan pada lokasi penelitian. Analisis data dan pemodelan dilakukan dengan mengelompokkan alga sesuai dengan kondisi habitatnya yang terbagi menjadi kelompok Pinnularia, Euglena, Acrinastrum dan Dinobryon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi penelitian mengalami empat kali perubahan lingkungan yang dibagi kedalam zona-zona dan subzona. Setiap zona tersebut diawali dengan kondisi air tercemar yang ditandai oleh peningkatan kelompok Euglena dan ukuran butir halus dari sedimen. Sedangkan pada bagian akhir, perairan memperlihatkan kondisi air normal yang ditunjukkan dengan peningkatan kelompok Pinnularia dan ukuran butir sedimen yang menjadi lebih kasar.AbstractAlgae is known as a photosynthetic microorganism that don’t have a true body with very broad distributions of the environment. Algae have a lot of functions, one of which is an indicator of environmental change. The Bandung Basin area has been researched from several aspects. However, research especially from the algae aspect that shows environmental changes, has not been carried out in this area. This research was conducted to see how the environmental changes of Lake Bandung sag pond deposits in the Bandung Basin by using algae diversity and grain size deposits. The acetolysis method is carried out to see algae content in the sediment, and rock description is carried out to see the grain size of the sediment in the study area. Furthermore, data analysis and modeling were conducted by grouping algae according to environmental conditions which are divided into Pinnularia group, Euglena group, and other groups. The result showed that the study area occurred four times in environmental changes which were divided into zones and subzones. Each zone initially had polluted water conditions characterized by an increase in Euglena groups and the fine grain size of sediment. While in the end, the waters showed normal water conditions characterized by an increase in Pinnularia group and the grain size of the sediment became coarser.
Identifikasi Rachman, Rizki Satria; Wibisono, Sigit Arso; Hidayat, Rahmat
Geosapta Vol 9, No 2 (2023): JULI 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v9i2.15577

Abstract

Batubara merupakan sumber energi yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik. Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau di Indonesia yang menyimpan potensi batubara, salah satunya di Formasi Toraja. Akan tetapi, batubara tersebut belum banyak diteliti lebih lanjut terutama dari aspek lingkungan pengendapan. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan pengendapan Formasi Toraja berdasarkan analisis ultimat dan petrografi organik. Metode yang digunakan meliputi beberapa tahapan mulai dari studi pustaka, penyelidikan lapangan, analisis laboratorium, dan pengolahan data. Hasilnya, 39 sampel batubara didapatkan dari singkapan permukaan dan 4 pemboran batubara. Litologi daerah penelitian terdiri dari perselingan antara batupasir dan batulempung dengan sisipan batubara. Batubara pada Formasi Toraja memiliki peringkat lignit – bituminous dengan beberapa sampel termasuk cannel coal. Analisis hasil laboratorium dan log litologi memperlihatkan bahwa lingkungan pengendapan batubara Formasi toraja berada di lingkungan fluvial dengan kondisi mire yang selalu basah pada sungai intermiten yang mengalami banjir pada interval waktu tertentu. Batubara ini dapat terbagi menjadi dua cluster, cluster pertama terbentuk pada bagian cekungan dangkal sedangkan cluster kedua terbentuk pada bagian cekungan dalam.
Significance Of Differences From Sumatera, Kalimantan, and Sulawesi Coal Based On Cluster Analysis And Statistics Rachman, Rizki Satria; Hidayat, Rahmat; Rahmat, Soleh Basuki; Wibisono, Sigit Arso
Journal of Applied Geology Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Geological Engineering Department Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jag.95095

Abstract

Indonesia has a complex geological structure with coal potential dominated by 3 main islands, Sumatra (SMS), Kalimantan (KS), and Sulawesi (SLS). However, the characteristics of coal on these three islands are not explained further. Therefore, this research is intended to see the significant differences in coal on Sumatra, Kalimantan and Sulawesi in terms of their characteristics. The research methods carried out include literature study, field activities, laboratory analysis including proximate analysis (total moisture, moisture, volatile matter, fixed carbon), total sulfur, calories, specific gravity, HGI, ultimate analysis (C, H, N, O, S), and coal ash analysis, as well as data processing using cluster analysis and principle component analysis (PCA). Result, 55 coal samples were obtained on these three islands which were divided into 9 main clusters with 50% similarity. Kalimantan Island has coal with an increase in TiO2, Al2O3, Na2O oxides with carbon and nitrogen elements. Sumatra Island has coal with increased TM, M, MnO, CaO, MgO, Fe2O3, and SO3 and a slight influence of HGI, TS. Meanwhile, Sulawesi Island has coal with complex parameters and an increase in calorific value. It is interpreted that the differences in coal characteristics are influenced by the different geological settings of these three islands in the past until resen.