Yoedtadi, Muhammad Gafar
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PROSES PRODUKSI ACARA SIARAN LANGSUNG TELEVISI UNTUK MENGHASILKAN ACARA YANG LAYAK TONTON Yoedtadi, Muhammad Gafar; Pribadi, Muhammad Adi; Siswoko, Kurniawan Hari
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v16i1.4

Abstract

Acara televisi yang disiarkan secara langsung memiliki kompleksitas yang lebih tinggi dibanding acara yang diproduksi dengan format rekaman. Dari sisi persiapan harus dilakukan secara detil dan terencana. Diskusi tidak hanya dilakukan berulang kali antar awak produksi, tapi juga terhadap para pengisi acara. Penyebabnya adalah acara yang disiarkan secara langsung di televisi tidak memiliki kesempatan untuk melakukan penyuntingan sebagaimana yang dilakukan siaran dengan format rekaman. Berbagai kesalahan dan penyimpangan berpeluang terjadi dalam acara siaran langsung. Penyimpangan yang lebih genting adalah ketika melanggar aturan hukum dan norma-norma sosial. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sesuai amanat Undang-Undang No. 32/2002 Penyiaran, telah menerbitkan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) untuk mengatur agar stasiun televisi selalu memproduksi acara yang layak untuk ditonton masyarakat. Namun, dalam pengamatan KPI jumlah sanksi untuk stasiun televisi akibat pelanggaran P3SPS tidak kunjung mengalami penurunan. Kasus pelanggaran yang menonjol adalah kesalahan yang dilakukan para pengisi acara akibat tidak mengikuti naskah yang sudah disusun, melakukan adegan spotan yang ternyata melanggar aturan P3SPS. Penelitian ini berupaya mengungkap proses produksi siaran langsung televisi untuk menghasilkan acara yang layak tonton. Sebagai sample penelitian dipilih dua stasiun televisi nasional. Metode penelitian kualitatif deskriptif.
Konstruksi Stasiun Televisi TV One terhadap Kasus Pembunuhan Brigadir J Gunarso, Kyla Malicckha Putri; Yoedtadi, Muhammad Gafar
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.21481

Abstract

Television news is the fastest report on the latest facts, events, phenomena, or ideas that are trusted and can attract the public's attention to dig up important information through the media. One of the controversial cases that are currently being discussed by people from various groups in Indonesia is the case of the premeditated murder of Brigadier J by Ferdy Sambo. TvOne is the first television station in Indonesia that has the opportunity to be inaugurated from the Presidential Palace of the Republic of Indonesia on February 14, 2008. This research has a goal, namely to find out the construction of objectivity on the news of the murder of Brigadier J on TvOne. Objectivity according to McQuail is the action or special treatment of a journalist in the media to process and present news. Construction of reality is the scope of dissemination of information that is carried out very quickly and on a large or wide scale and can be accepted by the community simultaneously. The framing analysis model according to William A. Gamson is a scheme or procedure that originates from media discourse on an event that is being hotly discussed or is becoming an issue in society that is packaged in a structured and fact-based manner. In reporting on the murder of Brigadier J, TvOne tries to be a neutral party and does not take sides with anyone, it is evident from all the reports that present various sources who are given the freedom to express opinions or convey statements explaining what happened in this case. Berita televisi merupakan laporan tercepat mengenai fakta, kejadian, fenomena, atau ide terbaru yang terpercaya dan bisa menarik perhatian masyarakat untuk menggali informasi penting melalui media tersebut. Salah satu kasus kontroversial yang saat ini tengah menjadi perbincangan masyarakat dari berbagai jenis kalangan di Indonesia adalah kasus pembunuhan berencana Brigadir J oleh Ferdy Sambo. TvOne merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana Presiden Republik Indonesia pada tanggal 14 Februari 2008. Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu untuk mengetahui konstruksi objektivitas berita pembunuhan Brigadir J di TvOne. Objektivitas menurut McQuail merupakan tindakan atau perlakuan khusus dari seorang wartawan dalam media untuk memproses dan menyajikan berita. Konstruksi realitas adalah lingkup penyebaran informasi yang dilakukan dengan sangat cepat dan secara besar atau luas serta dapat diterima oleh masyarakat secara serempak. Model Analisis framing menurut William A. Gamson adalah sebuah skema atau prosedur yang berasal dari wacana media terhadap suatu peristiwa yang sedang hangat diperbincangkan atau sedang menjadi isu ditengah masyarakat yang dikemas secara terstruktur dan berdasarkan dari fakta. Pada pemberitaan kasus pembunuhan Brigadir J TvOne mencoba untuk menjadi pihak yang netral dan tidak memihak siapapun, terbukti dari semua pemberitaannya menghadirgan berbagai narasumber yang diberi kebebasan dalam berpendapat atau menyampaikan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan kejadian pada kasus ini.
Women in Conflict Communication Perspective (Case Study of the Role of Women in Maintaining Harmony in Manado) Azeharie, Suzy; Sari, Wulan Purnama; Yoedtadi, Muhammad Gafar
Jurnal Komunikasi Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v16i1.26258

Abstract

Cultural diversity in Indonesia is analogous to a double-edged sword. On the one hand, it can be seen as a source of strength, but on the other hand, it can be seen as a weakness. In April 2022, SETARA Institut, a non-governmental organization for democracy and peace, announced 10 cities in Indonesia that were rated as having the highest level of tolerance, one of which was Manado. Minahasa society adheres to the Sitou Timou Tumou Tou philosophy. In this philosophy there is openness, mutual respect, mutual assistance and assistance. Multicultural societies have a tendency towards conflict. In this case, women activists in Manado play a role in establishing harmonization. The research aims to discover the role of women in maintaining harmony in Manado, as well as the conflict communication used to prevent conflict. This research uses a descriptive qualitative approach with a case study method. The object of this research is the role of Manado women in maintaining harmony and conflict management. The subject of Manado women's activists. This research uses several data collection methods, including interviews, observation, literature study and online data tracing. The research results show that women activists actively carry out interfaith or interfaith dialogue with various social organizations, especially Islamic organizations. Women activists also took the initiative to establish the Peace Love Movement which seeks to build dialogue and make dialogue a part of their lifestyle. In order to build public awareness of multiculturalism, every Human Rights Day, namely December 10, the Love and Peace Movement holds a Diversity Festival.