Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN POLA PEMUKIMAN DENGAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN KOMODITI PADI SAWAH DI PEDESAAN (STUDI KASUS KECAMATAN HARAU) ., Dona; Burano, Rizqha Sepriyanti; Purnawati, Yuliesi
Journal of Agricultural Science Development (JASED) Vol 7, No 2 (2023): VOLUME 7 NO 2 DESEMBER 2023
Publisher : Journal of Agricultural Science Development (JASED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/pertanian umsb.v7i2.6583

Abstract

ABSTRAKMenurut Hadi Sabari Yunus (2015) Pemukiman diartikan sebagai bentukan yang dibuat oleh manusia sebagai individu maupun kelompok untuk bertempat tinggal baik sementara maupun menetap dalam rangka menyelenggarakan kehidupannya. Pola pemukiman menggambarkan persebaran kawasan hunian sesuai dengan kondisi geografis atau fisiknya (Widyastomo, 2011). Perkembangan pembangunan pertanian khususnya tanaman padi sawah di Kecamatan Harau dari tahun ke tahun semakin maju, tahun 2022 produksi padi sawah di Kecamatan Harau yaitu 45,64 kuintal/ tahun. Sehingga tanaman padi sawah merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang tetap mendapat prioritas dalam pembangunan. Penelitian ini bertujuan yang pertama untuk mengkaji pola pemukiman di Kecamatan Harau, yang kedua untuk mengkaji hubungan pola pemukiman dengan saluran pemasaran produksi hasil pertanian komoditi padi sawah di pedesaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pemukiman di Kecamatan Harau beragam seperti 2 Nagari berpola mengelompok yaitu Nagari Taram, dan Nagari Tarantang, 8 Nagari berpola pemukiman random yaitu Nagari Gurun, Nagari Koto Tuo,Nagari Sarilamak, Nagari Lubuak Batingkok, Nagari Batu Balang, Nagari Solok Bio-Bio, Nagari Bukik Limbuku dan Nagari Pilubang dan 1 Nagari yang berpola pemukiman seragam yaitu Nagari Harau. Pola pemukiman memiliki hubungan yang signifikan terhadap saluran pemasaran.Kata kunci: Pola Pemukiman, Saluran Pemasaran, Hubungan.
HUBUNGAN POLA PEMUKIMAN DENGAN SALURAN PEMASARAN PERTANIAN KOMODITI HORTIKULTURA DI PEDESAAN (STUDI KASUS KECAMATAN SULIKI) Putri, Hani; Burano, Rizqha Sepriyanti; Purnawati, Yuliesi
Journal of Agricultural Science Development (JASED) Vol 7, No 2 (2023): VOLUME 7 NO 2 DESEMBER 2023
Publisher : Journal of Agricultural Science Development (JASED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/pertanian umsb.v7i2.6585

Abstract

ABSTRAK          Pola pemukiman yang ada di pedesaan akan mempengaruhi bagaimana produksi dan distribusi hasil pertanian dilakukan. Pola pemukiman yang efisien dan strategis dapat mempengaruhi aksesibilitas petani atau produsen ke pasar. Semakin terorganisir dan mudah aksesnya, semakin baik pula kesempatan para petani untuk memasarkan produk mereka dengan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk yang pertama mengetahui pola pemukiman di Kecamatan Suliki, yang kedua bertujuan untuk mengetahui hubungan pola pemukiman dengan saluran pemasaran di Kecamatan Suliki. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni sampai bulan Juli tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pemukiman di Kecamatan Suliki beragam seperti 2 nagari berpola mengelompok, 3 nagari berpola acak, dan 1 nagari berpola seragam. Pola pemukiman memiliki hubungan yang signifikan terhadap saluran pemasaran.          Kata kunci : Pola pemukiman, saluran pemasaran, hubungan
BUDI DAYA JAMUR KUPING DENGAN INOVASI KAMAR KOSONG KOSAN MAHASISWA SEBAGAI KUMBUNG JAMUR Suryani, Suryani; Sariani, Sariani; Earnestly, Femi; Yermadona, Helga; Rizalman, Rizalman; Akbar, Yustitia; Purnawati, Yuliesi; Rahmawati, Rahmawati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v3i1.61-66

Abstract

The 7.8 magnitude earthquake and Tsunami issue that hit Padang City in 2009 caused Bung Hatta University to move its Campus to the Aie Pacah area, which is the green belt for the Tsunami. Results in the loss of income of people who have boarding rooms. Especially the RT 002RW 005 Housekeeping Group Wisma Wisma Warta Ulak Karang Padang, which located near the entrance of the campus. Because many boarding rooms left by students who moved to move near the new university. The purpose of this service is to increase community income by utilizing vacant rooms as a place/land for the cultivation of ear mushroom cultivation (Auricularia auricula). The method of carrying out this activity is training at the backlog maintenance stage, without preparing to make backlogs, the backlog is purchased from backlog artisans to accelerate the return of capital, bookkeeping training, business management training such as packaging, brands and business licenses. This community service program, in the third week, has been able to make money and increase the income of this group, replacing the boarding house/boarding house—fresh ear mushrooms sold per kg of Rp. 100,000 The group's ear mushroom brand is "S'ARICULA" (Fresh and Processed Ear Mushroom). This Community Service Program can solve problems with this group.
INOVASI KUMBUNG MENGGUNAKAN BEKAS RUMAH UNTUK BUDIDAYA JAMUR TIRAM PADA KELOMPOK WANITA TANI SAIYO JORONG HULU AIA, KECAMATAN HARAU Suryani, Suryani; Yumarni, Yumarni; Hernawati, Hernawati; Amir, Yusnaweti; Hidayat, Firman; Milantara, Noril; Purnawati, Yuliesi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i2.579-589

Abstract

Oyster mushroom cultivation has been so widely practiced in Indonesia, both in areas where the climate is cool or rather hot. In general, the kumbung used is made in such a way as to resemble a bamboo hut and usually has a ground floor and a thatched roof. But the cultivation of Oyster mushrooms, which is carried out in the service activities of the Saiyo Jorong Hulu Aia Batu Badukuang Nagari Harau Farmers Group, Harau District, Fifty Cities Regency, uses a former house that is no longer used as an innovation for its kumbung The Women Farmers Group (KWT) is a partner of the Community Service Program by lecturers at the Muhammadiyah University of West Sumatra. The people who have joined have inadequate income. While environmental conditions and cool climates support the cultivation of oyster mushrooms. The method in this service program has 3 stages, namely 1). Socialization, 2) Workshop, 3) Mentoring and 4) Monitoring and Evaluation. This Community Service Program lasts for 8 months, from July 2020 to March 2021. This Community Service Program can improve the economy of the surrounding community. Can increase public knowledge and expertise about oyster mushrooms and mushroom cultivation. Besides that, it can also form a clean environment by using the former house to become a mushroom barn.