Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENDAMPINGAN ORANGTUA KELOMPOK ISMI (ISTRI MIGRAN) DALAM PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI WILAYAH DESA NAO, PAROKI LANGKE MAJOK, KEVIKEPAN RUTENG Vista Banggur, Maria Dissriany; Ignasius Febryanto R. Bora; Fransiskus De Gomes; Maria Fatima Kurnia
Jurnal ABDI PAUD Vol. 5 No. 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/abdipaud.v5i2.35407

Abstract

Untuk menyelaraskan kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak usia dini, baik di kelompok bermain ataupun di rumah, parenting menjadi satu bentuk kegiatan informal yang esensial. Parenting yang baik dan terencana diharapkan dapat mengembangkan kepribadian anak melalui pelibatan aktif orang tua siswa. Parenting menjadi suatu proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak-anak mereka yang meliputi aktivitas memberi makan, memberi petunjuk dan melindungi anak-anak ketika mereka tumbuh dan berkembang. Tuntutan ekonomi seringkali mengharuskan orang tua meninggalkan anaknya untuk bekerja keluar daerah, demi anaknya. Anak ditinggalkan bersama “pengasuh pengganti” seperti kakek atau nenek, paman atau bibi. Kelompok Istri Migran atau ISMI adalah kelompok yang terbentuk oleh para istri kaum migran di mana para suaminya pergi merantau ke luar daerah untuk menghidupi keluarga mereka. Kelompok ISMI terdapat pula di desa Nao, Paroki Paroki Santo Pio Langke Majok, Kecamatan Satar Mese Utara, yang menjadi mitra dalam upaya menemukan pola pelibatan orang tua, khususnya dalam kegiatan pengasuhan anak usia dini. Tingkat partisipasi dan pelibatan orang tua dalam program PAUD di sekolah dan di rumah, diduga rendah akibat kaum ibu istri migran lebih sibuk dengan pekerjaan rutin mereka. Hasil temuan menyimpulkan bahwa pembentukan kelompok ISMI dengan kegiatan konkret bersama merupakan satu pendampingan yang tepat bagi Istri Migran di wilayah tersebut. Selain itu, pola pengasuhan anak usia dini yang tepat dari Istri Migran melalui aplikasi digital menjadi satu pelibatan yang efektif dan efisien bagi para istri migran untuk memantau atau mengawasi proses tumbuh kembang anak, dalam pengasuhan dan pendidikan bagi Anak Usia Dini yang ditinggalkan oleh bapak atau suami istri migran.
KETERAMPILAN BERTANYA: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN BERBAHASA ANAK USIA DINI Fransiskus De Gomes
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jpkm.v8i2.686

Abstract

Masa anak usia dini merupakan periode yang sangat penting bagi perkembangan anak pada masa selanjutnya. Jika anak mendapatkan banyak stimulasi dari lingkungannya maka kecerdasan anak akan semakin meningkat. Sebaliknya, jika anak memeroleh sedikit stimulasi, maka kecerdasan yang terbentuksemakin minim. Hal ini berimplikasi pada upaya memberikan stimulasi yang tepat bagi anak. Stimulasi terhadap aspek perkembangan anak harus dipertimbangan secara tepat agar tidak menimbulkan risiko pada anak. Salah satu strategi pengembangan kemampuan kognitif dan berbahasa anak usia dini adalah keterampilan bertanya. Keterampilan bertanya (pertanyaan) memotivasi anakuntuk terlibat dalam kegiatan mental sehingga mendapatkan pemahaman yang mendalam. Artikel ini merupakan telaah konsep stimulasi perkembangan anak
PARENTAL GUIDANCE SERVICE: KIAT MENINGKATKAN KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PAUD Fransiskus de Gomes
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.704

Abstract

Salah satu faktor penghambat keberhasilan PAUD adalah rendahnya keterlibatan orang tua siswa. Hal ini disebabkan oleh minimnya pemahaman orang tua akan bentuk dan manfaat keterlibatannya dalam proses dan pengalaman belajar anaknya di PAUD. Mereka tidak terlibat karena tidak mengerti. Solusinya adalah sekolah menyediakan suatu layanan bimbingan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua siswa akan bentukdan manfaat keterlibatannya di PAUD. Pemahaman itulah yang akan memotivasi orang tua untuk terlibat aktif dalam pendidikan anaknya di PAUD.
PARENTAL GUIDANCE SERVICE: KIAT MENINGKATKAN KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PAUD Fransiskus de Gomes
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.727

Abstract

Salah satu faktor penghambat keberhasilan PAUD adalah rendahnya keterlibatan orang tua siswa. Hal ini disebabkan oleh minimnya pemahaman orang tua akan bentuk dan manfaat keterlibatannya dalam proses dan pengalaman belajar anaknya di PAUD. Mereka tidak terlibat karena tidak mengerti. Solusinya adalah sekolah menyediakan suatu layanan bimbingan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua siswa akan bentukdan manfaat keterlibatannya di PAUD. Pemahaman itulah yang akan memotivasi orang tua untuk terlibat aktif dalam pendidikan anaknya di PAUD.
IDENTIFIKASI SEKOLAH RAMAH ANAK PADA SATUAN PAUD DI KECAMATAN LANGKE REMBONG BERDASARKAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SEKOLAH RAMAH ANAK Adriani Tamo Ina Talu; Fransiskus De Gomes
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jpkm.v11i1.759

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi sekolah ramah anak pada satuan PAUD di Kecamatan Langke Rembong, (2) menemukan faktor pendukung dan penghambat yang memengaruhi terbentuknya sekolah ramah anak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan konsep Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, 19 satuan PAUD yang ada di Kecamatan Langke Rembong belum memenuhi kriteria sekolah ramah anak. Kedua, faktor pendukung dan penghambat terbentuknya sekolah ramah anak di 19 satuan PAUD di Kecamatan Langke Rembong. (1) Ada 3 hal sebagai faktor pendukung yaitu (a) adanya standar pelayanan minimal PAUD. (b) Memiliki kebijakan anti kekerasan. (c) Menanamkan nilai-nilai luhur dan budaya dalam pembelajaran melalui pengembangan tema budayaku. (2) Ada beberapa faktor penghambat yaitu: (1) sekolah belum memikirkan perlunya pengembangan sekolah ramah anak. (2) Sekolah tidak paham tentang sekolah ramah anak. (3) Belum memiliki kode etik penyelenggaraan satuan pendidikan berdasarkan pengembangan sekolah ramah anak. (4) Program dan fasilitas kesehatan di PAUD belum memadai. (5) Lingkungan dan infrastruktur yang aman, nyaman, sehat, bersih serta aksesibel yang memenuhi SNI konstruksi. (6) Layanan kegiatan di PAUD belum berpihak pada kepentingan anak. (7) Pendidik dan tenaga kependidikan tidak terlatih dengan panduan konvensi hak anak. (8) Partisipasi masyarakat dan dunia usaha di sekolah belum maksimal
ANALISIS KESULITAN GURU PAUD DALAM MENILAI ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN AUD DI KECAMATAN LANGKE REMBONG Fransiskus De Gomes
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jpkm.v11i2.770

Abstract

Penilaian terhadap aspek-aspek perkembangan anak usia dini acapkali dirasakan sulit oleh guru sebab mencakup banyak aspek yang bersifat abstrak. Hal ini dirasakan oleh guru PAUD di Kecamatan Langke Rembong. Penelitian ini bertujuan: pertama, mendeskripsikan faktor penyebab kesulitan guru PAUD di Kecamatan Langke Rembong dalam melakukan penilaian terhadap perkembangan AUD; kedua, mendekripsikan jenis kesulitan guru PAUD di Kecamatan Langke Rembong dalam melakukan penilaian terhadap perkembangan AUD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian adalah para guru PAUD di Kecamatan Langke Rembong. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, dan studi dokumen. Analisis data menggunakan teknik Model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kesulitan guru dalam menilai perkembangan anak usia dini adalah minimnya kompetensi mereka. Guru tidak memahami prinsip dan prosedur penilaian secara komprehensif. Ada empat jenis kesulitan guru dalam menilai aspek-aspek perkembangan anak usia dini. Pertama, guru belum mampu membuat perencanaan penilaian perkembangan anak usia dini secara tepat dan benar. Kedua, guru belum mampu merekam atau mengumpulkan data perkembangan anak secara komprehensif. Ketiga, pengolahan data dan pengukuran penilaian tidak dilakukan secara berkesinambungan dan tidak didasarkan pada data yang lengkap. Keempat, pelaporan hasil penilaian perkembangan anak usia dini dibuat dalam bentuk deskripsi namun sulit memahami tren perkembangan anak dari waktu ke waktu.