Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efficiency and Marketing Margins Estimation of Oil Palm’s Fresh Fruit Bunches (FFB) in Labuhanbatu Utara and Asahan Regency Hutajulu, Petrus Oktavianus; Chalil, Diana; Sembiring, Surya Abadi
Indonesian Journal of Agricultural Research Vol. 2 No. 2 (2019): InJAR, Vol. 2, No. 2, July 2019
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.754 KB) | DOI: 10.32734/injar.v2i2.1209

Abstract

This research study has reported different profit margin of smallholders in Labuhan Batu and Asahan which can be due to production’s cost incurred by smallholders. In addition, the price of fresh fruit bunches (FFB) of oil palm offered by eachtrader is also found different. This could be the differences in efficiency and the length of marketing channels traversed by partner and non-partner samllholders. The length of marketing chain was transferred to the marketing costs incurred and the margins received, so there is share for each marketing. Therefore such study is needed to estimate the marketing margins and channels of non-partner smallholders, partner smallholders, and explasma smallholders, the marketing functions carried out by each palm oil marketing channel in Kuala Hulu, factors that help samllholders choose marketing channels, increase marketing and the efficientcy of non-partner samllholders, partner smallholders, and explasma smallholders. The data used in this study are primary as well as secondary data. The analytical method used in the Shepperd’s Method, Acharya and Anggarwal’s Method, Composite Index Method, Marketing efficiency index method and Soekartawi Method. The analysis shows that there are 2 marketing channels, identified as Channel 1 : Smallholders-Middleman_RAM-Palm Oil Mill and Channel 2 : Smallholders-Middleman-Palm Oil Mill. The study has concluded that all smallholders do selling, transporting, standardization, risk bearing, and securing market information. Regular customer, services, contracts are figured out as the major reasons marketing agents choose marketing channels. The most efficient marketing channel is partner independent samllholders with the shortest channel.
Efektifitas Minyak Pala Fakfak (Myristica argentea Warb) terhadap Mikroba Patogen dengan Metode Total Plate Count (TPC) Andi Fitra Suloi; Nurmiati; Nur Faida; Hutajulu, Petrus Oktavianus
Jurnal Informasi, Sains dan Teknologi Vol. 6 No. 02 (2023): Desember: Jurnal Informasi Sains dan Teknologi
Publisher : Politeknik Negeri FakFak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/isaintek.v6i02.167

Abstract

Daging sapi memiliki umur simpan yang relatif singkat karena memiliki kandungan protein tinggi, nilai pH yang mendekati netral serta aktivitas air yang relatif tinggi sehingga menjadi media pertumbuhan mikroba patogen. Minyak biji pala memiliki senyawa metabolit sekunder dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur efektivitas minyak biji pala Fakfak dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada daging. Penelitian dilakukan dengan menyuling biji pala yang telah dihancurkan sehingga menghasilkan minyak biji pala, selanjutnya dilakukan uji Total Plate Count. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak biji pala memiliki efektivitas terbaik dalam menghambat pertumbuhan mikroba patogen pada daging pada konsentrasi 15%.
Pelatihan Pembuatan Kue Kering Modifikasi Sebagai Strategi Penguatan Cegah Stunting pada Paguyuban Wanita Patra: Modified Dry Cake Making Training as a Strategy to Strengthen Stunting Prevention in the Patra Women's Association Hutajulu, Petrus Oktavianus; Nurmiati, Nurmiati
Jurnal Inovasi dan Pengabdian Kaa Mieera Vol. 2 No. 2 (2024): Oktober: Jurnal Inovasi Dan Pengabdian Kaa Mieera (JIPKAM)
Publisher : Politeknik Negeri Fakfak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60000/jipkam.v2i2.15

Abstract

Stunting is a problem in children's growth and development due to chronic malnutrition and recurrent infections, which is characterized by their length or height being below the growth standards for children in general. Fakfak Regency is one of the districts in West Papua province with a fairly high population with a population growth rate of 1.17% throughout 2021-2023. Lack of education regarding stunting for pregnant women and breastfeeding mothers is a problem that is often experienced in every region, this is also experienced in Fakfak district, especially in rural areas. The goal to be achieved in this service is that Patra women's associations in Fakfak district receive education about the nutrition needed by children to prevent stunting, reducing stunting rates in Fakfak district. The solution created to overcome community problems is by making modified cookies to prevent stunting from an early age, with these modifications it is hoped that children's nutritional needs can be met.
Sifat Fisikokima Tepung Komposit Bebas Gluten Nurmiati, Nurmiati; Hutajulu, Petrus Oktavianus; Suloi, Andi Fitra
Pro Food Vol. 10 No. 1 (2024): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v10i1.285

Abstract

Konsumsi tepung dengan kandungan gluten telah menyebabkan pemicu celiac disease. Diet penggunaan gluten dapat dilakukan dengan menggunakan tepung bebas gluten. Pembuatan tepung komposit bebas gluten dapat dilakukan dengan menggunakan pangan lokal seperti pati sagu, ubi jalar kuning, dan kacang hijau. Penggunaan kacang hijau yang telah direndam dan dikecambahkan dilakukan untuk mengurangi zat antinutrisi, meningkatkan kandungan protein dan daya cerna, serta peningkatan sifat fungsioanal tepung komposit tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat kimia dan sifat fungsional formulasi tepung komposit. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan pembuatan tepung dari pangan lokal, kemudian membuat formulasi tepung komposit, selanjutnya dilakukan analisa sifat fisik, kimia dan sifat fungsional terhadap tepung komposit yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerahan (lightness) tepung komposit berkisar antara 88,18-87,19; dengan nilai a (kemerahan) berkisar antara 1,90-2,74; nilai b (kekuningan) berkisar antara 12,23-14,56. Penurunan nilai higroskopisitas ditunjukkan pada formulasi tepung komposit dibandingkan dengan higroskopisitas bahan baku. Nilai densitas pemadatan tepung komposit yang diperoleh yaitu 0,96 gr/ml. Perubahan sifat kimia ditemukan pada tepung kecambah kacang hijau, yaitu pengurangan kadar lemak dan peningkatan kadar serat pada tepung kecambah kacang hijau. Namun terjadi penurunan kadar serat pada formulasi tepung komposit dengan tepung kecambah kacang hijau. Peningkatan daya serap air, daya serap minyak dan kelarutan juga ditemukan pada tepung komposit dengan penambahan tepung kecambah kacang hijau. Peningkatan daya serap air dan swelling power ditemukan pada formulasi tepung komposit.
Analisis Persediaan Bahan Baku Kelapa pada Pembuatan VCO Anak Negeri di Lampukita Patimang, Andi; Hutajulu, Petrus Oktavianus; Jariyanti, Jariyanti
Jurnal Informasi, Sains dan Teknologi Vol. 6 No. 02 (2023): Desember: Jurnal Informasi Sains dan Teknologi
Publisher : Politeknik Negeri FakFak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/isaintek.v6i02.119

Abstract

Kegagalan pengendalian persediaan bahan baku akan menyebabkan kegagalan dalam memperoleh laba. Pengendalian persediaan bahan baku berupa kelapa, yang dilakukan oleh LAMPUKITA belum optimal  karena perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku untuk pembuatan VCO belum melalui suatu analisis ekonomi untuk mencapai hasil yang optimal (hanya berdasarkan prediksi dan pengalaman) sehingga biasa terjadi over stock dan berpengaruh terhadap kualitas bahan baku dan memicu terjadinya kelebihan biaya. Tujuan penelitian untuk menentukan jumlah pembelian dan penggunaan bahan baku kelapa optimal,  total biaya persediaan bahan baku kelapa, jumlah persediaan pengaman kelapa dan waktu pemesanan kembali bahan baku kelapa. Metode penelitian  adalah metode kuantitatif (metode persediaan bahan baku). Jumlah pembelian bahan baku yang optimal dengan metode EOQ sebanyak 3001 buah.  Secara aktual, perusahaan melakukan pembelian bahan baku sebanyak 4893 buah. Frekuensi pembelian bahan baku yang optimal dengan metode EOQ sebanyak 2 kali dan secara sebanyak 21 kali. Biaya persediaan bahan baku kelapa dengan metode EOQ sebesar Rp 6.949.506, secara actual sebesar Rp 59.782.754. Titik pemesanan kembali dengan metode EOQ dilakukan pada saat mencapai 614 buah. Persediaan pengaman bahan baku kelapa dengan metode EOQ yaitu sebesar 506 buah. LAMPUKITA belum menerapkan pemesanan kembali dan persediaan pengaman bahan baku.