Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH ASAM SULFAT SEBAGAI BAHAN KOAGULAN LATEKS TERHADAP KARAKTERISTIK KARET DAN MUTU KARET valentina, Ayu; Herawati, Maria Marina; Agus, Yohanes Hendro
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 38, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v38i1.639

Abstract

Penggunaan koagulan lateks yang tepat mampu menghasilkan karet bermutu baik. Namun, jaminan ketersediaan dan harga koagulan anjuran menyebabkan petani karet beralih menggunakan koagulan non-anjuran, sehingga dalam penelitian ini mencoba meneliti tentang karakteristik morfologi dan mutu karet yang dihasilkan oleh koagulan anjuran asam formiat dan koagulan non-anjuran asam sulfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot basah koagulum asam formiat lebih berat dibandingkan bobot basah koagulum asam sulfat, meskipun waktu koagulasinya lebih cepat dibandingkan waktu koagulasi asam formiat.  Mutu karet yang dihasilkan oleh asam formiat berdasarkan kadar karet kering, kadar abu dan kadar zat menguapnya lebih baik dibandingkan dengan mutu karet yang dihasilkan oleh asam sulfat.Kata kunci: Koagulasi; asam formiat; asam sulfat
PENGARUH ASAM SULFAT SEBAGAI BAHAN KOAGULAN LATEKS TERHADAP KARAKTERISTIK KARET DAN MUTU KARET valentina, Ayu; Herawati, Maria Marina; Agus, Yohanes Hendro
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 38, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v38i1.639

Abstract

Penggunaan koagulan lateks yang tepat mampu menghasilkan karet bermutu baik. Namun, jaminan ketersediaan dan harga koagulan anjuran menyebabkan petani karet beralih menggunakan koagulan non-anjuran, sehingga dalam penelitian ini mencoba meneliti tentang karakteristik morfologi dan mutu karet yang dihasilkan oleh koagulan anjuran asam formiat dan koagulan non-anjuran asam sulfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot basah koagulum asam formiat lebih berat dibandingkan bobot basah koagulum asam sulfat, meskipun waktu koagulasinya lebih cepat dibandingkan waktu koagulasi asam formiat.  Mutu karet yang dihasilkan oleh asam formiat berdasarkan kadar karet kering, kadar abu dan kadar zat menguapnya lebih baik dibandingkan dengan mutu karet yang dihasilkan oleh asam sulfat.Kata kunci: Koagulasi; asam formiat; asam sulfat
Arahan Sistem Pertanian Ideal Berbasis Potensi Sumberdaya Lahan: Komponen Dasar Cukilan Smart Village Setiawan, Andree Wijaya; Simanjuntak, Bistok Hasiholan; Handoko, Yoga Aji; Agus, Yohanes Hendro; Trisunaryanto, Lasmono; Maria, Maria; Nugroho, Adi; Tambotoh, Johan Jimmy Carter
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 27, No. 2, Juli 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v27i2.4812

Abstract

In recent years, the concept of smart villages has gained increasing prominence as a means of encouraging sustainable development in rural areas. This is particularly relevant in the agricultural sector, where the potential of land resources is crucial. Cukilan Village, located in Suruh District, Semarang Regency, Central Java, is primarily an agricultural area, with over 80% of its land designated for agricultural purposes. The village government has expressed a desire to develop Cukilan as a smart village through an FGD process. Based on this background, a community service program was implemented with the aim of designing Cukilan Village as a smart village in stages, to enhance economic growth and prosperity by leveraging the potential of agricultural resources and human resources, as well as accelerating the village development process. The method for implementing this PKM (Community Service) program utilized the Assets-Based Community Development (ABCD) approach, which involved outreach, discussion, mapping of agroecological zones, as well as land suitability and evaluation. As a result of this initiative, the Cukilan Village government received guidance for an ideal agricultural system based on land resource potential, which serves as a basic component towards the realization of Cukilan Smart Village.