Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Kualitas Air Limbah Tahu di Kecamatan Kuranji Kota Padang Ariyetti, Ariyetti; Anggia, Malse; Wijayanti, Ruri
Dampak Vol 19, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.19.2.1-6.2022

Abstract

The rapid development of the tofu industry will have the potential to increase environmental pollution. Before the waste is discharged into the environment, it is necessary to identify and measure the contamination in order to get the proper waste treatment. This study aims to identify and measure contamination from tofu industrial wastewater that has the potential to pollute the environment, especially in Kuranji District, Padang City. The samples were taken at three locations and two sampling points, near the wastewater discharge and near community settlements. The parameters were BOD, COD, pH, TSS, N-NH3, and N-Total. Values of BOD, COD, pH, TSS, N-NH3 and N-Total at the first location and the first point were 544 mg/L; 278 mg/L; 4.87; 324 mg/L; 10.2 mg/L and 12.5 mg/L repectively, while at the second point the value were 210 mg/L; 432 mg/L; 5.56; 124 mg/L; 3.12 mg/L and 5.16 mg/L. At the second location and the first point: 413 mg/L; 876 mg/L; 4.21; 165 mg/L; 3.45 mg/L and 5.24 mg/L, while at the second point: 155 mg/L; 289 mg/L; 5.43; 89 mg/L; 2.15 mg/L and 3.11 mg/L. Next, the third location and the first point: 325 mg/L; 610 mg/L; 4.63; 190 mg/L; 3.87 mg/L and 4.28 mg/L, while at the second point: 121 mg/L; 287 mg/L; 5.87; 134 mg/L; 2.07 mg/L and 2.89 mg/L. The results obtained indicate the pH of tofu wastewater at all locations and points were not within the effluent quality standard limits according to the Minister of Environment Regulation No. 5 of 2014 and prove that indeed tofu wastewater in Kuranji District, Padang City has polluted the environment. Keywords: tofu wastewater, BOD, COD, TSS  ABSTRAK Perkembangan industri tahu yang semakin pesat akan berpotensi meningkatnya pencemaran lingkungan. Sebelum limbah dibuang ke lingkungan, maka perlu dilakukan identifikasi dan mengukur cemaran sehingga mendapatkan pengolahan limbah yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur cemaran dari air limbah industri tahu yang berpotensi mencemari lingkungan, terutama di Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Metoda penelitian yang dilakukan yaitu dengan mengambil sampel limbah cair industri tahu pada tiga lokasi dan dua titik pengambilan sampel untuk masing-masing lokasi, yaitu didekat tempat pembuangan air limbah dan didekat pemukiman masyarakat. Parameter pengujiannya meliputi : BOD, COD, pH, TSS, N-NH3, dan N-Total. Hasil pengujian pada lokasi pertama dan titik pertama, nilai parameter secara berurutan dari BOD, COD, pH, TSS, N-NH3 dan N-Total adalah 544 mg/L; 278 mg/L; 4,87; 324 mg/L; 10,2 mg/L dan 12,5 mg/L, sedangkan pada titik kedua nilainya 210 mg/L; 432 mg/L; 5,56; 124 mg/L; 3,12 mg/L dan 5,16 mg/L. Selanjutnya, lokasi kedua dan titik pertama : 413 mg/L; 876 mg/L; 4,21; 165 mg/L; 3,45 mg/L dan 5,24 mg/L, sedangkan pada titik kedua: 155 mg/L; 289 mg/L; 5,43; 89 mg/L; 2,15 mg/L dan 3,11 mg/L. Selanjutnya, lokasi ketiga dan titik pertama : 325 mg/L; 610 mg/L; 4,63; 190 mg/L; 3,87 mg/L dan 4,28 mg/L, sedangkan pada titik kedua:121 mg/L; 287 mg/L; 5,87; 134 mg/L; 2,07 mg/L dan 2,89 mg/L. Hasil yang didapatkan menunjukkan kondisi air limbah tahu dengan parameter pH pada semua lokasi dan titik melewati batas baku mutu yang diizinkan menurut Permen Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2014 dan membuktikan bahwa memang air limbah tahu di Kecamatan Kuranji Kota Padang telah mencemari lingkungan.   Kata kunci: air limbah tahu, BOD, COD, TSS         
Analisis Sensori Minuman Instan Ekstrak Jahe Gajah, Jahe Emprit Dan Jahe Merah Razi, Ramadhani Ar; Ariyetti, Ariyetti; Kasim, Anwar
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 1 No. 2 (2024): Januari - Juni
Publisher : CV.ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jepag.v1i2.1506

Abstract

Ginger is one of the herbal plants that has many benefits, especially for health. Ginger functional drink was developed in powder form so that it is more practical for consumption. The purpose of this study was to determine panelists preference for ginger extract instant drinks from 3 different types of ginger, namely: elephant ginger, emprit ginger and red ginger. Sensory assessment was done descriptively and hedonic which includes color, taste and aroma of the ginger instant drink produced. The sensory results of ginger extract instant drink were color 3.55 (like) - 3.8 (like); taste 3.05 (normal) - 3.45 (normal) and aroma 3.5 (normal) - 3.85 (like). The results showed that panelists preferred the red ginger extract instant drink.
Aplikasi Pembuatan Eco-Enzyme Berbahan Sampah Organik Di Lingkungan Kita Wijayanti, Ruri; Anggia , Malse; Arziyah, Dewi; Yusmita, Lisa; Ariyetti, Ariyetti
Jurnal Sains dan Teknologi (JSIT) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV. Information Technology Training Center - Indonesia (ITTC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waste is an environmental problem that continues to increase along with population growth and community consumption. Making eco-enzymes made by fermenting fruit and vegetable skins with brown sugar and water, is one of the organic waste processing processes that can be done at home. Through the making of eco-enzymes, this community service activity aims to increase community knowledge and ability in managing organic waste. This activity was carried out in Jawi-Jawi Village, Pariaman City. Where, community service activities were carried out by providing counseling and direct demonstrations. The results showed that the community was very enthusiastic and could immediately practice it that people better understand the benefits of eco-enzymes as natural cleaners and organic fertilizers. It is hoped that this event will build a community-based waste management culture.
Pemanfaatan Jerami Padi Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas Ramah Lingkungan Di SMK Dan SMA Lubuk Basung Arziyah, Dewi; Mutiar, Sri; Anggia, Malse; Wijayanti, Ruri; Yusmita, Lisa; Ariyetti, Ariyetti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dharma Andalas Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Dharma Andalas
Publisher : LPPM Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jpmda.v3i2.2063

Abstract

Rice is the largest agricultural commodity in West Sumatra. It has an impact on the abundance of rice straw waste. Rice straw consists of 37.7% cellulose, 22.0% hemicellulose and 16.6% lignin. With its high cellulose content, rice straw has the potential to be utilised as a raw material for papermaking. On the other hand, small-scale cardboard industries that use raw materials from the pulp/paper industry's organic solid waste (sludge) are currently experiencing difficulties in the continuity of supply of other fibre materials as a mixture of organic solid waste, so processing rice straw into pulp through the kraft process with NaOH chemicals is expected to be an alternative raw material for the paper industry. In addition, the utilisation of rice straw into paper is also expected to reduce the waste produced. The service activity aims to provide information and training on making paper from rice straw to students at the secondary school level. From the activities, students were very enthusiastic in practicing paper making and making crafts from rice stalks.
Studi dan Analisis Break Even Point pada Produksi Kerupuk Kamang Arziyah, Dewi; Yusmita, Lisa; Ariyetti, Ariyetti; Wijayanti, Ruri; Anggia, Malse; Mutiar, Sri; Aulia Putri, Nazira; Nurjasmi, Nurjasmi
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis (JEMB) Vol. 1 No. 2 (2022): Juli - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerupuk Kamang merupakan salah satu makanan tradisional khas Sumatera Barat yang berasal dari daerah Kamang, Bukitting.Kerupuk kamang sudah mulai dikenal dan dipasarkan online, bahkan juga mengikuti pameran makanan khas lokal. Kerupuk kamang diusahakan oleh industri UMKM yang ada di daerah Kamang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya penerimaan dan produksi industri dalam keadaan mencapai Break Even Point. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif,dimana penulis akan melakukan pengumpulan data berupa angka yang di butuhkan sehubungan dengan masalah yang akan di teliti, sehingga hasil penelitiannya dapat lebih dipercaya dan diandalkan kebenarannya. Disamping itu juga penelitian ini menggunakan studi literatur untuk mendapatkan teori, data-data serta gambar yang diperlukan. Berdasarkan hasil penelitian pada produk kerupuk kamang didapatkan nilai Break Even Point (BEP) dalam unit per tahun yaitu 1.296 unit untuk harga jual Rp 6.000,-/ unit, dengan BEP dalam Rupiah per tahun sebesar Rp. 7.229.520,.. sehingga dapat disimpulkan produk ini layak untuk diproduksi,.
Analisis Break Event Point (BEP) Produk Mie Basah Di Kecamatan Kamang Sumbar Wijayanti, Ruri; Putri, Nazira Aulia; Ariyetti, Ariyetti
Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah Eksakta Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Hasi Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah Eksakta - JPPIE
Publisher : LPPM Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jppie.v4i2.2177

Abstract

Indonesia has a high level of noodle consumption, including fresh noodles, which are popular for their practicality and distinctive taste. Fresh noodle production presents a promising business opportunity for small-scale entrepreneurs but still faces challenges in managing production costs and setting appropriate selling prices. This study aims to analyze the Break Even Point (BEP) in fresh noodle production to determine the minimum production quantity required to avoid losses. The research was conducted in Kamang Sub-district, Agam Regency, West Sumatra, from September to December 2024 using a survey method through direct observation and structured interviews with a group of women farmers. The results showed that the total fixed costs amounted to Rp 25,353,000 per year, variable costs were Rp 7,175 per pack, and the selling price was Rp 10,000 per pack. The business break-even point is reached at the sale of 8,974 packs or equivalent to Rp 89,586,572 per year. These findings are expected to serve as a practical reference for small business owners in setting production targets, selling prices, and cost management strategies to maintain sustainable operations.
Karakteristik Minuman Kopi Celup Robusta dengan Penambahan Berbagai Rempah Anggia, Malse; Ariyetti, Ariyetti; Wijayanti, Ruri
Agroteknika Vol 8 No 4 (2025): TERBITAN AKAN DATANG
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.526

Abstract

Tujuan dari inovasi minuman kopi celup dengan penambahan berbagai rempah yaitu untuk memperoleh aroma dan citarasa baru serta memperoleh efek atau nilai kesehatan bagi penikmatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik secara kimia dari bubuk kopi celup dengan adanya berbagai rasa rempah (sereh, jahe, kapulaga dan cengkeh) dari pengujian organoleptik terbaik. Tahapan penelitian ini meliputi: 1) persiapan bahan baku: penyangraian kopi, pengeringan rempah dan pengecilan ukuran rempah menjadi bubuk, 2) penentuan formulasi dari bubuk kopi celup dengan penambahan rempah, 3) pengemasan bubuk kopi rempah celup, 4) analisis karakteristik kimia bubuk kopi rempah celup dari pengujian organoleptik terbaik. Metode yang digunakan untuk pengujian organoleptik yaitu hedonik/kesukaan. Analisis kimia kopi celup rempah menggunakan metoda eksperimen dan data diolah serta disajikan secara deskriptif yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar kafein dan kadar antioksidan. Hasil analisis bubuk kopi rempah celup dari uji organoleptik terbaik untuk kadar air berkisar antara 0,99 % - 1,80 % (memenuhi SNI). Nilai kadar abu dari bubuk kopi rempah celup yang dihasilkan berkisar antara 5,48 % - 7,30 %. (tidak memenuhi standar SNI). Kadar kafein dari bubuk kopi rempah celup yang dihasilkan 0,61 % - 0,83% (memenuhi SNI). Aktivitas antioksidan dari bubuk kopi rempah celup yang dihasilkan 248,81 ppm – 601,06 ppm. Minuman kopi jahe celup menunjukkan perlakuan terbaik.
Karakteristik Minyak Jelantah Hasil Proses Pemurnian Dengan Arang Sekam Padi Pada Berbagai Ukuran Partikel Ariyetti, Ariyetti; Arziya, Dewi; Wijayanti, Ruri
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 18, No 1 (2024): Vol 18 No. 01 APRIL 2024
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v18i1.5246

Abstract

Pencemaran Lingkungan akibat minyak jelantah semakin hari semakin meningkat terutama bersumber dari aktivitas rumah tangga dan pedagang kuliner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik minyak jelantah sebelum dan setelah diadsorbsi dengan arang sekam padi dan mengetahui ukuran partikel arang sekam padi yang paling optimum dalam mengadsorbsi minyak jelantah. Tahapan penelitian ini terdiri dari (1) persiapan bahan baku minyak jelantah dan arang sekam padi (2) aktivasi arang sekam padi (3) Pemurnian minyak jelantah dengan arang sekam padi. (4) pengamatan  minyak jelantah sebelum dan setelah pemurnian dengan arang sekam padi, diantaranya : kadar air, kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida, berat jenis dan analisis warna. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metoda eksperimen dan data diolah serta disajikan secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin kecil ukuran partikel arang aktif sekam padi sebagai adsorben minyak jelantah, maka akan terjadi kecenderungan penurunan kadar air, bilangan peroksida, kadar asam lemak bebas dan warna menjadi lebih cerah dan dan agak sedikit lebih jernih. Ukuran partikel arang sekam padi 60 mesh  menunjukkan hasil yang paling optimal.Kata Kunci: Arang aktif , Adsorpsi, Asam lemak bebas