Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Persepsi Penumpang Kapal Cruise Terhadap Pelayanan Terminal Penumpang Pelabuhan Benoa Pramita, Dienda Rieski
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 26 No. 5 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.863 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v26i5.896

Abstract

Selain masuk melalui Bandara Ngurah Rai, wisatawan mulai menggemari berlibur dengan menggunakan kapalcruise. Sebesar 53%Cruise Trip di Indonesia berlabuh di Pelabuhan Benoa. Tingginya arus kunjungan wisatawan kapalcruise di Pelabuhan Benoa tentunya memerlukan persiapan baik dari segi sarana maupun prasarana. Kajian ini dimaksudkan untuk mengetahui persepsi penumpang kapal cruise terhadap pelayanan terminal penumpang sebagai langkah awal untuk memperbaiki layanan kepelabuhanan secara umum di Pelabuhan Benoa. Berdasarkan hasil analisisgap, diketahui kesenjangan tertinggi dengan nilai 0,2 ada pada variabel ke-1, ketersediaan dermaga untuk sandar kapal. Sementara nilai gap terkecil adalah variabel ke-7, yaitu kemudahan informasi yang dapat responden peroleh mengenai lokasi ruang tunggu, loket, tempat ibadah, toilet dan fasilitas umum lainnya dengan nilai gap sebesar 0,03. Kesenjangan yang bernilai kecil tersebut mengindikasikan bahwa responden cenderung merasa puas dengan pelayanan di terminal penumpang Pelabuhan Benoa. Kata kunci : Kapal Cruise, terminal penumpang, Pelabuhan Benoa
Desain Kapal Feeder Tol Laut Trayek T-5 Kurniawan, Abdy; Pramita, Dienda Rieski
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 28 No. 5 (2016): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.237 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v28i5.298

Abstract

Perbandingan PDB antara Kawasan Timur Indonesia dan Kawasan Barat Indonesia, yaitu 18,6% berbanding 81,4% menunjukkan pemerataan ekonomi yang masih timpang antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang berdampak pada disparitas harga yang tinggi. Melalui program Tol Laut, pemerintah berupaya meningkatkan konektivitas antara KBI dan KTI sekaligus mengurangi disparitas harga melalui angkutan laut yang terjadwal dan bersubsidi. Trayek T-5 dengan Ternate sebagai salah satu pelabuhan singgahnya diharapkan menjadi sub-distributor lanjutan untuk daerah hinterlandnya yang berupa wilayah kepulauan yang ditunjang dengan kapal feeder. Kajian ini bertujuan untuk menghasilkan desain kapal feeder yang optimal sesuai dengan karakteristik beberapa pelabuhan singgah yang dilakukan dengan beberapa metode seperti analisa operasi dan pra rancangan menggunakan metode kapal pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal feeder yang optimal memiliki payload 729 ton kecepatan dinas 8 knot dengan frekuensi pelayaran 32 voyage per tahun.
Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Penilaian Tingkat Kenyamanan Terminal Penumpang Di Pelabuhan Manado Pramita, Dienda Rieski
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 26 No. 11 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.783 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v26i11.946

Abstract

Untuk menjadi kompetitif di pasar global, pelabuhan sebagai salah satu layanan produk, perlumemperhatikan kualitas layanan kepada pelanggan. Salah satu cara untuk menentukan tingkatlayanan adalah dengan mengukur tingkat kenyamanan yang dirasakan penumpang denganberbagai karakteristik. Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh genderterhadap tingkat kenyamanan di terminal penumpang Pelabuhan Manado. Metodologi yangdigunakan adalah Kai Kuadrat (chi square) untuk menguji pengaruh gender terhadap aspek penilaiantingkat kenyamanan di Pelabuhan Manado. Hasil analisis menunjukkan bahwa penilaian kualitastingkat layanan tidak terpengaruh oleh jenis kelamin. Apapun jenis kelaminnya hasilnya adalahbahwa kenyamanan terminal penumpang di Pelabuhan Manado dinilai tidak nyaman.
PELAYANAN FASILITAS PELABUHAN PENUMPANG SPEEDBOAT MALINAU KOTA KALIMANTAN UTARA Pramita, Dienda Rieski
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 18, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v18i2.1389

Abstract

Ketersediaan sumber daya alam berupa sungai di Kabupaten Malinau menjadi peluang pengembangan transportasi sungai di daerah ini. Salah satu keunggulan utama dari pemanfaatan sungai sebagai moda transportasi yaitu tidak perlunya dibangun infrastruktur baru selain dermaga bongkar muat karena tersedia secara alami.Berdasarkan hasil analisis, 56% responden menilai pelayanan Pelabuhan Penumpang Speedboat Malinau Kota sangat buruk. Terdapat kesenjangan antara harapan dan kondisi yang dirasakan responden. GAP paling terbesar yaitu variabel ketersediaan posko kesehatan di pelabuhan asal perjalanan responden. Sedangkan menurut pengamatan, hal yang perlu diperbaiki segera yaitu ponton dan tangga turun/naik ke atas kapal. Kondisi ponton dan pegangan tangan pada tangga yang berkarat dan licin saat hujan dapat membahayakan keselamatan penumpang.
EVALUASI SISTEM LAYANAN PELABUHAN 24 JAM DI PELABUHAN BALIKPAPAN Pramita, Dienda Rieski; Himawan, Teguh
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i3.1425

Abstract

Pelaksanaan operasi pelabuhan selama 24 jam dalam 1 hari dan 7 hari dalam seminggu telah dilaksanakan di Pelabuhan Balikpapan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap pengoperasian pelabuhan selama 24 jam dalam satu hari dan 7 hari dalam seminggu di Pelabuhan Balikpapan dengan menggunakan 30 variabel penelitian. Penelitian ditujukan kepada perusahaan pelayaran yang berlokasi di Pelabuhan Balikpapan. Analisis menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI) dan menghasilkan nilai CSI sebesar 53,92% dan ini berarti bahwa secara umum kinerja sistem layanan pelabuhan 24 jam di Pelabuhan Balikpapan adalah sangat buruk (very poor). Variabel aspek pelayanan yang harus diperbaiki, karena harapan responden terhadap aspek tersebut tinggi, tetapi kenyataannya kualitasnya masih rendah, yaitu pelayanan kepelabuhanan, kesiapan kondisi alur selama 24 jam, ketersediaan telekomunikasi pelayaran selama 24 jam, ketersediaan tambatan petikemas selama 24 jam dan kemudahan dalam menemui pejabat pengambil keputusan pada saat terjadi permasalahan di lapangan. Untuk memperkecil kesenjangan antara harapan dan kondisi yang dirasakan responden, maka perlu dilakukan beberapa perbaikan misalnya dengan Mempersiapkan kondisi alur, kombinasi antara pelayanan arus fisik selama 24/7 dengan pelayanan dokumen on request dengan jam kerja diperpanjang, meningkatkan fasilitas sistem pembayaran, meningkatkan pelayanan dari proses pemeriksaan fisik, mempercepat proses dokumentasi, meningkatkan keamanan, dan meningkatkan koordinasi Instansi Pemerintah.
EVALUASI EFEKTIVITAS PELAYANAN ANGKUTAN LAUT PERINTIS DI PULAU SUMATERA (STUDI KASUS: RUTE R-01) Pramita, Dienda Rieski; Danandjojo, Imbang
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i1.1432

Abstract

Pelayanan angkutan laut perintis perlu dinilai apakah sudah dilakukan dengan tepat untuk menghindari adanya suatu wilayah yang telah berkembang tetapi masih dilayani oleh angkutan laut perintis, sementara daerah yang benar-benar terpencil belum terlayani. Tujuan kajian adalah menganalisis dan mengevaluasi efektivitas pelayanan angkutan laut perintis di Sumatera khususnya pada rute R-01. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode quantitatif Travelling Salesman Program untuk mengetahui rute yang paling efektif. Hasil analisis menunjukkan bahwa dapat dilakukan rerouting terhadap rute perintis yang ada saat ini. Dengan asumsi kapal perintis hanya singgah tepat satu kali pada setiap pelabuhan, maka jarak yang ditempuh juga semakin berkurang sehingga diharapkan dapat mengurangi lamanya 1 round voyage. Beberapa aspek pelayanan angkutan laut perintis yang masih dinilai belum bagus adalah rute atau jarak tempuh kapal perintis, frekuensi kunjungan kapal, serta lama satu round voyage kapal perintis.
EVALUASI PEMBANGUNAN PELABUHAN TIRAM DI PADANG Pramita, Dienda Rieski
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 17, No 4 (2015): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v17i4.1404

Abstract

Pembangunan Pelabuhan Tiram sampai dengan saat ini menemui berbagai kendala.Biaya yang besar dalam pembangunan pelabuhan tentunya memerlukan analisis dan evaluasi agar pembangunan pelabuhan dapat berjalan secara efektif dan efisien.Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa pembangunan Pelabuhan Tiram tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Selain itu, masalah AMDAL juga menjadi isu yang menyeruak di tengah pembangunan Pelabuhan Tiram.Lokasi pelabuhan yang langsung berhadapan dengan samudera bebas membuat pelabuhan ini memiliki kondoso ombak yang tinggi sehingga memerlukan biaya tinggi untuk pembangunan bangunan pemecah ombak. Berdasarkan hasil analisis, maka rekomendasi yang adapat diambil adalah pembangunan Pelabuhan Tiram tidak layak untuk dilanjutkan.
Desain Kapal Feeder Tol Laut Trayek T-5 Kurniawan, Abdy; Pramita, Dienda Rieski
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 28 No. 5 (2016): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v28i5.298

Abstract

Perbandingan PDB antara Kawasan Timur Indonesia dan Kawasan Barat Indonesia, yaitu 18,6% berbanding 81,4% menunjukkan pemerataan ekonomi yang masih timpang antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang berdampak pada disparitas harga yang tinggi. Melalui program Tol Laut, pemerintah berupaya meningkatkan konektivitas antara KBI dan KTI sekaligus mengurangi disparitas harga melalui angkutan laut yang terjadwal dan bersubsidi. Trayek T-5 dengan Ternate sebagai salah satu pelabuhan singgahnya diharapkan menjadi sub-distributor lanjutan untuk daerah hinterlandnya yang berupa wilayah kepulauan yang ditunjang dengan kapal feeder. Kajian ini bertujuan untuk menghasilkan desain kapal feeder yang optimal sesuai dengan karakteristik beberapa pelabuhan singgah yang dilakukan dengan beberapa metode seperti analisa operasi dan pra rancangan menggunakan metode kapal pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal feeder yang optimal memiliki payload 729 ton kecepatan dinas 8 knot dengan frekuensi pelayaran 32 voyage per tahun.
Persepsi Penumpang Kapal Cruise Terhadap Pelayanan Terminal Penumpang Pelabuhan Benoa Pramita, Dienda Rieski
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 26 No. 5 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v26i5.896

Abstract

Selain masuk melalui Bandara Ngurah Rai, wisatawan mulai menggemari berlibur dengan menggunakan kapalcruise. Sebesar 53%Cruise Trip di Indonesia berlabuh di Pelabuhan Benoa. Tingginya arus kunjungan wisatawan kapalcruise di Pelabuhan Benoa tentunya memerlukan persiapan baik dari segi sarana maupun prasarana. Kajian ini dimaksudkan untuk mengetahui persepsi penumpang kapal cruise terhadap pelayanan terminal penumpang sebagai langkah awal untuk memperbaiki layanan kepelabuhanan secara umum di Pelabuhan Benoa. Berdasarkan hasil analisisgap, diketahui kesenjangan tertinggi dengan nilai 0,2 ada pada variabel ke-1, ketersediaan dermaga untuk sandar kapal. Sementara nilai gap terkecil adalah variabel ke-7, yaitu kemudahan informasi yang dapat responden peroleh mengenai lokasi ruang tunggu, loket, tempat ibadah, toilet dan fasilitas umum lainnya dengan nilai gap sebesar 0,03. Kesenjangan yang bernilai kecil tersebut mengindikasikan bahwa responden cenderung merasa puas dengan pelayanan di terminal penumpang Pelabuhan Benoa. Kata kunci : Kapal Cruise, terminal penumpang, Pelabuhan Benoa
Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Penilaian Tingkat Kenyamanan Terminal Penumpang Di Pelabuhan Manado Pramita, Dienda Rieski
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 26 No. 11 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v26i11.946

Abstract

Untuk menjadi kompetitif di pasar global, pelabuhan sebagai salah satu layanan produk, perlumemperhatikan kualitas layanan kepada pelanggan. Salah satu cara untuk menentukan tingkatlayanan adalah dengan mengukur tingkat kenyamanan yang dirasakan penumpang denganberbagai karakteristik. Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh genderterhadap tingkat kenyamanan di terminal penumpang Pelabuhan Manado. Metodologi yangdigunakan adalah Kai Kuadrat (chi square) untuk menguji pengaruh gender terhadap aspek penilaiantingkat kenyamanan di Pelabuhan Manado. Hasil analisis menunjukkan bahwa penilaian kualitastingkat layanan tidak terpengaruh oleh jenis kelamin. Apapun jenis kelaminnya hasilnya adalahbahwa kenyamanan terminal penumpang di Pelabuhan Manado dinilai tidak nyaman.