Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS LAJU KOROSI PADA BAJA ASTM A36 DENGAN VARIASI TEMPERATUR DAN WAKTU PERENDAMAN DALAM ALIRAN AIR LAUT Marthiana, Wenny; Hamdani , Yacob
Teknosia Vol. 18 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/teknosia.v18i2.33425

Abstract

Abstract: Technological developments in the maritime industry are increasing rapidly, but the problem of corrosion is a problem that still often occurs due to factors such as temperature, humidity and chemical content in the air. The most widely used metal in the maritime industry, especially in ship hulls, is ASTM A36 steel which is a low carbon steel. The purpose of this study was to determine variations in temperature and immersion time on the corrosion rate of ASTM A36 steel. In immersion using variations of immersion time of 24, 72 and 120 hours. With temperature variations of 29oC, 32oC and 35oC. The results of the study showed that the highest corrosion rate value occurred in ASTM A36 steel which was soaked at 35c which showed a corrosion rate value of 25.1965 mmpy (24 hours), 30.9557 mmpy (72 hours), 41.3223 mmpy (120 hours). then in the test sample material pitting corrosion and erosion corrosion occur. The results of this study show that high temperatures can accelerate the rate of corrosion in the marine environment.
Karakterisasi Fisik dan Mekanik Papan Komposit Serat Kelapa dan Limbah Plastik Pet Mengacu pada Standar SNI 03-2105-2006 OKTA VIANO, RIO; Marthiana, Wenny; Arman, Rizky
Mesin Vol 30 No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Mechanical and Aerospace Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/MESIN.2025.30.2.1

Abstract

This study aims to determine the physical and mechanical properties of composite board (density, moisture content, thickness swelling, elastic modulus and fracture modulus) of coconut fiber and PET polyethylene etilen terephalate plastic waste by referring to the SNI 03-2105-2006 standard with four comparison of coconut fiber composition : PET plastic : 157 yukalac resin (0:0:100; 5:5:90; 10:10:80; and 20:20:60) %. This research was conducted by varying the composition of coconut fiber, PET plastic and 157 yukalac resin, then tested the physical properties and mechanical properties of the composite board, the test parameters were density, moisture content ranged from 1.1026 to 1.1419 gr/cm³, moisture content ranged from 0.7379 to 2.3597 %, thickness development ranged from 0.326 to 0.602 %, the modulus of elasticity ranged from 5,566.71 to 34,317.48 kgf/cm², and the fracture modulus ranged from 153.34 kgf/cm² to 447.02 kgf/cm². The conclusion from the results of the tests carried out is that the more coconut fiber and PET plastic are added, the better the physical and mechanical properties are, in general the resulting composite board meets SNI 03-2105-2006 standards except for density.
Kajian Korosi Pada Retak Tegang Material AISI 304 Dengan Variasi Pembebanan Menggunakan Media Air Laut Adriyanto, Betrand; Mahjoedin, Yovial; Duskiardi; Marthiana, Wenny
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 4 No. 1 (2025): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v4i1.19775

Abstract

Penelitian ini melakukan analisis terhadap laju korosi yang disebabkan oleh retak tegang pada pipa baja AISI 304 yang direndam dalam akuarium berisi air laut alami dan mengamati masalah retakan yang muncul pada sampel pipa baja AISI 304 setelah diuji korosi. Metode pengujian menggunakan C-ring, dengan variasi pembebanan 0 kN, 3 kN, dan 5 kN. Material dicelup dalam media air laut selama 5 hari, 10 hari, dan 15 hari. Pengujian dilakukan dengan mengambil kehilangan berat sampel, perhitungan laju korosi dan pengamatan retak yang terjadi dengan mikroskop optik. Kehilangan berat dan laju korosi dipengaruhi oleh besarnya beban dan lamanya waktunya pencelupan. Pengujian menunjukkan kehilangan berat dan laju korosi terbesar terjadi pada spesimen dengan beban 5 kN dan waktu pencelupan 15 hari dengan nilai kehilangan beratnya 20 gram dan laju korosinya 0,14740 mm/y dan yang terkecil terjadi pada beban 0 kN dengan kehilangan berat 17 gram dengan laju korosi 0,04625 mm/y.
Perancangan Turbin Angin Sumbu Vertikal Lima Sudu Untuk Aplikasi Penerangan Jalan Raya Daya 200 Watt Meta, Alif; Mahjoedin, Yovial; Marthiana, Wenny
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 2 No. 2 (2023): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v2i2.12825

Abstract

Pada makalah ini dibuat model desain Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV) tipe Savonius. Model CADD dari TASV disiapkan. Pokok masalahnya adalah turbin angin sumbu vertikal dirancang untuk kondisi jalan raya ramai lancar dengan kecepatan angin berubah-ubah arah dan dengan konstruksi sederhana, turbin angin sumbu vertikal dirancang dengan jumlah sudu sebanyak 5 buah. Tujuannya adalah merancang turbin angin sumbu vertikal untuk operasi pada unstable speed (kecepatan tidak stabil), menghitung dan melakukan proses perancangan turbin angin sumbu vertikal dengan 5 buah sudu. Metode pengaplikasian TASV ini ditempatkan di median jalan raya. Kendaraan dari kedua sisi median mempercepat angin sehingga meningkatkan energi kinetiknya yang memaksa sudu turbin berputar searah jarum jam. Ini menggerakkan rotor yang terhubung ke generator DC, sehingga menghasilkan listrik. Listrik ini dapat digunakan untuk berbagai aplikasi seperti penerangan jalan raya. TASV ini juga berfungsi sebagai penghalang lampu jauh yang dipancarkan oleh kendaraan dari jalur berlawanan, sehingga mengurangi risiko kecelakaan. Data yang didapatkan untuk merancang TASV ini adalah TASV dibuat dengan menggunakan bahan yang mudah didapat seperti, dua pelat baja tahan karat dengan bantalan bola, pipa PVC setengah potong, dasar baja ringan dll. Daya rencana sebesar 200 Watt dengan kecepatan angin 8.4 m/s. Perancangan ini dilakukan dengan tujuan untuk bisa merencanakan dan menghitung dimensi sudu turbin, poros, puli, V-belt, dan bantalan yang bertujuan sebagain alat untuk pembangkit energi listrik.
Kajian Kekuatan Tarik dan Lentur Komposit Serat Kulit Kayu Balik Angin (Mallotus Paniculatus) Prayoga, Dodo Solyus; Mahjoedin, Yovial; Marthiana, Wenny; Iqbal
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 3 No. 1 (2024): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v3i1.15553

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kekuatan tarik dan lentur pada komposit serat kayu balik angin (mallotus paniculatus) yang diperkuat dengan campuran polyester. Penelitian ini menggunakan variasi komposisi mengikut fraksi berat (%wt), yaitu 0% :100%, 10% : 90%, 20% : 80%, dan 30% : 70%. Bahan pengisi yang digunakan adalah serat kulit kayu balik angin. Pengujian uji tarik dilakukan dengan standar ASTM D-3039 dan uji lentur dengan standar ASTM D-790. Hasil perhitungan diperoleh adanya peningkatan kekuatan tarik seiring bertambahnya serat. Kekuatan tarik tertinggi didapati pada komposit dengan komposisi 30% : 70% yaitu 182,222 MPa. Begitu juga pada pengujian lentur diperoleh kekuatan tertinggi pada variasi 30% : 70% sebesar 71,78 MPa.
Kajian Pengaruh Pack Carburizing Dengan Sumber Karbon Arang Bambu Terhadap Kekerasan dan Ketangguhan Impak Baja AISI 1040 chiesa, alesandro; Mahjoedin, Yovial; Marthiana, Wenny; Ghifari
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 3 No. 2 (2024): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v3i2.16460

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penambahan unsur karbon memakai arang bambu sebagai bahan karbon terhadap kekerasan dan nilai impak material baja AISI 1040 melalui pack carburizing. Pada penelitian terdapat 4 kelompok spesimen uji, yaitu raw material, material dengan perlakuan pack carburizing pada temperatur 800°C, 900°C, 1000°C. Hasil pengujian kekerasan menunjukkan meningkatnya kekerasan bahan seiring peningkatan temperatur carburizing dengan kenaikan sebesar 67,32% dari raw material. Kekerasan tertiPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis penambahan unsur karbon memakai arang bambu sebagai bahan karbon terhadap kekerasan dan nilai impak material baja AISI 1040 melalui pack carburizing. Pada penelitian terdapat 4 kelompok spesimen uji, yaitu raw material, material dengan perlakuan pack carburizing pada temperatur 800°C, 900°C, 1000°C. Hasil pengujian kekerasan menunjukkan meningkatnya kekerasan bahan seiring peningkatan temperatur carburizing dengan kenaikan sebesar 67,32% dari raw material. Kekerasan tertinggi 50,53 HRA dijumpai pada spesimen carburizing dengan suhu 1000 ºC, dan nilai kekerasan terendah pada bahan tanpa treatment (raw material) dengan nilai 30,2 HRA. Hal ini menandakan meningkatnya unsur karbon pada bagian permukaan spesimen. Hal yang sama ditunjukkan pada pengujian impak yaitu meningkatnya energi impak seiring meningkatnya suhu treatment. Raw material memiliki energi impak 93,13 Joule, sementara energi impak, berturut-turut, pada suhu 800°C sebesar 260,44 J, 900°C sebesar 279,99 J, dan 1000°C sebesar 165,91 J. Hal ini menunjukkan bahwa ketangguhan spesimen menurun pada suhu carburizing tinggi seiring dengan meningkatnya kekerasan bahannggi 50,53 HRA dijumpai pada spesimen carburizing dengan suhu 1000 ºC, dan nilai kekerasan terendah pada bahan tanpa treatment (raw material) dengan nilai 30,2 HRA. Hal ini menandakan meningkatnya unsur karbon pada bagian permukaan spesimen. Hal yang sama ditunjukkan pada pengujian impak yaitu meningkatnya energi impak seiring meningkatnya suhu treatment. Raw material memiliki energi impak 93,13 Joule, sementara energi impak, berturut-turut, pada suhu 800°C sebesar 260,44 J, 900°C sebesar 279,99 J, dan 1000°C sebesar 165,91 J. Hal ini menunjukkan bahwa ketangguhan spesimen menurun pada suhu carburizing tinggi seiring dengan meningkatnya kekerasan bahan