Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KETERSEDIAAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS UMUM PADA PERMUKIMAN KAMPUNG PAYUM MERAUKE Joenso, Reivandy Christal
MUSTEK ANIM HA Vol 12 No 03 (2023): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v12i03.6272

Abstract

Permukiman Kampung Payum terus mengalami perkembangan sehingga terjadi peningkatan kepadatan bangunannya. Hal ini dikhawatirkan menjadi permasalahan yang serius dalam hal penurunan kualitas lingkungan permukimannya. Oleh karena itu, dalam upaya untuk menciptakan permukiman yang memiliki kualitas lingkungan yang baik, maka perlu dilakukannya identifikasi terkait prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) sebagai kebutuhan dasar dalam pemenuhan standar kualitas lingkungan permukimannya. Merode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dengan data yang diperoleh dari hasil observasi lapangan dan wawancara. Setelah semua data terkumpul dalam berbagai bentuk seperti catatan, foto, dan bentuk-bentuk lainnya secara detail, kemudian peneliti melakukan analisis terhadap data yang diperoleh di lokasi penelitian dengan membandingkannya dengan peraturan dan standar yang berlaku. Hasil yang diperoleh yaitu ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum di Kampung Payum secara umum belum sepenuhnya memadai. Hal ini didasari oleh adanya komponen-komponen dalam prasarana, sarana, dan utilitas umum pada sebuah perumahan dan kawasan permukiman yang tidak tersedia di Kampung Payum. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi lebih lanjut dalam pembangunannya untuk mewujudkan permukiman Kampung Payum yang memiliki kualitas yang baik dan memenuhi ketersediaan prasarana, sarana dan utlitas umum perumahan dan kawasan permukiman.
KLASIFIKASI KEKUMUHAN DAN KONSEP PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN (Studi Kasus : Permukiman Lampu Satu, Merauke) Joenso, Reivandy Christal; Sari, Suzanna Ratih
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4 No 2 (2020): Jurnal arsitektur ARCADE Juli 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Lampu Satu settlement is one of 12 slum areas in Merauke Regency. Based on the verification results, Lampu Satu slum settlement is the largest, which is 43.67 hectares or 39.44% of the total area of Merauke Regency slum areas. The purpose of this study is to determine the classification and concept of treatment slum settlements in the Merauke One Light settlement. The analytical method used is descriptive quantitative analysis of the characteristics of the Merauke Lampu Satu slums and measurement of the survey results based on the Minister of Public Works and Housing No. 2 of 2016 to determine the classification of slums and to analyze the concept of handling. The final results obtained in this study are the classification of Lampu Satu slums at a moderate level of slums. The concept of treatment that can be done is prevention with the socialization of licensing procedures, healthy living behaviors, waste management, fire disasters, as well as socialization of regional spatial plans. While the improvement of the quality of settlements is carried out on infrastructure and facilities that are still not by applicable standards and criteria as well as by conducting a resettlement program in settlements located in coastal zones.Keyword: classification; slums; concept of treatmentAbstrak: Permukiman Lampu Satu merupakan salah satu dari 12 lokasi kawasan permukiman kumuh pada Kabupaten Merauke. Berdasarkan hasil verifikasi, permukiman kumuh Lampu Satu merupakan yang terluas yaitu 43,67 hektare atau 39,44% dari total luas kawasan permukiman kumuh Kabupaten Merauke. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan klasifikasi kekumuhan dan merumuskan konsep penanganan permukiman kumuh pada permukiman Lampu Satu Merauke. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif terhadap karakteristik permukiman kumuh Lampu Satu Merauke serta pengukuran terhadap hasil survei berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2016 untuk menentukan klasifikasi permukiman kumuh dan untuk menganalisis konsep penanganan. Hasil akhir yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu klasifikasi permukiman kumuh Lampu Satu pada tingkat kekumuhan sedang.  Konsep penanganan yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan sosialisasi terhadap prosedur perizinan, perilaku hidup sehat, pengelolaan sampah, bencana kebakaran, serta sosialisasi tentang rencana tata ruang kawasan. Sedangkan peningkatan kualitas permukiman dilakukan pada prasarana dan sarana yang masih belum sesuai standar dan kriteria yang berlaku serta dengan melakukan program permukiman kembali (resettlement) pada permukiman yang berada pada kawasan sempadan pantai.Kata Kunci: klasifikasi; permukiman kumuh; konsep penanganan
JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI UNSUR FISIK PEMBENTUK KARAKTER VISUAL KORIDOR JALAN DIPONEGORO SALATIGA Joenso, Reivandy Christal; Purwanto, Edi; Wijayanti, Wijayanti
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Diponegoro Street is one of the main roads in Salatiga City which has a pedestrian lane with its own characteristics and can be a different identity from other roads. This characteristic can be seen in the presence of vegetation in the form of a row of large trees on the pedestrian path so that it can visually give character to the corridor of Jalan Diponegoro. In addition, the pedestrian revitalization carried out by the Salatiga City Government on Jalan Diponegoro looks quite interesting because visually it can provide perceptions that can influence the visual character of Jalan Diponegoro.. The purpose of this study was to determine the effect of pedestrian ways elements on the visual character of the corridor. The method used is an exploratory descriptive approach where the researcher acts as the main instrument in exploring and analyzing field data. The results showed that the pedestrian ways had a strong effect on the visual character formation of the corridor of Jalan Diponegoro Salatiga as a Dutch Colonial heritage area. The elements of pedestrian paths that have a strong influence are the elements of sidewalks, lighting, trash cans, seating, and vegetation. The existence of strong dominance in these elements is strengthened by the continuity of the Jalan Diponegoro Salatiga corridor so that it has a strong influence on the visual character of the corridor.Abstrak: Jalan Diponegoro merupakan salah satu jalan utama di Kota Salatiga yang memiliki jalur pedestrian dengan ciri khas tersendiri dan dapat menjadi identitas yang membedakannya dengan jalan lainnya. Ciri khas tersebut dapat dilihat dengan keberadaan vegetasi berupa deretan pohon besar di jalur pedestrian sehingga secara visual dapat memberikan karakter pada koridor Jalan Diponegoro. Selain itu, adanya revitalisasi jalur pejalan kaki yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Salatiga di Jalan Diponegoro terlihat cukup menarik karena secara visual dapat memberikan persepsi yang dapat mempengaruhi karakter visual Jalan Diponegoro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh elemen-elemen alur pejalan kaki terhadap karakter visual koridor. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif eksploratif dimana peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam menggali dan menganalisis data lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur pejalan kaki berpengaruh kuat terhadap pembentukan karakter visual koridor Jalan Diponegoro Salatiga sebagai kawasan peninggalan Kolonial Belanda. Elemen jalur pejalan kaki yang memiliki pengaruh kuat adalah elemen trotoar, lampu penerangan, tempat sampah, tempat duduk, dan vegetasi. Adanya dominasi yang kuat pada elemen-elemen tersebut diperkuat dengan adanya kontinuitas pada koridor Jalan Diponegoro Salatiga sehingga memberikan pengaruh yang kuat terhadap karakter visual koridor.
Pelatihan Administrasi Bagi Aparat Dusun Sarsangg Joenso, Reivandy Christal; Topan, Anton
Kawanad : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): March
Publisher : Yayasan Kawanad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56347/kjpkm.v2i1.97

Abstract

The problem faced by Hamlet Sarsangg, Tanah Miring District, Merauke Regency is the difficulty in managing administration because Hamlet Sarsangg is still attached to Kampung Yasa Mulya which is quite far away and public transportation is not available. Therefore, counseling and administrative training activities were carried out using the counseling and training method which consisted of 3 stages, namely counseling on the importance of administrative activities, administrative training using Microsoft Office software, and archiving training. The people who were involved in this service activity were the Sarsang Hamlet Bamuskam, the Head of the RT of Sarsangg Hamlet, and the Head of the RW of Sarsangg Hamlet. The expected result of this community service activity is that Sarsangg Hamlet officials have the ability in administrative activities and administrative filing. It is hoped that the acquired skills will become material for consideration for the Regional Government of Merauke Regency to make Sarsangg Hamlet a definitive Sarsangg Village, especially in terms of human resources who have good administrative skills. Administrative extension and training activities are expected to help the people of Sarsangg Hamlet in administrative matters and improve the quality of human resources in Sarsangg Hamlet.