Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Willingness To Pay (WTP) Pekebun Kelapa Sawit Rakyat Terhadap Jasa Ekosistem di Provinsi Riau Mustofa, Riyadi; Bakce, Riati; Suwondo, Suwondo
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 23, No 2 (2025): March 2025
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.23.2.544-554

Abstract

Provinsi Riau memeliki perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia mencapai 3.494.583 ha telah memberikan kontribusai terhadap perekeonomian, meningkatkan kesejahteraan dan berdampak terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung ketersediaan barang hipotetik pada perkebunan kelapa sawit rakyat, besarnya kesediaan membayar terhadap barang hipotetik dan mengetahui factor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan dengan pendekatan Contingent Valuation Method (CVM) menggunakan metode analisis spasial, analisis full costing, dan analisis regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimal daya dukung lingkungan hidup telah terlampauiseluas 19,34 ha, sedangkan kondisi daya dukung air dan pangan masih belum terlampaui. Responden yang bersedia membayar (WTP) sebanyak 181 orang rerata pendapatan sebesar Rp.1,353,143/ha/bln, sedangkan responden yang tidak bersedia membayar WTP sebanyak 79 orang dengan rerata pendapatan sebesar Rp. 865,118 /ha/bln. Faktor-faktor yang mempengaruhi WTP melibatkan variabel luas lahan, pendidikan pekebun, produktivitas lahan, pendapatan pekebun, daya dukung pangan, daya dukung air, legalitas lahan, dan kesesuaian ruang. Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pembayaran (WTP) melibatkan variabel luas lahan, pendidikan pekebun, produktivitas lahan, pendapatan pekebun, daya dukung air, dan legalitas lahan. Program PSR dengan menerapan Good Agricultural Practices (GAP) dan sertifikasi ISPO secara lingkungan dapat meningkatkan DDDTLH, daya dukung air dan daya dukung pangan. Program PSR bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan, pendapatan pekebun, kepastian legalitas lahan dan meningkatkan sumberdaya manusia pekebun. Kesimpulan menunjukan bahwa pekebun yang mengikuti program PSR dan menerapkan GAP akan bersedia dan membayar WTP lebih besar.
Keberlanjutan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Provinsi Riau Dalam Kawasan Resapan Air Berdasarkan Legalitas dan Produktivitas Mustofa, Riyadi; Backe, Riati; Nefrida; Apriyanto, Mulono
Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai Vol 13 No 2 (2023): Vol 13 No 2 (2022): Edisi Desember 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36589/rs.v13i2.267

Abstract

Salah satu strategi perencanaan penggunaan lahan di sektor pertanian adalah dengan menerapkan sistem pertanian berkelanjutan dan menjamin ketersediaan serta akses terhadap sumber daya lahan dan air secara berkelanjutan, berdasarkan kearifan lokal. Sasaran yang diharapkan petani pad sub sector perkebunan (pekebun) mampu melakukan pengolahan lahan dan penguasaan aplikasi teknologi ramah lingkungan bagi petani. Penetapan kawasan resapan air sebagai bagian kawasan lindung tidak relevan dengan kondisi eksisting sebelum penetapan. Metode penelitian menggunakan analisis spasial dan usahatani. Hasil analisis spasial menunjukan bahwa lahan responden yang berada dalam kawaan resapan air tidak berada dalam Kawasan hutan, telah meliliki Sertipikat Hak Milik, produktivitas lahan 20,04 ha/ha/thn. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa keberadaan lahan perkebunan kelapa sawit rakyat yang berada dalam Kawasan resapan air memenuhi indicator keberlanjutan. sehingga penetapa kawasan resapan air perlu ditinjau kembali atau perlu dilakukan perubahan