Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh penambahan jenis dan konsentrasi hidrokoloid terhadap sifat fisik dan kualitas pemasakan mie kering bebas gluten Nurmiati, Nurmiati; Patimang, Andi; Nirwana, Nirwana
Agrokompleks Vol 25 No 1 (2025): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i1.763

Abstract

Noodles are a food product that is often consumed by Indonesian people. The main ingredient in making noodles is flour which contains gluten which is one of the causes of celiac disease. Therefore, gluten-free noodles are made from local flour, namely sago starch, yellow sweet potato flour and green beans. The addition of hydrocolloids is done to resemble the characteristics of noodles in general. The aim of the research was to determine the effect of adding guar gum and xanthan gum on the physical properties and cooking quality of dry gluten-free noodles. This research was carried out experimentally with qualitative and quantitative approaches using a Completely Randomized Factorial Design. The results of research on the molding ability of noodles in general are that the dough is not yet perfectly formed, but it can be molded, even though the noodles are still broken. The visual appearance of dry gluten-free noodles is brownish yellow. The concentration of xanthan gum and guar gum has a significant effect (α≤0.05) on the moisture produced. The concentration of xanthan gum and guar gum has a significant effect (α≤0.05) on the resulting cooking time and the type of hydrocolloid xanthan gum and guar gum has a significant effect (α≤0.05) on the resulting water absorption capacity, cooking loss and cooking time.
PENGARUH PENAMBAHAN CARABOXYL METHYL CELLULOSA TERHADAP KARAKTERISTIK SENSORI SELAI DAGING BUAH PALA (Myristica argentea Warb.) Maryati; Alam, Nur; Sriwijaya, Reski Rahman; Patimang, Andi
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 7 No. 2 (2023): Agrisaintifika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v7i2.3512

Abstract

Kabupaten Fakfak merupakan salah satu penghasil komoditas pala di Indonesia. Jenis pala di Kabupaten Fakfak yaitu Myristica argentea Warb yang disebut juga dengan pala Papua. Petani pala hanya mengambil biji dan fuli karena bernilai ekonomi yang tinggi, sedangkan daging buahnya hanya dibuang. Padahal  daging buah pala memiliki komponen terbesar dari buah pala segar. Pemanfaatan daging buah pala secara optimal dapat diolah menjadi selai. Pembuatan daging buah pala menjadi selai membutuhkan bahan pengisi seperti carboxymethyl cellulose. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan carboxymethyl cellulose terhadap karakteristik sensori selai daging buah pala. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu tingkat konsentrasi CMC yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 0,5%, 0,75%, dan 1%. Karakteristik sensori diperoleh dari uji organoleptik dengan parameter aroma, warna, rasa, dan tekstur. Skor organoleptik yaitu 1(sangat tidak suka)-7(sangat suka). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan ANOVA (Analysis Of Variance) dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncans Multiple Range Test) menggunakan aplikasi SPSS 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selai daging buah pala dengan penambahan CMC 0,5% memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap tekstur selai daging buah pala dan tidak berpengaruh nyata  (p> 0,05) terhadap warna, aroma dan rasa.
PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN PELAPIS (MOCAF, TEPUNG BERAS DAN CMC) TERHADAP TINGKAT KESUKAAN KERIPIK BAYAM MERAH (Amarathus Tricolor L.) Maryati; Artaty, Disyan De Mario; Patimang, Andi
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 8 No. 1 (2024): Agrisaintifika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v8i1.4914

Abstract

Fakfak Regency is one of the areas in West Papua province which has quite abundant natural vegetable resources, one of which is red spinach. Red spinach (Amaranthus tricolor L.) is a vegetable that has a bitter taste so it is not liked by the public. Red spinach can be processed into snacks so that it is consumed more often by all groups. Red spinach vegetable snacks are made in the form of chips. This research aims to explain the effect of adding coating ingredients (mocaf, rice flour, and CMC) on the level of preference for red spinach chips. The research method used was a Completely Randomized Design (CRD) with one factor (mocaf concentration: rice flour: CMC) and 4 treatments consisting of P0 (50%: 0%: 0%); P1 (45%:5%:0.4%); P2 (40%:10%:0.8%); and P3 (35%:15%:1.2%). The data collection technique used an organoleptic test with a scale of 1 (very dislike) - 7 (very like) with 70 untrained panelists using color, aroma, taste and texture parameters. The data analysis technique used Chi-Square Tests and continued with the Duncans Multiple Range Test (DMRT) with a significance level of 95%. Determination of the best formula for red spinach chips processed using the De Garmo method in the form of an effectiveness index with a weighting procedure. The results of this study show that the addition of coating ingredients (mocaf, rice flour, and CMC) on the level of preference for red spinach chips has no significant effect on the parameters of color, aroma, taste and has a significant effect on texture parameters. The best formula for red spinach chips is P3 treatment (35% mocaf: 15% rice flour: 1.2% CMC) with color preference values of 5.57 (almost like); aroma of 5.81 (almost like); taste of 6.21 (almost really like); and texture of 6.55 (almost really like)
Analisis Persediaan Bahan Baku Kelapa pada Pembuatan VCO Anak Negeri di Lampukita Patimang, Andi; Hutajulu, Petrus Oktavianus; Jariyanti, Jariyanti
Jurnal Informasi, Sains dan Teknologi Vol. 6 No. 02 (2023): Desember: Jurnal Informasi Sains dan Teknologi
Publisher : Politeknik Negeri FakFak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/isaintek.v6i02.119

Abstract

Kegagalan pengendalian persediaan bahan baku akan menyebabkan kegagalan dalam memperoleh laba. Pengendalian persediaan bahan baku berupa kelapa, yang dilakukan oleh LAMPUKITA belum optimal  karena perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku untuk pembuatan VCO belum melalui suatu analisis ekonomi untuk mencapai hasil yang optimal (hanya berdasarkan prediksi dan pengalaman) sehingga biasa terjadi over stock dan berpengaruh terhadap kualitas bahan baku dan memicu terjadinya kelebihan biaya. Tujuan penelitian untuk menentukan jumlah pembelian dan penggunaan bahan baku kelapa optimal,  total biaya persediaan bahan baku kelapa, jumlah persediaan pengaman kelapa dan waktu pemesanan kembali bahan baku kelapa. Metode penelitian  adalah metode kuantitatif (metode persediaan bahan baku). Jumlah pembelian bahan baku yang optimal dengan metode EOQ sebanyak 3001 buah.  Secara aktual, perusahaan melakukan pembelian bahan baku sebanyak 4893 buah. Frekuensi pembelian bahan baku yang optimal dengan metode EOQ sebanyak 2 kali dan secara sebanyak 21 kali. Biaya persediaan bahan baku kelapa dengan metode EOQ sebesar Rp 6.949.506, secara actual sebesar Rp 59.782.754. Titik pemesanan kembali dengan metode EOQ dilakukan pada saat mencapai 614 buah. Persediaan pengaman bahan baku kelapa dengan metode EOQ yaitu sebesar 506 buah. LAMPUKITA belum menerapkan pemesanan kembali dan persediaan pengaman bahan baku.