Claim Missing Document
Check
Articles

Strengthening the Role of Local Institutions in Protecting the Environment of ??Mount Lawu Areas for Tourism Purposes Sari, Suzanna Ratih; Sutirto, Tunjung Wahadi; Sugiarti, Rara
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 9, No 2 (2017): Komunitas, September 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v9i1.8860

Abstract

Strengthening the role of local institutions in protecting the environment of Mount Lawu areas is become an important thing that has to do by local government together with local people, especially to increase the value of local resources for tourism purposes. This suitable to encourage young generation to protect and manage their environment so that the function of the environment can be sustained and promoted to tourists. Presently, many local people are not aware of their enviroment. Many activities tend to destruct and exploit the environment. If such condition is being allowed, then, tourists and young generation will not have a chance to enjoy and experiance the beauty of the environment. Based on the above statement, this study is done to explore in detail how local people in Mt. Lawu through their local organization tried to protect their very useful and worthfull environment and promote it as tourism assets.
The Role of Social Cohesion to Reduce Social Conflict in Tourist Destination Area Sari, Suzanna Ratih; Suwarno, Nindyo; Nuryanti, Windu; Diananta, Diananta
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 6, No 2 (2014): Komunitas, September 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v6i2.3308

Abstract

There are some concerns that tourism development may result in the losing of cultural identity including social cohesion of local people. This research gives different evidencees. The research found that people in Borobudur maintain their traditional value to reduce social conflict. Through direct interaction between tourists and Borobudur people, many of traditional values including social cohesion of the society are eroded.  This becomes the fact that each people only tried to collect dollar from tourists as much as possible by ignoring togetherness as traditional principle of their live. This may create disharmony among the society. To eliminate this gap, people tried to tighten the relationship through re-empowering traditional social cohesion called “guyub” and “gotong-royong”. It is expected that integrity  and cohesiveness in a social structure could always be maintained. Along with this, satisfying and maintaining at least the traditional social cohesions of  destination community is vital to reduce social conflict.Ada beberapa kekhawatiran bahwa pengembangan pariwisata dapat menyebabkan daerah tujuan wisata kehilangan identitas budaya mereka termasuk kohesi sosial masyarakat. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Penelitian ini menemukan bahwa masyarakat Borobudur sangat peduli terhadap nilai-nilai tradisional untuk mengatasi masalah yang dimunculkan pariwisata. Melalui interaksi langsung antara wisatawan dan masyarakat sebagai host tujuan wisata, banyak nilai-nilai tradisional termasuk guyub sebagai kohesi sosial masyarakat yang terkikis. Hal ini menjadi fakta bahwa setiap orang memikirkan diri sendiri mencoba untuk mengumpulkan dollar dari wisatawan sebanyak mungkin dengan mengabaikan kebersamaan/guyub sebagai prinsip dalam hubungan sosial mereka. Hal ini dapat membuat ketidakharmonisan di antara masyarakat. Untuk menghilangkan kesenjangan ini, orang mencoba mempererat tali silaturahmi dengan memberdayakan kembali kohesi sosial yang disebut “guyub” dan “gotong-royong”. Diharapkan integritas dan kekompakan dalam struktur sosial dapat selalu dipertahankan. Seiring dengan ini, mempertahankan peran kohesi sosial tradisional dari masyarakat di daerah tujuan wisata sangat penting untuk mengurangi konflik sosial.
The existence of street vendors (PKL) as supporting activities in Jalan Taman Siswa, Semarang Pratiwi, Isna; Sari, Suzanna Ratih; Sardjono, Agung Budi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 20, No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v20i1.13414

Abstract

Sekaran area has rapidly developed nowadays, especially the development of street vendors’ existence asthe facility of fulfilling students’ needs from the very first establishment of Unnes. There is not only street vendors’phenomenon but also there exist change of land function, the development of building and traffic density. Severaladditional activities to the developed area would relatively increase such impacts towards street vendor developmentin Sekaran, especially in Jalan Taman Siswa. This phenomenon is interesting to be studied because a part of JalanTaman Siswa becomes one of the important corridors in Semarang State University area. This corridor,unfortunately, has been changed into the center of street vendors.The data collecting employed by the writer wasobservation, interview, and documentation. This study employs qualitative approach. Whereas the method used isdescriptive design. By implementing this method, the writer will elaborate the problems appeared briefly andcomprehensively. Theoretical data are collected by reviewing the related literature, which means that the writergathers the data by reading much relevant literature. This data is managed by conducting analysis and applying thedata to the study. The existence of Unnes as one of the big campuses in Semarang triggers the occurrence of severalstudents' activities such as to fulfill students' daily necessity. Along Kinanti boarding house to Ulul Albab Mosque,there exist several supporting facilities for Unnes students and people around the campus. This is interesting sincethe occurrence of supporting activity such as PKL in that area has the strong relationship with the use of publicspaces. Thus, it could be formulated that the presence of PKL as activity support in Taman Siswa corridor increasesalong with the development of Semarang State University Campus.
Visual Quality Effect on Sustainability of Kampung Pelangi Semarang Wuryaningsih, Teti Indrawati; Setioko, Bambang; Sari, Suzanna Ratih
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 20, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v20i2.14185

Abstract

Abstract : Kampung Pelangi Semarang has relatively dense buildings, spontaneously developed and lack of urban service facilities. The design of the area based on the aspects of physical quality, one of which is the visual quality. Visual signs are the main features that are physically visible. The core of this research is to identify the influence between visual quality and sustainability in Kampung Pelangi. The research method is quantitative, weighted using Likert scale and test by using linear regression analysis. Results from simultaneous research indicate that visual quality influences on sustainability in Kampung Pelangi. The magnitude of the influence of visual quality is only 44.7% of the sustainability, the rest of 52.3% is influenced by other factors, while partially regression analysis showed no influence from three variables. It means that there is still lack of diversity, dominance and clarity at the research locus, so it needs to be increased again with values of -3.9%, -2.6% and 5.8% respectively. It should be furtherly improved by adding coloring, marking and map themes, and adding various tourist attractions. For the other three variables, sequence, harmony, and uniqueness have an influence on sustainability in Kampung Pelangi, with the value of 19%, 17,1% and 17%, that the variables already exist in research locus but the value is very low so it must maintained and upgraded with the planning and implementation of proper programs to increase the level of sustainability there.
Pengaruh Desa Wisata Kampoeng Batik Laweyan terhadap Fungsi Permukiman di Kelurahan Laweyan Kota Surakarta Mangedaby, Eva Artmey; Setioko, Bambang; Sari, Suzanna Ratih
TEKNIK Vol 38, No 1 (2017): (Juli 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.959 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i1.12057

Abstract

Kota Surakarta merupakan salah satu sentra produksi batik di Jawa Tengah yang terkenal karena batik berkualitas, salah satu nya adalah sentra batik yang berada di Kampung Batik Laweyan. Kampung batik yang terletak di Kelurahan Laweyan ini tengah marak di Indonesia karena merupakan salah satu daerah tujuan wisata. Sebagai kampung batik yang saat ini tengah popular, membuat kawasan permukiman di Kelurahan Laweyan juga mengalami perubahan. Hal ini terlihat dari bentuk dan tata ruang rumah itu sendiri. Perubahan ini tidak hanya terjadi pada kampung batik Laweyan saja tetapi satu Kelurahan Laweyan, sehingga mengakibatkan tidak tersedianya ruang terbuka hijau di Kelurahan Laweyan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh desa wisata Desa Kampung Batik Laweyan terhadap fungsi permukiman di Kelurahan Laweyan serta untuk menentukan seberapa besar pengaruh desa wisata Kampung Batik Laweyan terhadap fungsi permukiman di Kelurahan Laweyan Kota Surakarta dan bagaimana pengaruhnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan korelasi memakai analisis likerts serta analisis skoring berdasarkan asumsi yang sudah ditetapkan kemudian di uji dengan analisa regresi linear berganda menggunakan uji SPSS. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriprif untuk mengambil kesimpulan dari sampel yang diuji. Proses penelitian ini melalu tiga tahapan yaitu kompilasi data, pemberian kode variabel dan pengolahan data dengan analisa regresi. Hasil temuan studi yang didapat setelah melalui tahapan-tahapan tersebut adalah desa wisata Kampung Batik Laweyan mempengaruhi fungsi permukiman di Kelurahan Laweyan Kota Surakarta sebesar 81,6% sedangkan sisanya 18,4% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Pengaruh desa wisata Kampung Batik Laweyan terhadap fungsi permukiman di Kelurahan Laweyan Kota Surakarta adalah dengan berubahnya fungsi permukiman di Kelurahan Laweyan yang dulunya hanya sebagai hunian sekarang berubah menjadi hunian dan tempat usaha, serta penambahan fasilitas pendukung wisata lainnya, selain itu juga terdapat penambahan street furniture yang menjadi ciri khas desa wisata Kampung Batik Laweyan. Sedangkan untuk faktor lain yang memperngaruhi diluar model adalah sejarah kawasan dan perubahan tata guna lahan. Peran stakeholders yang terkait seperti pemerintah, swasta dan masyarakat sangat diperlukan. Pemerintah berperan sebagai pengelola dan fasilitator, swasta sebagai pembantu pelaksana program pemerintah sedangkan masyarakat bisa berpartisipasi dalam pengembangan desa wisata Kampung Batik Laweyan.  Kata Kunci: Kampung Batik, Desa Wisata, Permukiman, Fungsi Permukiman
KONSEP RUANG DAN BENTUK RUMAH GODANG KOTO SENTAJO DI KUANTAN SINGINGI Yandri, Sepli; Sari, Suzanna Ratih; Sardjono, Agung Budi
MODUL Vol 19, No 1 (2019): MODUL vol 19 no 1 tahun 2019 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.151 KB) | DOI: 10.14710/mdl.19.1.2019.1-9

Abstract

Setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Rumah adalah salah satu hasil dari kebudayaan. Kuantan singingi sebagai sebuah daerah yang berkebudayaan memiliki ciri dan bentuk bangunan rumah adat yang memiliki ciri khas tersendiri. Rumah adat di Kuantan Singingi disebut dengan rumah godang. Sebagai sebuah rumah adat, rumah godang memiliki konsep ruang dan bentuk yang berbeda dari ruang rumah pada umumnya. Rumah godang dikuantan singingi juga dikenal dengan istilah rumah koto karena rumah tersebut dibangun di daerah yang disebut dengan koto. Salah satu daerah yang masih memelihara dan menjaga warisan rumah godang di kuantan singingi adalah daerah Koto Sentajo. Tulisan penelitian ini bertujuan menemukan konsep Ruang dan Bentuk yang ada pada rumah godang di Koto Sentajo. Pembahasan dengan menggunakan Metode deskripsi analisis bertujuan untuk menyampaikan deskripsi secara mendalam tentang konsep ruang dan bentuk pada rumah godang di daerah Koto sentajo.
ELEMEN PERANCANGAN KOTA YANG BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS RUANG KOTA PADA JALAN JENDRAL SUDIRMAN KOTA SALATIGA Risdian, Happy; Sari, Suzanna Ratih; Rukayah, Raden Siti
MODUL Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.175 KB) | DOI: 10.14710/mdl.20.01.2020.10-17

Abstract

Jalan Jendral Sudirman in Salatiga City is the part of Central Business District in Salatiga City. City planning elements according to Shirvani (1985) are land use, building form and mass, circulation and parking, open space, pedestrian ways , activity support, signage, and preservation. The existence element of urban design contained in Jalan Jendaral Sudirman will influence the quality of urban space. To determine this effect, this study uses a rationalistic qualitative method. Data collection method by means of literature study, field observations, interviews. Analysis method by analyze interview results. The results of this study indicate urban design elements influence to urban place quality.
KONSEP PENGEMBANGAN RUANG WISATA BERBASIS INDUSTRI KREATIF Sari, Suzanna Ratih; Darmawan, Edy; Shamara, Dea
MODUL Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.689 KB) | DOI: 10.14710/mdl.16.1.2016.43-48

Abstract

Dusun Klipoh merupakan salah satu desa di sekitar Candi Borobudur yang dicanangkan sebagai desa wisata. Berdasarkan data yang ada, sekitar 60% dari wisatawan Borobudur datang berkunjung ke desa Candirejo.  Dengan semakin banyaknya jumlah wisatawan yang masuk ke kawasan desa wisata tersebut telah mempengaruhi berbagai kearifan budaya lokal di kalangan masyarakat sekitar candi Borobudur. Terjadilah perubahan-perubahan status sosial dan perubahan pandangan dalam masyarakat. Perubahan secara fisik desa pun juga terjadi,  berubahnya tata guna dan status lahan-lahan di kawasan Borobudur bahkan ada beberapa rumah tinggal masyarakat Borobudur dengan gaya arsitektur lama yang masih dipertahankan meskipun beberapa bagian yang  lain dari bangunan tersebut telah berubah sebagai akibat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam merespon perubahan. Demikian juga dengan type desa yang muncul secara fisik mengalami modernisasi akibat pariwisata. Dalam perubahan sosial dan nilai-nilai dalam masyarakat dapat dilukiskan sebagai suatu sistem atau struktur yang memiliki elemen-elemen, ada elemen yang bertahan dan ada elemen yang berubah, namun tetap berada di dalam kondisi terintegrasi antar elemen. Mana elemen yang bertahan dan mana elemen yang berubah, semua akan ditampilkan sebagai pembahasan dalam penelitian. Penggalian potensi-potensi yang terkait dengan kearifan budaya lokal juga akan menjadi konsentrasi di dalam penelitian ini, walaupun perubahan-perubahan terjadi sebagai akibat dari berbagai pengaruh seiring dengan berjalannya waktu. Tentu saja tanda-tanda yang diyakini dan melandasi perilaku masyarakat selama ini dalam memberikan respon, persepsi, apresiasi, perilaku dan kreativitasnya berkaitan dengan aspek-aspek arsitektural dan perubahannya. Model-model pendekatan arsitektur akan lebih ditekankan sebagai metode untuk memecahkan permasalahan-permasalahan ruang wisata di area penelitian dan mapping bahavior akan digunakan untuk mengetahui pola pergerakan masyarakat pengrajin dan wisatawan yang akan dijadikan sebagai landasan dalam penyediaan ruang-ruang wisata. Adapun luaran penelitian adalah konsep pengembangan ruang-ruang wisata yang nyaman bagi pengrajin dan wisatawan. 
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI PENERAPAN METODA PEMBELAJARAN YANG TERINTEGRASI (INTEGRATED LESSON LEARNED) DARI MATA KULIAH YANG SERUMPUN Werdiningsih, Hermin; Sari, Suzanna Ratih
MODUL Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.665 KB) | DOI: 10.14710/mdl.16.1.2016.55-66

Abstract

Metoda pembelajaran di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro khususnya yang diimplementasikan  pada  mata  kuliah  –  mata  kuliah  yang  serumpun  dapat  dikatakan  masih  belum optimal dalam pencapaian kualitas pemahaman dari peserta didik.Kondisi tersebut dapat diidentifikasi melalui kegiatan evaluasi dari sistem pembelajaan saat ini yangsecara  rutin  dilakukan  di  Laboraturium  Desain  dan  Lingkungan  BInaan.  Dari  hasil  analisis  diketahui bahwa hampir 80% dari keseluruhan mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang serumpun belum memiliki kemampuan untuk dapat mengintegrasikan peran antara mata kuliah yang berada dalam rumpun yang sama dalam satu permasalahan nyata. Pemahaman mahasiswa yang partial tersebut di perkuat dengan sistem pemberian tugas yang berbeda dan hanya diberikan pada setiap mata kuliah yang berada dalam satu rumpun.Guna mengantisipasi permasalahan diatas, dalam penelitian ini akan diteliti satu metoda pembelajaranyang dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan hubungan yang kuat antar mata kuliah dalam satu rumpun. Metoda yang akan dicoba diimplementasikan adalah     metoda pembelajaran “Integrated Lesson Learned”.
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA KOTA YANG SEHAT Studi Kasus: Kawasan Kota Lama Semarang Sari, Suzanna Ratih; Iswanto, Dhanoe; Indrosaptono, Djoko
MODUL Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.456 KB) | DOI: 10.14710/mdl.16.2.2016.81-85

Abstract

Kota Lama merupakan salah satu kawasan di Kota Semarang yang memiliki nilai historis dan dilindungi sebagai kawasan Cagar Budaya sekaligus sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah. Namun kondisi saat ini dapat dikatakan cukup memprihatinkan khususnya pada saat hujan turun. Lingkungan di sekitar kawasan Kota Lama dan sebagaian kawasan Kota Lama senantisa tergenang air. Selain banjir, kawasan ini selalu terkena rob khususnya di beberapa spot area di sekitar kawasan Kota Lama. Disamping itu, kawasan Kota Lama merupakan daerah yang cukup padat dilalui kendaraan bermotor, sehingga tingkat polusi didaerah tersebut relative cukup tinggi. Kurangnya ketersediaan ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi polusi lingkungan menjadi salah satu penyebab. Ketidaksadaran masyarakat terhadap pentingya keberadaan ruang terbuka hijau menyebabkan beberapa ruang terbuka dialihfungsikan menjadi bangunan-bangunan non permanen dan semi permanen. Seperti yang terjadi di bantaran sungai Mberok sebagai batasan administrative kawasan Kota Lama Semarang. Berdasarkan pada fenomena-fenomena diatas, maka melalui penelitian ruang terbuka ini peneliti berupaya untuk dapat memberikan konsep dan strategi yang dapat digunakan secara implementatif oleh masyarakat guna membantu meningkatkan kesadaran untuk peran serta secara aktif dalam meningkatkan kualitas lingkungannya khususnya di kawasan Kota Lama. Metode penelitian yang akan diguanan adalah kualitatif deskriptif untuk memudahkan peneliti dalam mendiskripsikan kondisi dan segala permasalahan yang muncul serta memberikan alternative solusi yang dibutuhkan.Harapan yang diinginkan dari penelitian ini adalah dengan konsep peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan akan membantu pemerintah daerah dalam menciptakan suatu kawasan di Kota Semarang yang sehat. 
Co-Authors -, Sukawi Adlina, Zata Izzati Agung Budi Sardjono Agung Budi Sardjono Agung Dwiyanto Arieska Avianda Rachmayanie Arnis Rochma Harani, Arnis Rochma Aseani, Wingky atik suprapti Aulia, Faricha Putri Bambang Setioko Basalamah, Huda Muhammad bio bhirawan Carina Sarasati Cia, Helen Dea Shamara, Dea Desetyaningrum, Imbar Dhanoe Iswanto Diananta Diananta Dika Fitriyati Diliawan, Yudha Bhakti Diwangkara, Naufal Kresna Djoko Indrosaptono Edward Endrianto Pandelaki Edward endrianto Pandelaki Edy Darmawan Effendi, Setyo Erni Setyowati Eva Artmey Mangedaby Fahmi Arifan Fariz Hilmy , Muhammad Fitriyati, Dika Henry Soleman Raubaba, Henry Soleman Hermin Werdiningsih Hilmy, Muhammad Fariz Ibrahim, Stefanus Peter Ikhsani, Muhammad Azmy IRH, Bangun Iskandar, Puteri Ismail, Nurwidyah Azizah Isna Pratiwi, Isna Joenso, Reivandy Christal Kamalia, Assa Kusumastuti, Diana Leony, Melinda Lestari, Kristiani Budi Lestari, Marselli Widya Lestari, Ria Ripardi Wahyu Mira Fitriana Mohammad Debby Rizani Muhammad, Fadhil Mujiono, Untung Murtiono, Hendro Nindyo Suwarno Niswah, Ulfatun Pratama, Bagus Iqbal Adining Putri, Dwiani Intan Kartika R Siti Rukayah Rachmayanie, Arieska Avianda Rahardjo, Pudji Teguh Rara Sugiarti Risdian, Happy Rizkiyanto, Resha Rohman Eko Santoso Rukayah, Raden Siti Septo Pawelas Arso Setiyawan, Alfanadi Agung Shafa, Astrihasna Shafar, Muhammad Uliah sukawi sukawi Sutirto, Tunjung Wahadi Sutirto, Tunjung Wahadi Triyono Triyono Wahyono, Sharfina Bella Pahleva Widya Prasongko, Datta Sagala Wijayanti , Wijayanti Wijayanti Wijayanti Windu Nuryanti Wuryaningsih, Teti Indrawati Wuryaningsih, Teti Indrawati Yandri, Sepli