Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMERIKSAAN ANAL SWAB BERULANG UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN DIAGNOSIS OXYURIS VERMICULARIS PADA ANAK-ANAK DI KELURAHAN TANAH TINGGI, JOHAR BARU Ferlianti, Rika; Donanti, Elita; Hardjanti, Ambar
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 27, No 2 (2019): MEI-AGUSTUS 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v27i2.1120

Abstract

Oxyuriasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Oxyuriasis vermicularis atau Enterobius vermicularis (cacing kremi). Kelembaban udara yang tinggi, dan sanitasi yang masih kurang baik di Indonesia merupakan faktor yang dapat berperan dalam perkembangan dan transmisi dari cacing kremi. Oxyuriasis terjadi pada semua usia, tetapi usia terbanyak terjadi pada anak-anak. Penelitian dilakukan di Kelurahan Tanah Tinggi, Johar baru, Jakarta Pusat karena termasuk daerah yang padat penduduk.Untuk mengetahui keakuratan pemeriksaan anal swab berulang (tiga hari berturut-turut) dibandingkan pemeriksaan anal swab satu kali dalam menegakkan diagnosis oxyuriasis.Jenis Penelitian ini adalah eksperimental yang menggunakan data primer melalui pemeriksaan anal swab yang dilakukan dengan metode pita plastik perekat (cellophane tape) pada 45 anak dengan rentang usia 5-10 tahun dari 3 RW yang berbeda (RW 07, RW 08, dan RW 12) di Kelurahan Tanah Tinggi.Dari 45 anak yang ikut penelitian (anak laki-laki 23 orang dan anak perempuan 22 orang) didapatkan 73,3% termasuk dalam kategori usia muda/prasekolah (5-6 tahun) dan 26,7% pada anak usia sekolah (7?10 tahun). Ada peningkatan keakuratan pada pemeriksaan anal swab berulang (tiga hari berturut-turut) dibandingkan dengan satu kali pemeriksaan. Prevalensi yang didapat adalah 4,44% untuk metode anal swab berulang, sedangkan metode satu kali adalah 2,22%. Pemeriksaan anal swab berulang (tiga hari berturut-turut) lebih akurat dibandingkan pemeriksaan anal swab satu kali dalam menegakkan diagnosis oxyuriasis.
Public Awareness of the Risk Factors for Intestinal Worm Disease in Koncang Pandeglang Vilagge, Banten and the Review from an Islamic View Saleh, Muhammad Fathurrahman; Hardjanti, Ambar; Arifandi, Firman
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 8 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i8.3275

Abstract

Introduction: Infection with soil-transmitted helminth worms (STH) in the world reaches more than 1.5 billion people or 24% of the world's population. Indonesia is a tropical country with a high incidence of STH in several regions, especially at the age of children. The high incidence of helminthiasis is influenced by poor hygiene behavior and lack of knowledge about worms. The purpose of this study was to determine the awareness of the people of Koncang Village, Pandeglang on the risk factors for intestinal worms.Methodology: This research is a quantitative descriptive study with a cross sectional approach. The population of this study was the community of Koncang Village, Pandeglang Regency, which consisted of 49 people. The data used is primary data by using a questionnaire through interviews. The technique used in data analysis is the Chi-square test.Results: The results showed that the majority of knowledge, attitudes, and behavior towards intestinal helminth disease were good. Based on statistical tests, there is a relationship between knowledge and behavior towards intestinal worms with a p-value of 0.00 (p <0.05). In addition, there is also a relationship between attitudes and behavior towards intestinal worms with a p-value of 0.03 (p <0.05).Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and attitudes with behavior related to intestinal worms. The community should continue to increase their knowledge and be assisted by health workers through health promotion.
Kesadaran Masyarakat Terhadap Faktor Risiko Penyakit Zoonosis di Desa Koncang Pandeglang Banten dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Halida, Ezayffa Hizfar; Hardjanti, Ambar; Arifandi, Firman
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i2.3284

Abstract

Pendahuluan: Zoonosis adalah penyakit menular yang ditularkan dari hewan ke masyarakat, begitu juga sebaliknya. Untuk mencegah terpaparnya penyakit zoonosis, masyarakat perlu memiliki kesadaran terhadap faktor-faktor yang berisiko menyebabkan penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat, meliputi pengetahuan, sikap dan perilaku, mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku, serta hubungan sikap dan perilaku masyarakat terhadap faktor risiko penyakit zoonosis di Desa Koncang Pandeglang Banten dan tinjauannya menurut pandangan Islam.  Metodologi: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan cross sectional. Cara penetapan sampel adalah Purposive Random Sampling. Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Koncang dengan total 49 responden. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara.Hasil: Dari hasil analisa, didapatkan 51% responden memiliki tingkat pengetahuan yang sangat baik terhadap faktor risiko penyakit zoonosis. 49% responden memiliki sikap yang baik. 55% responden memiliki perilaku yang sangat baik. Perilaku seluruh responden tergolong baik, dan hanya 7 orang memiliki pengetahuan yang buruk, dan 1 orang memiliki sikap yang buruk. Hasi uji Chi Square pada hubungan antara pengetahuan dan perilaku menunjukkan hasil 0,75 (p>0,05). Sedangkan pada hubungan antara sikap dan perilaku menunjukkan hasil 0,276 (p>0.05).Kesimpulan: Secara keseluruhan, masyarakat Desa Koncang memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik terhadap faktor risiko penyakit zoonosis. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku masyarakat terhadap faktor risiko penyakit zoonosis. Menunjukkan hasil yang serupa, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan perilaku masyarakat terhadap faktor risiko penyakit zoonosis.
Kecenderungan Filariasis di Wilayah Kota Jakarta Timur dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Najib, Luzein; Hardjanti, Ambar; Arsyad, Muhammad
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 11 (2024): July 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i11.4274

Abstract

Penyakit filariasis, yang sering dikenal sebagai penyakit kaki gajah, disebabkan oleh cacing filaria yang hidup di dalam kelenjar dan saluran getah bening. Di Indonesia, terdapat 10.681 kasus filariasis pada tahun 2018 dan pada tahun 2022 terdapat 8.635 kasus filariasis. Sekitar 70% kasus filariasis di Indonesia disebabkan oleh Brugia malayi. Salah satu provinsi yang mengalami peningkatan kasus filariasis adalah DKI Jakarta. Penelitian ini bersifat observasional. Penelitian ini merupakan penelitian survei cross-sectional. Data menggunakan data dari Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. Seluruh data penderita Filariasis di wilayah Kota Jakarta Timur selama lima tahun antara tahun 2018 dan 2022 merupakan populasi penelitian. Analisis regresi adalah metode analisis data. Hasil menunjukkan bahwa jumlah kasus filariasis menurun pada tahun 2020 dan 2021 dan terjadi peningkatan pada tahun 2022. Peningkatan kasus disebabkan dua faktor utama, yaitu faktor perpindahan penduduk (60%) dan faktor lingkungan (40%). Pola kasus filariasis lebih tinggi pada perempuan daripada laki-laki. Filariasis dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan produktivitas termasuk saat beribadah dan berwudhu. Namun dalam pandangan islam, Allah swt memberikan kemudahan sholat kepada seorang hamba yang sedang melalui udzur. Selain itu, Tuhan memberikan fasilitas wudhu seperti bertayamum jika sangat sakit atau khawatir saat menggunakan air.
Kecenderungan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kota Jakarta Timur dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Setiani, Shella; Hardjanti, Ambar; Arsyad, Muhammad
Junior Medical Journal Vol. 3 No. 1 (2024): September 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v3i1.4275

Abstract

Penyakit tropis seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara tropis seperti di Indonesia. Indonesia memiliki jumlah kasus DBD tertinggi kedua di dunia dan tertinggi di Asia Tenggara. Terdapat 8.716 kasus DBD yang dilaporkan di DKI Jakarta. Penelitian ini bersifat observasional. Penelitian ini merupakan penelitian survei cross-sectional. Analisis regresi adalah metode analisis data. Hasil menunjukkan pola perkembangan kasus DBD cenderung lebih tinggi dan bergeser ke kelompok usia produktif yaitu 6-18 tahun dan 19-59 tahun. Laki-laki lebih banyak mengalami peningkatan kasus DBD dibandingkan perempuan. Terkait dengan kecenderungan penyakit DBD, perspektif Islam menyatakan bahwa kebersihan adalah hak asasi manusia. Lingkugan yang kotor dapat menyebabkan sejumlah penyakit .