Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Pemasangan Multirod Grounding Pada Ruas SUTT 70 kV Sunyaragi-Kuningan Mucharomah, Nurul Maghfiroh; Nugroho, Agung; Sumardi, Sumardi
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 2, No 1 (2024): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2024.23916

Abstract

Pentanahan pada kaki tower digunakan untuk menyalurkan tegangan lebih ke tanah sehingga dapat mereduksi kemungkinan terjadinya gangguan yang diakibatkan oleh tegangan lebih, seperti gangguan akibat sambaran petir. Salah satu upaya untuk mempercepat penyaluran arus petir ke tanah adalah dengan menambah rod pada kaki tower sehingga apabila terjadi sambaran petir pada tower akan cepat untuk diketanahkan. Selain itu, menambah rod pada kaki tower juga berpotensi untuk menurunkan nilai resistansi pada tower sehingga dapat memperkecil tegangan petir yang melewati tower transmisi. Sehingga pada ruas SUTT 70 kV Sunyaragi-Kuningan dilakukan pemasangan multirod grounding sebagai upaya untuk menurunkan nilai pentanahan kaki tower pada ruas tersebut. Multirod grounding merupakan penanaman tiga buah elektroda tambahan yang dipasang sedemikian rupa kemudian dihubungkan dengan setiap kaki tower. Hasil pengukuran pemasangan multirod grounding diolah menggunaan metode Paired Samples t-Test dan menghasilan kesimpulan bahwa pemasangan multirod grounding pentanahan pada ruas SUTT 70 kV Sunyaragi-Kuningan berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan nilai pentanahan dengan akurasi lebih dari 95%. Kata kunci: multirod grounding, SUTT 70 kV, Paired Samples t-Test
Analisis Desain PLTS Atap Tipe Gable Roof menggunakan Metode Weight Score MUCHAROMAH, NURUL MAGHFIROH; FATAH, MARTIN CHOIRUL; AKBAR, ZICO ALAIA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 11, No 2: Published April 2023
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v11i2.408

Abstract

ABSTRAKPLTS merupakan salah satu pembangkit yang dapat diterapkan di lingkungan perkotaan dengan memanfaatkan atap gedung sebagai lokasi pemasangannya. Salah satu lokasi yang berpotensi untuk dilakukan pemasangan PLTS adalah pada atap gedung perkantoran PT. PLN (Persero) UPT Cirebon yang memiliki luas total atap sebesar 3.150,65 m2. Desain PLTS pada lokasi penelitian dibuat menggunakan software PVSOL dengan menguji tiga skenario yaitu: penggunaan 13 inverter, 9 inverter dan optimalisasi sudut dengan 9 inverter. Dari hasil simulasi pemasangan PLTS atap pada lokasi penelitian menggunakan PVSOL didapatkan hasil produksi energi sebesar 376.354,87-386.934,28 kWh per tahun, persentase IRR sebesar 13,94%-14,35% dan penurunan emisi sebesar 272,828-280,498 kgCO2 per tahun, yang selanjutnya akan diolah menggunakan metode weight score untuk menentukan skenario terbaik yang dapat diterapkan di lokasi penelitian. Dari hasil pengolahan data menggunakan metode weight score didapatkan skenario tiga merupakan skenario terbaik (dengan nilai 0,335) yang dapat diterapkan di lokasi penelitian.Kata kunci: PLTS atap, gable roof, weight score, PVSOL ABSTRACTA solar power plant is one of the power generators in an urban environment which does not need large land assets by utilizing a building roof as the installation place. One of the potential installation places is the roof of the PT. PLN (Persero) UPT Cirebon office building which has a total roof area of 3,150.65 m2. The design of the solar power plant was made using PVSOL software using 3 scenarios, which are: 9 inverters, 13 inverters, and optimizing angles with 9 inverters. From the simulation results, it is observed that the energy production results are 376,354.87-386,934.28 kWh per year, the IRR percentage is 13.94%-14.35% and the emission reduction is 272,828-280,498 kgCO2 per year. To define the best scenario from the above results, weight score method were employed whereby scenario three is the best scenario (with a score of 0.335) that can be applied at the location.Keywords: Rooftop solar power plant, gable roof, weight score, PVSOL
Analysis of Lightning Disruption Reduction in HVAD Tower 70 kV Parallel Inductance Grounding using NA2XSY Cable in West Java Siswanto, Agus; Mucharomah, Nurul Maghfiroh; Ashad, Bayu Adrian; Rahman, Yuli Asmi
INTEK: Jurnal Penelitian Vol 7 No 1 (2020): In Press
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.294 KB) | DOI: 10.31963/intek.v7i1.2092

Abstract

The Sumadra - Pameungpeuk region has an uneven geographical location because it is traversed by mountains and beaches and has a high level of ISO Keraunic which causes many lightning strikes to occur in this region. The disturbance caused by lightning strikes is very worrying because it can disrupt the stability of electric power in West Java, Integrated Service Unit (ISU) Cirebon region in particular and can harm consumers as users of electricity. To minimize the disruption caused by lightning strikes in this study using the parallel mounting inductance method using NA2XSY cable. This study aims if there is a lightning strike on the GSW wire it can be immediately properly grounded. NA2XSY cable was chosen as direct grounding because the inductance value on the cable is smaller than the inductance value on the tower so that when NA2XSY cable is paralleled with the body tower it produces a low parallel inductance value so that it is expected to minimize the occurrence of back flashover due to the induction voltage resulting in the flash isolator. The results showed the lowest tower resistance value in the Sumadra-Pameungpeuk region of 0.21 ohms is located at tower number 77 and the highest resistance is 4.3 ohms at tower numbers 49 feet A and D, this meets PLN's standard of <5 ohms. Parallel inductance installation succeeded in reducing the disturbances caused by lightning, namely, in January-July 2018 the disruption occurred 4 times and in January - July 2019 became 2 times the disturbance.