Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

BATHING HABIT AND LIFESTYLE CHANGING BATHROOM DESIGN AND FACILITIES Pane, Sri Fariyanti
International Review of Humanities Studies Vol. 5, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesian people to have a habit of cleaning themselves by bathing with cold water. Hot climate and pollution make our activity in a bath twice a day, morning and afternoon or evening. The bathing habits depending on environmental circumstances in which they are located, whether in the village or in the city. Changes affecting the bathing habits of the interior design of a bathroom and shower. The interior design of the house, especially the bathroom and the toilet is required by the city people have different lifestyles with villagers. Social status to be a difference urban life, lifestyle became a standard acknowledgment to upper-income level. Lifestyle change the habits of a shower and bathroom design, as well as supporting facilities. The bathroom becomes a space of relaxation after a full day of activity outside the home. The interior design and product design into healthcare solutions which have the power sanitary technology based on human needs and activities in the bathroom. By using the approach of beauty through the interior design and lifestyle. This study, using qualitative descriptive analysis using literature data, photos, and direct observations in the field.
Efek Pencahayaan terhadap Display Pameran Wayang Kisah di Museum Wayang Kota Tua Jakarta Stefania, Kezia; Purwo, Emerentia Roselina Emilliano; Pane, Sri Fariyanti
Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur Vol 3, No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/motekar.v3i1.4627

Abstract

Museum merupakan suatu lembaga yang berfungsi sebagai komunikator publik dengan menyampaikan benda-benda koleksi budaya serta melindungi dan mengembangkan benda-benda koleksi milik Indonesia., salah satunya Museum Wayang. Museum wayang berdiri pada tahun 1640 dan lokasi berada di wilayah Kota Tua Jakarta. Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu membahas pencahayaan pada display serta efek pencahayaan terhadap objek koleksi pameran yang ada pada Museum Wayang. Penelitian ini didukung oleh sumber sumber secara literatur yang dikumpulkan secara daring melalui e-book, artikel terpercaya, dan jurnal terdahulu, serta melakukan observasi dengan datang langsung ke Museum Wayang. Penilaian atau hasil analisis pada penulisan ini dilakukan berdasarkan penulis saat menjadi pengunjung saat melakukan observasi ke Museum Wayang. Hasil analisis pada penulisan ini bukan hanya berdasarkan perasaan dari penulis tetapi juga dari sumber sumber literatur yang ada, cerita wayang pada display tersebut, dan penggabungan antara cerita koleksi wayang tersebut dengan display. Data dari jurnal ini juga menyesuaikan dari data yang dilakukan pada saat melakukan observasi.
Efek Pencahayaan terhadap Display Pameran Wayang Kisah di Museum Wayang Kota Tua Jakarta Stefania, Kezia; Purwo, Emerentia Roselina Emilliano; Pane, Sri Fariyanti
Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur Vol 3, No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/motekar.v3i1.4627

Abstract

Museum merupakan suatu lembaga yang berfungsi sebagai komunikator publik dengan menyampaikan benda-benda koleksi budaya serta melindungi dan mengembangkan benda-benda koleksi milik Indonesia., salah satunya Museum Wayang. Museum wayang berdiri pada tahun 1640 dan lokasi berada di wilayah Kota Tua Jakarta. Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu membahas pencahayaan pada display serta efek pencahayaan terhadap objek koleksi pameran yang ada pada Museum Wayang. Penelitian ini didukung oleh sumber sumber secara literatur yang dikumpulkan secara daring melalui e-book, artikel terpercaya, dan jurnal terdahulu, serta melakukan observasi dengan datang langsung ke Museum Wayang. Penilaian atau hasil analisis pada penulisan ini dilakukan berdasarkan penulis saat menjadi pengunjung saat melakukan observasi ke Museum Wayang. Hasil analisis pada penulisan ini bukan hanya berdasarkan perasaan dari penulis tetapi juga dari sumber sumber literatur yang ada, cerita wayang pada display tersebut, dan penggabungan antara cerita koleksi wayang tersebut dengan display. Data dari jurnal ini juga menyesuaikan dari data yang dilakukan pada saat melakukan observasi.
PENERAPAN STORYLINE TEMA THE KINGDOM UNDER THE SEA PADA AREA DISPLAY JAKARTA AQUARIUM Intan, Intan; Mutiara, Maitri Widya; Pane, Sri Fariyanti
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 12 No. 2 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i2.43710

Abstract

Indonesia is a maritime country and the sea is one of the most important natural resources, but many Indonesian people are not aware of and do not care about the balance of the ecosystem. This resulted in marine life being threatened and extinct unnoticed. Oceanarium is a place of recreation and education, as well as a place of conservation that displays marine life in the aquarium. One of Oceanarium in Jakarta is the Jakarta Aquarium which is located inside the Neo Soho Mall. Jakarta Aquarium is one of the aquarium tours featuring various sea water biota in Indonesia. At this time there is a great need for an introduction to seawater biota. To create a fun and educative atmosphere, as well as present storyline good, appropriate interior design is needed and supports the Jakarta Aquarium by applying the concept of the theme "The Kingdom Under the Sea, an underwater kingdom using a technology. The design methodology used for the design of the Jakarta Aquarium is Rosemary Kilmer's design method and data collection is carried out directly and indirectly according to the problems encountered and the goals to be achieved. With an interesting aquarium visualization and interactive facilities can help build and instill a sense of curiosity.Keywords: aquarium, storyline, interior, technology.AbstrakIndonesia adalah negara maritim dan laut merupakan salah satu sumber daya alam yang paling penting, tetapi banyak dari masyarakat Indonesia tidak sadar dan tidak peduli terhadap keseimbangan ekosistem. Hal ini mengakibatkan kehidupan laut mulai terancam dan punah tanpa disadari. Oceanarium merupakan salah satu tempat rekreasi dan edukasi, serta sebagai tempat konservasi yang menampilkan biota laut di dalam akuarium. Salah satu Oceanarium di Jakarta adalah Jakarta Aquarium yang terletak di dalam Mall Neo Soho. Jakarta Aquarium merupakan salah satu wisata akuarium yang menampilkan berbagai biota air laut di Indonesia. Saat ini sangat dibutuhkannya pengenalan mengenai biota air laut. Untuk menciptakan suasana menyenangkan dan edukatif, serta menyajikan storyline yang baik, diperlukan perancangan interior yang sesuai dan mendukung pada Jakarta Aquarium dengan menerapkan konsep tema œThe Kingdom Under the Sea, sebuah kerajaan dibawah laut dengan menggunakan sebuah teknologi. Metodologi desain yang digunakan untuk perancangan Jakarta Aquarium merupakan metode perancangan Rosemary Kilmer serta pengumpulan data dilakukan secara langsung dan tidak langsung sesuai dengan masalah yang ditemui dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya visualisasi akuarium yang menarik dan adanya fasilitas interaktif dapat membantu membangun dan menanamkan rasa keingintahuan.Kata Kunci: akuarium, alur cerita, interior, teknologi. Authors:Intan : Universitas TarumanagaraMaitri Widya Mutiara : Universitas TarumanagaraSri Fariyanti Pane : Institut Kesenian Jakarta References: Andanwerti, N., Astuti, N. W., & Ferdinand, F. (n.d.). ANALISIS ALUR CERITA (STORYLINE) PAMERAN DI MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK JL. POS KOTA, TAMAN SARI, JAKARTA BARAT. ANALISIS ALUR CERITA (STORYLINE) PAMERAN DI MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK JL. POS KOTA, TAMAN SARI, JAKARTA BARAT.Arsyad, N. (2020). Yurisdiksi Indonesia Di Laut Natuna: Perspektif Hukum Internasional. PETITUM, 8(1 April), 20“36.Christian, A. J., Bangsa, P. G., & Christianna, A. (2017). Perancangan Media Board Game untuk Meningkatkan Kepedulian Anak-Anak Terhadap Kondisi Laut Indonesia. Jurnal DKV Adiwarna, 1(10), 13.Dictionary, O. E. (1989). Oxford English Dictionary. Simpson, Ja & Weiner, Esc, 3.Haryanto, I., Yusril, Y., & Martarosa, M. (2020). PERANCANGAN PERTUNJUKAN TEATER RAMBUN PAMENAN DALAM POLA TEATER TRADISIONAL RANDAI DENGAN PENDEKATAN TEATER MODERN (WELL MADE PLAY). Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 256“260.Hasim, E. M., & Indrawan, H. (2020). The Role of Aquarium in Increasing Visitors Interactivity in Interior Design of Jakarta Aquarium. The 2nd Tarumanagara International Conference on the Applications of Social Sciences and Humanities (TICASH 2020), 374“378.Juniartini, N. L. P. (2020). Pengelolaan Sampah Dari Lingkup Terkecil dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai Bentuk Tindakan Peduli Lingkungan. Jurnal Bali Membangun Bali, 1(1), 27“40.Kertesz, F. (1968). THE STORY OF™™PROJECT AQUARIUM™™. Oak Ridge National Lab., Tenn.Kilmer, R., & Kilmer, W. O. (2014). Designing interiors. John Wiley & Sons.Lamrose, T., Budiwiwaramulja, D., Azmi, A., & Muslim, M. (2019). Pemanfaatan Media Video Tutorial Terhadap Hasil Pembelajaran Menggambar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Mardinding. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 30“35.Paramita, N. G. A., Mudra, I. W., & Remawa, A. A. G. R. (n.d.). CENGKEH SEBAGAI INSPIRASI PENGEMBANGAN MOTIF BATIK BERBASIS DIGITAL DI KABUPATEN BULELENG. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 426“432.Pratiwi, N. I. (2017). Penggunaan Media Video Call dalam Teknologi Komunikasi. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 1(2), 202“224.Ramadhani, W. P. (2022). Tarekot Malang Riverpark Dengan Pendekatan Water Sensitive Design. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.Safitri, S. (2021, December). Makna Laut Bagi Indonesia Secara Politik. In SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN IPS (Vol. 1, pp. 121-125).Sanjaya, E. A. (2015). Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan Oceanarium di Kawasan Wisata Pantai Parangtritis. UAJY.Stefani, V. (2017). Bengkulu Oceanarium. UAJY.
Exploring Java-China Fusion in Interior Design of Beauty Spa and Wellness Senopati Zukhrufa, Azka; Pane, Sri Fariyanti; Mutiara, Maitri Widya
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 2 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The 2019 Savvy Sleeper study pinpoints Jakarta as a global center grappling with remarkably elevated stress levels, stemming from urban congestion, economic uncertainties, and socio-political challenges. A Regus survey underscores a substantial 64? Surge in stress levels in Indonesia, posing significant risks to both  physical and mental health. In response, urban residents increasingly turn to healing activities, with spas emerging as vital contributors. Prasetyo et al.’s (2022) research emphasizes the favorable impact of spa experiences on stress reduction and overall well-being, stressing the need for thoughtfully designed spa facilities. The efficacy of spa experiences pivots on interior design, shaping ambiance and elevating relaxation. Recent studies underscore the importance of infusing elements of nature and cultural aesthetics into spa design to create a serene atmosphere. The fusion of Javanese and Chinese design elements, denoted as "Java-China design," presents a captivating aesthetic embraced in modern luxury interior design, embodying cultural exchange and synthesis. This essay probes the intricate interplay between Javanese and Chinese design elements in interior design, emphasizing themes of tradition, innovation, cultural identity, and globalization. Drawing inspiration from Rosemary Killmer's approach, the methodology for shaping the Java-China Fusion interior design at Yu Rirakkusu Beauty Spa ensures a thorough and effective design strategy. Dubbed Omah TuiNa, this design seamlessly melds Javanese elements with modern luxury aesthetics, promising guests a rejuvenating experience that extends beyond mere architectural confines. Positioned as a scholarly discourse, Omah TuiNa delves into the convergence of cultural narratives and the enduring quest for wellness, aiming to provide guests with a retreat-like experience within the urban landscape.