Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PERHITUNGAN MATERIAL DAN WASTE BESI DENGAN METODE BAR BENDING SCHEDULE PADA PROYEK PEMBANGUNAN RS. MANGESTI RAHAYU Wahyu Abadi, Rahmat; Susila, Herman; Gunarso
Journal of Civil Engineering and Infrastructure Technology Vol 3 No 1 (2024): JCEIT
Publisher : Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jceit.v3i1.3543

Abstract

Pembangunan Rumah Sakit Mangesti Rahayu yang terletak di Jl. Adi Sumarmo, Kec. Colomadu, Kab. Karanganyar. Pada proses konstruksi, penggunaan material oleh pekerja konstruksi dilapangan dapat menimbulkan sisa material. Sisa material tidak hanya dari sudut pandang efisiensi, tetapi juga berpengaruh pada lingkungan, maka upaya meminimalisasi sisa material penting untuk diterapkan oleh pelaku konstruksi. Metode Bar Bending Schedule merupakan metode yang digunakan dalam analisis perhitungan pembesian untuk mengoptimalalisasi penggunaan material besi. Hasil dari analisis menggunakan metode Bar Bending Schedule Pekerjaan Pondasi type FP 1 BJTD D13 seberat 1.712,47 kg, BJTD D16 seberat 3.030,41 kg. Pondasi type FP 2 BJTD D13 seberat 513,72 kg, BJTD D16 seberat 1.000,03 kg, BJTP D10 seberat 92,34 kg. Pekerjaan Kolom type K1 BJTD D16 seberat 9.302,2 kg dan BJTP D10 seberat 5.307,52 kg. Type K1’ yaitu BJTD D16 seberat 2.708,08 kg dan BJTP D10 seberat 1.058,1 kg. Type K2 BJTD D16 seberat 5.355,76 kg dan BJTP D10 seberat 3.007,26 kg. Type K3 BJTD D16 seberat 101,48 kg dan BJTP D10 seberat 40,84 kg. Type K3’ BJTD D16 seberat 173,34 kg dan BJTP D10 seberat 92,78 kg. Type KL Tepi BJTD D16 seberat 1.598,94 kg dan BJTP D10 seberat 799,21 kg. Type KL Tengah BJTD D16 seberat 999,342 kg dan BJTP D10 seberat 456,693 kg. Type KP BJTP D10 seberat 5.158 kg dan BJTP D8 seberat 3.010 kg. Persentase sisa material besi tulangan sebesar 0,65 %.
INOVASI ECO-FRIENDLY SELF COMPACTING CONCRETE MENGGUNAKAN SERBUK CANGKANG TELUR, SERBUK GRANIT, DAN LIMBAH BETON UNTUK MENGURANGI LIMBAH DI INDONESIA Gunarso; Dian Purnamawanti, Dian Arumningsih; Reki Arbianto
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 29 No. 1 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v29i1.3027

Abstract

Perkembangan dunia teknik sipil mengalami kemajuan yang sangat pesat di era society 5.0 dan gencarnya pembangunan infrastruktur di tanah air. Beton SCC merupakan beton yang inovatif yang tidak memerlukan getaran ataupun alat pemadat karna baton SCC dapat memadat sendiri. Banyaknya kebutuhan akan material menyebabkan terjadinya penambangan ilegal yang akan merusak lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya alternatif lain untuk mengurangi eksploitasi alam yang semakin lama akan berdampak buruk bagi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu pemanfaatan serbuk cangkang telur dan serbuk granit digunakan sebagai subtitusi agregat halus, limbah beton digunakan sebagai subtitusi agregat kasar. Material serbuk cangkang telur berasal dari limbah cangkang telur yang telah dihaluskan dan memiliki kandungan kalsium karbonat (CaCO3) tinggi. Dalam proses produksi granit, 30% dari setiap lempengan berubah menjadi lumpur batu. Limbah tersebut sering dimuat ke dalam truk untuk dibawa pergi dan dibuang ke alam. Limbah beton adalah material sisa beton yang sudah tidak terpakai lagi untuk konstruksi.. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukan hasil optimum masing-masing inovasi adalah 40% serbuk cangkang telur, 20% serbuk granit dan 20% limbah beton. Okamura dan Ouichi menyatakan bahwa dalam pembuatan beton SCC, agregat halus harus lebih tinggi daripada agregat kasar. Inovasi beton SCC ramah lingkungan menggunakan serbuk cangkang telur, serbuk granit, dan limbah beton mampu menghasilkan kuat tekan >41,4 MPa dan dapat menghemat biaya Rp. 407.739 /m3 dari harga beton SCC tanpa menggunakan inovasi atau setara dengan 25,92 % lebih ekonomis. Kata kunci: Self compacting concrete, beton ramah lingkungan, serbuk cangkang telur, serbuk granit, limbah beton, ekonomis.
INOVASI ECO-FRIENDLY SELF COMPACTING CONCRETE MENGGUNAKAN SERBUK CANGKANG TELUR, SERBUK GRANIT, DAN LIMBAH BETON UNTUK MENGURANGI LIMBAH DI INDONESIA Gunarso; Dian Purnamawanti, Dian Arumningsih; Reki Arbianto
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 29 No 1 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v29i1.3027

Abstract

Perkembangan dunia teknik sipil mengalami kemajuan yang sangat pesat di era society 5.0 dan gencarnya pembangunan infrastruktur di tanah air. Beton SCC merupakan beton yang inovatif yang tidak memerlukan getaran ataupun alat pemadat karna baton SCC dapat memadat sendiri. Banyaknya kebutuhan akan material menyebabkan terjadinya penambangan ilegal yang akan merusak lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya alternatif lain untuk mengurangi eksploitasi alam yang semakin lama akan berdampak buruk bagi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu pemanfaatan serbuk cangkang telur dan serbuk granit digunakan sebagai subtitusi agregat halus, limbah beton digunakan sebagai subtitusi agregat kasar. Material serbuk cangkang telur berasal dari limbah cangkang telur yang telah dihaluskan dan memiliki kandungan kalsium karbonat (CaCO3) tinggi. Dalam proses produksi granit, 30% dari setiap lempengan berubah menjadi lumpur batu. Limbah tersebut sering dimuat ke dalam truk untuk dibawa pergi dan dibuang ke alam. Limbah beton adalah material sisa beton yang sudah tidak terpakai lagi untuk konstruksi.. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukan hasil optimum masing-masing inovasi adalah 40% serbuk cangkang telur, 20% serbuk granit dan 20% limbah beton. Okamura dan Ouichi menyatakan bahwa dalam pembuatan beton SCC, agregat halus harus lebih tinggi daripada agregat kasar. Inovasi beton SCC ramah lingkungan menggunakan serbuk cangkang telur, serbuk granit, dan limbah beton mampu menghasilkan kuat tekan >41,4 MPa dan dapat menghemat biaya Rp. 407.739 /m3 dari harga beton SCC tanpa menggunakan inovasi atau setara dengan 25,92 % lebih ekonomis. Kata kunci: Self compacting concrete, beton ramah lingkungan, serbuk cangkang telur, serbuk granit, limbah beton, ekonomis.