Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM, BERBANTUAN MOBILE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI BUDAYA made, darmiati
Journal of Education Technology Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jet.v4i1.24078

Abstract

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kuantum, berbantuan mobile learning  mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Metode pengumpulan datanya adalah observasi dan tes hasil belajar. Metode analisis datanya adalah deskriptif baik untuk data kualitatif maupun untuk data kuantitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah : hasil belajar siswa pada awalnya rata-rata hanya 62,75 dengan ketuntasan belajar 21%, selanjutnya setelah pelaksanaan siklus I rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 69,36 dengan ketuntasan belajar mencapai 39%, setelah pelaksanaan siklus II terjadi juga peningkatan hasil belajar siswa mencapai rata-rata 78,68 dan ketuntasan belajar 89%.  Jadi penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Kuantum, Berbantuan Mobile Learning Untuk Meningkatkan  Hasil Belajar Seni Budaya Siswa Kelas IX.8 Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar Tahun Pelajaran 2018/2019
Penerapan Model Pembelajaran Kuantum, Berbantuan Mobile Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Seni Budaya Made, Darmiati
Journal of Education Technology Vol. 4 No. 1 (2020): February
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jet.v4i1.24078

Abstract

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kuantum, berbantuan mobile learning  mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Metode pengumpulan datanya adalah observasi dan tes hasil belajar. Metode analisis datanya adalah deskriptif baik untuk data kualitatif maupun untuk data kuantitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah : hasil belajar siswa pada awalnya rata-rata hanya 62,75 dengan ketuntasan belajar 21%, selanjutnya setelah pelaksanaan siklus I rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 69,36 dengan ketuntasan belajar mencapai 39%, setelah pelaksanaan siklus II terjadi juga peningkatan hasil belajar siswa mencapai rata-rata 78,68 dan ketuntasan belajar 89%.  Jadi penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Kuantum, Berbantuan Mobile Learning Untuk Meningkatkan  Hasil Belajar Seni Budaya Siswa Kelas IX.8 Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar Tahun Pelajaran 2018/2019
Kolaborasi Pentahelix Dalam Penguatan Pengelolaan Event Budaya Yang Ramah Lingkungan Dan Berkelanjutan: Studi Kasus Event Mekotekan Di Desa Wisata Munggu Diwyarthi, Ni Desak Made Santi Diwyarthi; Pratama, I Wayan Adi; Made, Darmiati
Sehati Abdimas Vol 7 No 1 (2024): Prosiding Sehati Abdimas 2024
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/sehati_abdimas.v7i1.901

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan model kolaborasi pentahelix dalam pengelolaan event budaya Mekotekan di Desa Wisata Munggu, Bali, dengan fokus pada aspek keberlanjutan budaya dan lingkungan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan, dan analisis data tematik. Tradisi Mekotekan di Desa Munggu, Kabupaten Badung, Bali, merupakan warisan budaya yang mengintegrasikan nilai spiritual, sosial, dan seni melalui prosesi ritual unik yang melibatkan tongkat kayu pulet serta tarian tradisional. Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol kekuatan, solidaritas, dan keharmonisan desa, tetapi juga berfungsi sebagai sarana promosi budaya lokal dan pemberdayaan masyarakat. Dampak positif dari Mekotekan mencakup peningkatan kesadaran dalam melestarikan budaya, keterlibatan aktif komunitas, serta peningkatan ekonomi melalui penjualan produk lokal selama event berlangsung. Meski demikian, tantangan terkait keberlanjutan lingkungan, seperti pengelolaan energi dan pengunjung, masih memerlukan perhatian lebih. Melalui kolaborasi pentahelix antara pemerintah, akademisi, komunitas, bisnis, dan media, tradisi ini dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya sakral sekaligus daya tarik wisata ramah lingkungan yang memperkenalkan kearifan lokal Bali kepada dunia. Temuan menunjukkan bahwa keterlibatan pemerintah, komunitas lokal, akademisi, pelaku bisnis, dan media secara sinergis mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan selama event berlangsung. Novelty dari penelitian ini adalah implementasi model pentahelix yang terintegrasi dengan prinsip-prinsip green event management. Hasilnya memberikan panduan praktis bagi pengelolaan event budaya di desa wisata lain di Indonesia untuk menciptakan harmoni antara pelestarian budaya, pertumbuhan ekonomi lokal, dan kelestarian lingkungan.