Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

OPTIMALISASI REAL TIME PCR UNTUK DIAGNOSIS FILARIASIS BANCROFTI PADA SEDIAAN HAPUS DARAH TEBAL Ferlianti, Rika
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 20, No 1 (2012): JANUARI - APRIL 2012
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v20i1.154

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan sediaan hapus darah tebal sebagaisampel untuk amplifikasi DNA dalam mendeteksi DNA Wuchereria bancroftidengan metode Real Time PCR. Uji Diagnostik, dengan pemeriksaan mikroskopik sebagai gold standard. Sampel adalah 63 sediaan hapus darah tebal dengan pewarnaan giemsa yangsudah diperiksa dengan mikroskop. Sampel positif terinfeksi filariasis bancrofti25 sampel, dan negatif terinfeksi 38 sampel dikumpulkan dari daerah endemikNusa Tenggara Timur. Sediaan hapus darah tebal dikerok dengan skalpel sterildan hasil kerokan sampel dimasukkan ke dalam tabung steril yang berisiphosphate buffered saline (PBS). DNA diamplifikasi dengan target Ssp I repeatuntuk W. bancrofti. Hasil dari PCR akan dibandingkan dengan mikroskopikdan tes konfirmasi yaitu tes ICT (immune chromatographic card-type). Metode Real Time PCR pada sediaan hapus darah tebal mempunyai sensitivitasdan negative predictive value yang tinggi terhadap mikroskopik. Dan hasilkonfirmasi dengan metode mikroskopik dan ICT, PCR pada sediaan hapusdarah tebal memberikan hasil sensitivitas, spesifisitas, positive and negativepredictive value yang tinggi. Korelasi Spearman menunjukkan korelasi yangkuat antara mikroskopik dan PCR pada sediaan hapus darah tebal (r = 0,937).Dan korelasi negatif antara nilai Ct dengan densitas mikrofilaria (r = -0,726). Sediaan hapus darah tebal yang mempunyai densitas mikrofilaria yangtinggi, memberikan nilai Ct yang rendah pada metode Real Time PCR.Metode Real Time PCR pada sediaan hapus darah tebal dapat digunakan untukmembantu mengevaluasi program eliminasi filariasis. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan sediaan hapus darah tebal sebagaisampel untuk amplifikasi DNA dalam mendeteksi DNA Wuchereria bancroftidengan metode Real Time PCR. Uji Diagnostik, dengan pemeriksaan mikroskopik sebagai gold standard. Sampel adalah 63 sediaan hapus darah tebal dengan pewarnaan giemsa yangsudah diperiksa dengan mikroskop. Sampel positif terinfeksi filariasis bancrofti25 sampel, dan negatif terinfeksi 38 sampel dikumpulkan dari daerah endemikNusa Tenggara Timur. Sediaan hapus darah tebal dikerok dengan skalpel sterildan hasil kerokan sampel dimasukkan ke dalam tabung steril yang berisiphosphate buffered saline (PBS). DNA diamplifikasi dengan target Ssp I repeatuntuk W. bancrofti. Hasil dari PCR akan dibandingkan dengan mikroskopikdan tes konfirmasi yaitu tes ICT (immune chromatographic card-type). Metode Real Time PCR pada sediaan hapus darah tebal mempunyai sensitivitasdan negative predictive value yang tinggi terhadap mikroskopik. Dan hasilkonfirmasi dengan metode mikroskopik dan ICT, PCR pada sediaan hapusdarah tebal memberikan hasil sensitivitas, spesifisitas, positive and negativepredictive value yang tinggi. Korelasi Spearman menunjukkan korelasi yangkuat antara mikroskopik dan PCR pada sediaan hapus darah tebal (r = 0,937).Dan korelasi negatif antara nilai Ct dengan densitas mikrofilaria (r = -0,726). Sediaan hapus darah tebal yang mempunyai densitas mikrofilaria yangtinggi, memberikan nilai Ct yang rendah pada metode Real Time PCR.Metode Real Time PCR pada sediaan hapus darah tebal dapat digunakan untukmembantu mengevaluasi program eliminasi filariasis. 
PEMERIKSAAN ANAL SWAB BERULANG UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN DIAGNOSIS OXYURIS VERMICULARIS PADA ANAK-ANAK DI KELURAHAN TANAH TINGGI, JOHAR BARU Ferlianti, Rika; Donanti, Elita; Hardjanti, Ambar
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 27, No 2 (2019): MEI-AGUSTUS 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v27i2.1120

Abstract

Oxyuriasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Oxyuriasis vermicularis atau Enterobius vermicularis (cacing kremi). Kelembaban udara yang tinggi, dan sanitasi yang masih kurang baik di Indonesia merupakan faktor yang dapat berperan dalam perkembangan dan transmisi dari cacing kremi. Oxyuriasis terjadi pada semua usia, tetapi usia terbanyak terjadi pada anak-anak. Penelitian dilakukan di Kelurahan Tanah Tinggi, Johar baru, Jakarta Pusat karena termasuk daerah yang padat penduduk.Untuk mengetahui keakuratan pemeriksaan anal swab berulang (tiga hari berturut-turut) dibandingkan pemeriksaan anal swab satu kali dalam menegakkan diagnosis oxyuriasis.Jenis Penelitian ini adalah eksperimental yang menggunakan data primer melalui pemeriksaan anal swab yang dilakukan dengan metode pita plastik perekat (cellophane tape) pada 45 anak dengan rentang usia 5-10 tahun dari 3 RW yang berbeda (RW 07, RW 08, dan RW 12) di Kelurahan Tanah Tinggi.Dari 45 anak yang ikut penelitian (anak laki-laki 23 orang dan anak perempuan 22 orang) didapatkan 73,3% termasuk dalam kategori usia muda/prasekolah (5-6 tahun) dan 26,7% pada anak usia sekolah (7?10 tahun). Ada peningkatan keakuratan pada pemeriksaan anal swab berulang (tiga hari berturut-turut) dibandingkan dengan satu kali pemeriksaan. Prevalensi yang didapat adalah 4,44% untuk metode anal swab berulang, sedangkan metode satu kali adalah 2,22%. Pemeriksaan anal swab berulang (tiga hari berturut-turut) lebih akurat dibandingkan pemeriksaan anal swab satu kali dalam menegakkan diagnosis oxyuriasis.
Uji Aktivitas Antidiabetes Infusa Beras Hitam (Oryza sativa L. indica) dengan Metode Toleransi Glukosa dan Inhibisi ?-Glukosidase Yuda, Indah Permata; Juniarti, Juniarti; Yuhernita, Yuhernita; Ferlianti, Rika; Taufik Nasrullah, Taufik
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 11, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v11i2.1326

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik kadar gula darah tinggi akibat kelainan sekresi dan atau kerja insulin. Beras hitam (Oryza sativa L. indica) secara empiris dipercaya dapat mengendalikan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidiabetes dari infusa beras hitam dengan menggunakan metode uji toleransi glukosa dan inhibisi ?-glukosidase. Uji toleransi glukosa dilakukan secara oral menggunakan 15 ekor tikus (Rattus novergicus) yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu Na-CMC, glibenklamid dan infusa O. sativa dengan konsentrasi 10, 50 dan 100%. Tiga puluh menit setelah semua kelompok diberikan perlakuan, semua hewan uji diberikan glukosa 50%. Kadar glukosa darah diukur pada menit ke-0, 30, 60, 90 dan 120 dengan menggunakan glukometer. Aktivitas inhibitor ?-glukosidase diuji secara in vitro dengan menggunakan substrat p-nitrofenil-?-D-glukopiranosida dan enzim ?-glukosidase. Hasil penelitian menunjukkan infusa O. sativa dapat mempengaruhi toleransi glukosa darah pada konsentrasi infusa beras hitam 50% dan inhibisi ?-glukosidase diuji secara in vitro didapatkan niai IC50 sebesar 77,92 µg/mL. Nilai ini lebih baik dibanding acarbose yang hanya memberikan  dengan nilai IC50 sebesar 421,55 µg/mL. Hasil ini menunjukkan O. sativa berpotensi menurunkan kadar glukosa darah dan inhibisi ?-glukosidase.
Description of the Level of Knowledge and Attitudes of YARSI University Faculty Of Medicine Student Batch 2019 About Basic Life Support And Its Overview According To Islam Ardini, Putri; Ferlianti, Rika; Arifandi, Firman; Syam, Edward
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Cardiac arrest is one of the emergency conditions that can be life-threatening and requires immediate intervention. According to the American Heart Association in 2015, approximately 350,000 adults in the United States have nontraumatic cardiac arrest outside the hospital (out-of-hospital cardiac arrest (OHCA) and are handled by Emergency Medical Services/EMS. The first treatment for cardiac arrest is Basic Life Support (BLS) which is not only carried out by health workers such as doctors/nurses and EMS, but every community in general can do BLS. However, several studies in Indonesia show the low level of knowledge, including medical students about BLS. Method: The type of research used is descriptive quantitative survey method using a questionnaire. The population of this study were students of the Faculty of Medicine, YARSI University Class of 2019 according to the inclusion and exclusion criteria. A sample of 174 people used consecutive sampling which was conducted on 20 October 2022 – 7 November 2022. Results: Percentage based on high level of knowledge (14.94%), sufficient level of knowledge (38.5%), and low level of knowledge (46.6%). Percentage based on very good attitude level (17.24%), good attitude level (64.37%), sufficient attitude level (17.83%), low attitude level (0.57%). Conclusion: The majority of students have a low level of knowledge and good attitude level.
Gambaran Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Berdasarkan Jenis Kelamin Anak di RSUD Dr. Drajat Prawiranegara Serang pada Tahun 2021 Serta Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Reza Ashary; Ferlianti, Rika; Riani, Siti Nur
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 6 (2024): February 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i6.4118

Abstract

ABSTRAK : Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. DBD merupakan penyakit yang di sebebkan oleh gigitan nyamuk aedes. Selama 20 tahun terakhir, telah terjadi peningkatan lebih dari 8 kali lipat kasus prevalensi DBD yang dilaporkan ke WHO.Jenis kelamin merupakan faktor risiko untuk demam berdarah parah dan kematian terjadi lebih banyak pada anak perempuan. Hipotesis alternatif adalah bahwa terdapat perbedaan imunologi antara laki-laki dan perempuan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa gambaran kasus demam berdarah dengue berdasarkan jenis kelamin anak di RSUD Dr. Drajat Prawiranegara selama tahun 2021 dan tinjauannya menurut pandangan Islam. Data diambil dari rekam medis pasien anak yang mengalami demam berdarah dengue di RSUD Dr. Drajat Prawiranegara, kemudian dilakukan analisis data. Dari 24 responden jenis kelamin anak terbanyak yang mengalami DBD adalah laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian gambaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) berdasarkan jenis kelamin anak di RSUD Dr. Drajat Prawiranegara yaitu jumlah prevalensi kasus demam berdarah dengue pada anak-anak di RSUD dr. Drajat Prawiranegara selama tahun 2021 sebanyak 24 orang dan jenis kelamin anak terbanyak yang menderita demam berdarah dengue adalah laki-laki dengan jumlah 16 orang (66,6%) dan perempuan dengan jumlah 8 anak (33,3%) . KATA KUNCI: Demam Berdarah Dengue ; Jenis Kelamin ; Anak ABSTRACT : Dengue hemorrhagic fever (DHF) is one of the infectious diseases that remains a public health concern in Indonesia. DHF is caused by the bite of the Aedes mosquito. Over the past 20 years, there has been an increase of more than 8-times in reported DHF prevalence cases to the WHO. Gender is a risk factor for severe dengue fever, and deaths occur more frequently among female children. An alternative hypothesis is that there are immunological differences between males and females. This study was conducted to analyze the profile of dengue hemorrhagic fever cases based on the gender of children at Dr. Drajat Prawiranegara Regional Hospital during the year 2021 and its review from an Islamic perspective. Data were collected from the medical records of pediatric patients diagnosed with dengue hemorrhagic fever at Dr. Drajat Prawiranegara Regional Hospital, followed by data analysis. Among the 24 respondents, the majority of children diagnosed with DHF were male. Based on the research findings, the profile of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) cases based on the gender of children at Dr. Drajat Prawiranegara Regional Hospital reveals that the total prevalence of dengue hemorrhagic fever cases among children at Dr. Drajat Prawiranegara Regional Hospital in 2021 was 24 individuals. The gender distribution showed that the majority of children affected by dengue hemorrhagic fever were male, totaling 16 individuals (66.6%), while female cases amounted to 8 children (33.3%). KEY WORDS: Dengue Haemorrhagic Fever; Sexs ;Children
Gambaran Pengetahuan dan Penggunaan Suplemen terhadap Dampak Kesehatan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2020 Kautsar, Muhammad; Ferlianti, Rika; Sari, Wening
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 7 (2024): Maret 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i7.4148

Abstract

Pendahuluan: Suplemen Kesehatan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, memelihara, meningkatkan dan/atau memperbaiki fungsi kesehatan, mempunyai nilai gizi dan/atau efek fisiologis, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang dapat dikombinasi dengan tumbuhan. Sudah banyak mahasiswa yang menggunakan suplemen. Mahasiswa yang menggunakan suplemen Kesehatan memiliki tujuan yang beragam dan juga menimbulkan efek samping yang beragam. Dalam surah Al-A’raf ayat 31 dijelaskan bahwa Allah SWT tidak menyukai seseorang yang berlebihan baik dalam berpakaian maupun dalam makan dan minum. Begitu juga dengan penggunaan suplemen, jika menggunakan suplemen secara berlebihan akan menimbulkan efek negatif. Metodologi: Jenis survei yang digunakan adalah survei analisis statistik dan menghasilkan data berupa angka dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2020 dengan cara pengambilan data berupa kuisioner. Sampel pada penelitian ini sebanyak 112 Mahasiswa. Data dikumpulkan melalui google form. Uji statistik menggunakan metode uji Chi-square. Hasil: Dalam Tingkat pengetahuan, didapatkan hasil penelitian Tingkat pengetahuan dengan hasil terbanyak merupakan nilai baik yang didapatkan oleh 57 responden, cukup sebanyak 44 responden , dan nilai kurang sebanyak 11 responden. Pada hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square, didapatkan nilai df (degree of freedom) yaitu 2 dengan taraf signifikansi yang digunakan adalah 95% atau 0,05. Diketahui nilai signifikasi p-value sebesar 0,757 dan nilai chi-square sebesar 0,556. Karena nilai signifikasi 0,757 (>0,005) yang mengartikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara Penggunaan suplemen dengan Tingkat pengetahuan mengenai suplemen. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan mengenai suplemen dengan penggunaan suplemen oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angakatan 2020.
Edukasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada Anak-anak Sekolah Dasar Negeri 14 Pagi Sumur Batu Jakarta Pusat Ferlianti, Rika; Sabrina Azmi; Silpi Hamidiyah
Info Abdi Cendekia Vol. 7 No. 2: Desember 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/iac.v7i2.167

Abstract

Prevalensi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia masih tinggi dan angka kematian tertinggi terjadi pada anak-anak. Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit DBD adalah terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit. Sekolah merupakan lingkungan yang potensial untuk penyebaran dan penularan penyakit DBD. Peran strategis anak usia sekolah sebagai bagian dari kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan DBD. Anak usia sekolah dapat berperan dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) baik di sekolah maupun di rumah. Tujuan dari Edukasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang DBD. Metode yang digunakan meliputi tiga tahap yaitu pengisian kuesioner (pre-test dan post-test), pemberian edukasi (DBD, vektor, dan PSN), dan tanya jawab dengan 31 peserta didik kelas V SDN Sumur Batu 14 Pagi, Jakarta. Hasil analisis hasil pre-test dan post-test menunjukkan hasil yang signifikan, p = 0,000 artinya ada pengaruh yang signifikan setelah dilakukan penyuluhan. Kesimpulan ada peningkatan pengetahuan siswa tentang DBD dan pencegahannya.
Gambaran Perubahan Kebiasaan Konsumsi Buah Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19 pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Angkatan 2018 dan Tinjauannya dalam Pandangan Islam Thalib, Faris; Ferlianti, Rika; Arsyad, Muhammad
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 12 (2024): August 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i12.4306

Abstract

Fenomena kesehatan yang saat ini terjadi di seluruh dunia adalah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Mengkonsumsi buah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan imunitas tubuh agar terhindar dari penyakit ini. Pakar ilmu psikologi menjelaskan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki dan ancaman yang dihadapi. Pandemi Covid-19 bisa menjadi momentum yang dapat meningkatkan pengetahuan tentang manfaat buah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian observasi analitik. Penelitian ini dilakukan kepada Mahasiswa Universitas YARSI angkatan 2018. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 133 orang yang diambil dari semua populasi yang memenuhi syarat kriteria insklusi. Data yang dipakai yaitu data primer menggunakan kuisioner daring dan dianalisa dengan analisis univariat. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan terdapat 133 responden dengan responden paling banyak berasal dari kelompok usia 21 tahun (62.4%) dan berjenis kelamin perempuan (54.2%). Untuk hasil pengukuran pengetahuan, mayoritas responden memiliki pengetahuan sedang (65.4%). Untuk hasil pengukuran tingkat konsumsi buah sebelum masa pandemi Covid-19, mayoritas responden tidak rutin mengkonsumsi buah setiap hari (79.0%) dan mengkonsumsi 1-2 porsi buah per minggu (55.6%). Untuk hasil pengukuran tingkat konsumsi buah selama masa pandemi Covid-19, mayoritas responden tidak rutin mengkonsumsi buah setiap hari (48.9%) dan mengkonsumsi lebih dari 5 porsi buah per minggu (36.1%). Mayoritas responden memiliki tingkat konsumsi buah yang meningkat di masa pandemi, dibandingkan dengan sebelum masa pandemi Covid-19.
Presentase Pinjal dan Kutu Sebagai Vektor Penyakit Ektoparasit pada Kucing di Kayu Putih Pulo Gadung Gadung dan Tinjauannya dalam Pandangan Islam Ayuni, Putri; Damayanti, Ndaru Andri; Ferlianti, Rika; Karimulloh
Junior Medical Journal Vol. 3 No. 1 (2024): September 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v3i1.4327

Abstract

Pendahuluan : Kucing merupakan salah satu hewan domestik yang berperan sebagai hospes dari ektoparasit kutu dan pinjal. Untuk mengetahui persentase mengenai kutu dan pinjal pada kucing di Pulo Gadung Jakarta Timur dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pinjal dan kutu pada hewan domestik yang berpotensi menjadi vektor penyakit ektoparasit pada manusia. Dari perspektif islam semua makhluk hidup termasuk kucing memiliki peranan dan nilai dalam ekosistem yang diciptakan oleh Allah. Metodologi : Penelitian ini Bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Subjek pada penelitian ini adalah kucing domestik di wilayah Pulo Gadung Jakarta berjumlah sebanyak 30 ekor kucing ras dan kucing lokal. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Uji bivariat untuk menganalisis karakter kucing dengan angka persentase ektoparasit. Hasil : Hasil penelitian menunjukan kucing ras 53%, lokal 30%, campuran 17% dengan rentang usia kucing dalam penelitian berkisar antara 3 bulan -5 tahun. Persentase kucing betina 87%, pada jantan 13%. Simpulan : Persentase ektoparasit pinjal masih tetap dapat ditemukan pada kelompok kucing ras yang dipelihara didalam kendang. Ektoparasit pinjal dapat menular pada kucing yang hidup berkelompok. Dalam Islam, pandangan terhadap pinjal dan kutu berkaitan erat dengan prinsip kebersihan dan kesehatan yang merupakan bagian penting dari iman. Meskipun tidak ada teks spesifik dalam Al-Qur'an atau Hadits yang secara langsung membahas pinjal dan kutu, Islam menekankan pentingnya kebersihan, termasuk menghindari parasit seperti pinjal dan kutu untuk mencegah penyakit.
Hubungan Kurangnya Asupan Air Putih Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2022 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Dian Noor Aristi; Ferlianti, Rika; Mukhtar, Diniwati; TW, Afrizal
Junior Medical Journal Vol. 3 No. 4 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v3i4.4801

Abstract

Air putih adalah komponen penting dalam fungsi fisiologis tubuh, termasuk menjaga konsentrasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kurangnya asupan air putih dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sebanyak 106 responden dipilih dengan metode total sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antara asupan air putih dengan tingkat konsentrasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden (42,5%) mengonsumsi air putih 1000-1500 mL/hari, sementara tingkat konsentrasi belajar tinggi ditemukan pada 63,2% responden. Analisis statistik tidak menemukan hubungan yang signifikan antara asupan air putih dan konsentrasi belajar (p > 0,05). Studi ini menyimpulkan bahwa pola konsumsi air putih tidak secara langsung memengaruhi konsentrasi belajar mahasiswa. Temuan ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan faktor lain yang mungkin memengaruhi konsentrasi belajar.