Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Pemanfaatan Buku KIA Di Puskesmas Majalengka Idaningsih, Ayu; Khodijah, Upus Piatun; Latari, Ade Ira; Insani, Wulan Nur
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 2 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss2.1893

Abstract

The KIA book is a book that aims to improve the quality of MCH services so that it can reduce MMR and IMR. The importance of pregnant women's knowledge in using the KIA book is for early detection if they experience complications or danger signs during pregnancy. One of the factors that influences pregnant women's knowledge is health education. Objective: This research aims to determine the effect of health education on pregnant women's knowledge about the use of Maternal and Child Health (KIA) books. Method: This research used a pre-experimental research design in the form of one group pretest posttest, involving 21 research samples, the sampling technique used purposive sampling. Data collection uses knowledge questionnaires and SAP. Data analysis used frequency distribution and paired t-test. Results: The average knowledge of pregnant women about the use of MCH books before health education was 11.19. The average knowledge of pregnant women about the use of MCH books after health education is 17.71. The p value = 0.000 < α value = 0.05, thus Ho is rejected. Conclusion: There is an influence of health education on pregnant women's knowledge about the use of KIA books at the UPTD of the Majalengka Health Center, Majalengka Regency. Suggestion: Health workers should help pregnant women understand the MCH book, such as body changes, pregnancy problems, and the care needed during pregnancy and postpartum, which ultimately contributes to improving maternal health.
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ANEMIA PADA REMAJA PUTRI, SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI ANEMIA DAN PENINGKATAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA, DI DESA DUKUH KABUPATEN BANDUNG Ruhayati, Ratih; Insani, Wulan Nur; Liska, Cici; Rahayu, Indah; Handriana, Idris; Rais, Yulia
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.25470

Abstract

Anemia adalah keadaan ketika tubuh kekurangan sel darah merah fungsional atau kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 12 g/dL pada perempuan dan kurang dari 13,5 g/dL pada laki-laki. Masalah anemia bukan hanya berlaku pada kelompok usia tertentu, tetapi juga mempengaruhi remaja yang sedang berada di fase pertumbuhan dan perkembangan penting. Di Indonesia, anemia rentan terjadi pada kelompok remaja. Tidak hanya remaja perempuan, tetapi remaja laki-laki juga berisiko mengalami anemia. Hanya saja, prevalensi anemia pada perempuan 6% lebih tinggi daripada laki-laki. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Litbangkes Kemenkes RI tahun 2018, prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32%. Dampak dari anemia pada remaja putri mungkin tidak dapat langsung terlihat, namun dapat berlangsung lama dan mempengaruhi kehidupan remaja selanjutnya. Anemia pada remaja putri dapat berdampak panjang bagi dirinya dan juga anak yang dilahirkan kelak. Dampak dari anemia adalah terganggunya pertumbuhan dan perkembangan, meningkatnya kerentanan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang menurun, hingga lebih rentan terhadap keracunan. Metode pengabdian ini yaitu melaksanakan kegiatan pemeriksaan haemoglobin pada remaja putri dan juga pemberian Pendidikan kesehatan mengenai anemia pada remaja putri Kegiatan ini dilakukan terhadap 132 orang remaja putri yang bersekolah di SMP Negeri 2 Ibun Kabupaten Bandung serta Remaja putri yang putus sekolah di wilayah Desa Dukuh Kabupaten Bandung. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap remaja perempuan di Desa Dukuh, dari 132 remaja yang diperiksa hanya 4 orang (3%) yang memiliki kadar haemoglobin di bawah normal, yaitu di bawah 12,0 gram/dl. Walaupun demikian pendidikan kesehatan mengenai anemia pada remaja tetap dilakukan dengan topik bahasan mengenai pengertian anemia, ciri-ciri anemia, dampak anemia dan bagaimana cara mencegah agar tidak terkena anemia. Dengan meningkatkan kesadaran tentang anemia, pendekatan pencegahan yang tepat, dan penanganan medis yang baik, kita dapat membantu menjaga kesehatan generasi muda ini agar tumbuh dan berkembang dengan optimal. Untuk mencegah anemia sangat disarankan untuk memenuhi zat besi dengan cara makan makanan bergizi yang seimbang setiap hari.