Claim Missing Document
Check
Articles

KONSTRUKSI IDENTITAS PADA KOMUNITAS GAME TOUCH ONLINE (STUDI ANGGOTA KOMUNITAS GUILD DEADLINE) Sari, Wulan Purnama
Scriptura Vol 7, No 1 (2017): JULY 2017
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.988 KB) | DOI: 10.9744/scriptura.7.1.1-6

Abstract

Perkembangan teknologi dan komunikasi, khususnya dibidang komputer dan internet telah banyak membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat. Salah satu contohnya adalah berkembangnya game online, sebuah permainan komputer yang memanfaatkan jaringan komputer (LAN atau internet) sebagai medianya. Game online ini pada umumnya diminati oleh kalangan anak muda, mulai dari remaja sampai pada dewasa muda. Pada akhirnya kemunculan game online mendorong munculnya kelompok, dimana anggotanya menyatakan dirinya sebagai bagian dari komunitas pecinta game online. Komunitas ini dikenal dengan istilah guild, yang memiliki nama dan struktur layaknya organisasi pada umumnya. Komunitas game touch online, khususnya guild DeadLine menjadi objek penelitian, dimana penulis meneliti tentang bagaimana anggota komunitas guild DeadLine ini mengkonstruksi identitas sosialnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses terbentuknya identitas para gamer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil menunjukkan identitas sosial yang diperoleh dari keanggotaan dalam komunitas game online menjadi kultur utama, dan berlangsung lama bahkan setelah para gamer beralih ke game lain.
JOB SATISFACTION AND JOB PERFORMANCE DALAM KONTEKS KOMUNIKASI ORGANISASI Sari, Wulan Purnama
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v4i1.7537

Abstract

Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja, hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menunjukkan bahwa kepuasan karyawan mempengaruhi kinerjanya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja pekerjaan, terutama di divisi pemasaran. Divisi marketing menjadi pilihan penulis karena merupakan garda terdepan perusahaan dalam mencapai profit dan memenuhi tujuan perusahaan, divisi marketing juga merupakan divisi yang berhubungan secara langsung dengan klien. Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan distributor elektronik terkemuka di Indonesia. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dengan cara memperoleh data melalui wawancara dengan sumber terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada banyak kendala dalam perusahaan yang menghambat kinerja karyawan, sehingga karyawan merasa kurang puas dan menyebabkan tingkat turnover yang tinggi dalam perusahaan tersebut. Salah satu faktor yang menjadi kendala adalah masalah komunikasi topdown atau antara atasan dan bawahan yang tidak berjalan dengan lancar, sehingga seringkali menimbulkan miskomunuikasi yang berujung pada kinerja dan kepuasaan karyawan. Secara keseluruhan terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab dari kurangnya kepuasaan karyawan sehingga berdampak pada kinerja, yaitu: sistem reward, ketidakjelasan job desk, tingkat stress yang tinggi membuat karyawan tidak nyaman. Job satisfaction is one of the factors that influence job performance, this is in accordance with the results of previous research which also shows that employee satisfaction affects its performance. This research was conducted with the aim of describing job satisfaction in improving job performance, especially in the marketing division. The marketing division is the author's choice because it is the company's front guard in achieving profits and meeting company goals, the marketing division is also a division that deals directly with clients. This research was conducted at one of the leading electronics distributor companies in Indonesia. The research method uses a qualitative approach with the case study method, by obtaining data through interviews with relevant sources. The results showed that there are many obstacles in the company that hinder employee performance, so employees feel less satisfied and cause a high turnover rate in the company. One factor that is an obstacle is the problem of top-down communication or between superiors and subordinates that do not run smoothly so that it often leads to miscommunication that results in employee satisfaction and performance. Overall several factors cause the lack of employee satisfaction so that it has an impact on performance, namely: reward systems, unclear job desk, high-stress levels make employees uncomfortable.
MEDIA KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN BAGI ANAK DI PAUD AS-SHIDIQIYAH DESA CIKIDANG, LEMBANG, JAWA BARAT Sari, Wulan Purnama
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.336 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i1.1881

Abstract

This community service was held in Cikidang Village, which was chosen based on its proximity to Lembang, a famous tourism spot in Bandung, however, this village is very traditional and undeveloped, especially in the field of education. In Cikidang Village 1345 people are uneducated (BPS, 2014). The right to education is the right of every citizen, however based on the Constituation no. 20 of 2003 the government only guarantees basic education (7-17 years old) for every citizen. To fulfill the right to education from an early age between three to five years, the government supports the development of Early Childhood Education in the form of non-formal education, one of which is PAUD. To support the educational process at this PAUD level, communication medium in education is necessary to connect teachers with their students. The limited knowledge and medium of the teaching staff are the main obstacles faced by partnersABSTRAK: Kegiatan pengabdian ini diadakan di Desa Cikidang, yang dipilih menjadi lokasi karena desa tersebut sangat dekat dengan daerah Lembang yang terkenal di Bandung untuk pariwisatanya, tetapi kondisi di desa tersebut bertolak belakang dengan keadaan desa yang sangat tradisional dan tertinggal, khususnya dalam bidang pendidikan. Dimana di Desa Cikidang masih terdapat 1345 orang yang belum bersekolah (BPS, 2014). Semestinya hak untuk mendapatkan pendidikan merupakan hak setiap warga negara, tetapi berdasarkan UU no. 20 tahun 2003 pemerintah hanya menjamin pendidikan dasar (usia 7-17 tahun) bagi setiap warga negara. Untuk memenuhi hak pendidikan sejak seorang anak berusia dini yaitu antara usia tiga sampai lima tahun maka pemerintah mendukung perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini dalam koridor pendidikan nonformal, salah satunya adalah dalam bentuk PAUD. Untuk menunjang proses pendidikan di tingkat PAUD ini diperlukan peran media komunikasi dalam pendidikan yang menjadi sarana penghubung antara guru dengan anak didiknya. Keterbatasan pengetahuan tenaga pengajar dan media yang dimiliki menjadi kendala utama yang dihadapi oleh mitra.
Developing Vocabulary Material using Longtion Autorun Application for Hearing Impaired-Eleventh Grade Learners at SLB Negeri Cerme Sari, Wulan Purnama
Jetlal Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jetlal.v3i2.2254

Abstract

In the special education, especially hearing impaired learner, the students also learn English, but the learners have the difficulty in learning English vocabulary. There are several reasons for the learners who have the difficulties in learning English vocabulary. One of the reason is because they have physical and mental weakness. Learners of SLB Negeri Cerme also have the difficulties of learning English vocabulary. To help the learners in learning better vocabulary, the researcher will use longtion autorun application to show the picture, text and translation. Longtion autorun application as the base material of learning vocabulary will help learners achieve better vocabularies, which will make the learners more interested and understand the material easily by using some pictures and exercises. The research and development design uses ADDIE instructional design model, to develop vocabulary material using Longtion autorun application for hearing impaired-eleventh grade learners at SLB Negeri Cerme. The research was conducted in SLB Negeri Cerme, involving three hearing impaired learners of eleventh grade. In this research and development, the steps are: need analysis, design, development, implementation, evaluation. The need analysis gave some explanations; First, analysis of interviews with English teacher about the learning need, second, analysis of interviews with learners about their target need and learning need, third, curriculum document analysis. Researcher created a design instruction called material prototype as a framework that was used in developing syllabus and application. Researcher developed a material according to the result of need analysis and design. The activities of the learning are in three phases (pre, whilst, and post) Strategy. From the result of English teacher assessment, the score was 87,5. While the result of learner’s questionnaire about the product, the total score was 88,3. It belongs to the good category based on scoring. This second draft of material was considered as the final draft. The overall conclusion appears that the learners interested when they learnt English using Longtion autorun application because the materials were easy to understand, interesting, and suitable for eleventh grade hearing impaired learners. The researcher gives some recommendation, the next researcher could conduct the similar project to do the same research with different level and focus in order to enrich the variety of the research. For the teacher, this product could be used as a combination when they teach English to introduce the simple English vocabulary to the learners.
Intercultural Communication to Preserve Harmony Between Religious Group in Jaton Village Minahasa (Komunikasi Lintas Budaya dalam Menjaga Kerukunan antara Umat Beragama di Kampung Jaton Minahasa) Sinta Paramita; Wulan Purnama Sari
Jurnal Pekommas Vol 1, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010205

Abstract

Indonesia is a multicultural country. This condition makes Indonesia become highly vulnerable to conflicts between ethnic or inter-religious. To avoid conflicts, as a country Indonesia required tolerance to maintain inter-religious harmony in Indonesia. Minahasa, especially Jaton Village is one of the areasin Indonesia, which can maintain its sense of tolerance and harmony. Jaton village is a village full of history and the majority of its citizens are Muslims, but the villagers were able to mingle and interact with the Christian’s citizens. The theories used in this research are the concept of intercultural communication and intercultural conflict by Samovar et all and Littlejohn & Domenici. This research is also used the concept of social interaction by Gillinand Gillin. This research was conducted using qualitative case study methods, with the aim to find out the intercultural communication between the residents in Jaton village, and as the result the harmony can be maintained. Based on this research, researcher find that acculturation is happens between Muslims citizens and Christian citizens as majority. This acculturation indicates that the interaction formed between the two religious groups is an associative interaction patterns, so there is no conflict as it is in other areas.Indonesia merupakan negara yang multikultural. Hal ini menjadikan Indonesia sangat rentan terkena konflik antaretnis atau antaragama. Untuk menghindari konflik tersebut diperlukan toleransi untuk menjaga kerukunan antara umat beragama. Salah satu daerah yang dapat memelihara toleransi dan kerukunan tersebut adalah Minahasa atau lebih tepatnya di Kampung Jaton yang merupakan kampung yang penuh sejarah dan mayoritas warganya beragama Islam, tetapi penduduk desa tersebut mampu berbaur dan berinteraksi dengan baik pada warga Minahasa lainnya yang beragama Kristen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep komunikasi lintas budaya dan konflik antar budaya oleh Samovar dan Littlejohn & Domenici. Kemudian juga digunakan konsep interaksi sosial dari Gillin dan Gillin. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif studi kasus, dan dengan tujuan untuk mencari komunikasi lintas budaya seperti apa yang terjadi antara penduduk di Kampung Jaton dengan warga mayoritas yang berbeda agama sehingga kerukunan dapat terus terjaga. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil bahwa terjadi akulturasi antara warga yang beragama Islam dengan yang beragama Kristen. Akulturasi ini menandakan bahwa interaksi yang terbentuk antara kedua kelompok agama merupakan pola interaksi asosiatif, sehingga tidak terjadi konflik seperti yang terdapat pada daerah lain.
Kerukunan dalam Komunikasi Antar Kelompok Agama Islam dan Hindu di Lombok Wulan Purnama Sari; Sinta Paramita; Suzy Azeharie
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol 23, No 1 (2019): JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK - Juli 2019
Publisher : BPSDMP Kominfo Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.669 KB) | DOI: 10.33299/jpkop.23.1.1674

Abstract

It is not easy to reach a harmonious society in a multicultural country, the absence of good communication between stakeholders and groups that are related can create conflict. One of the key variables in fostering and realizing harmony is tolerance. The Lombok region which is the majority inhabited by Muslim communities can live in harmony and side by side with Hindu community. Based on the data obtained, Lombok is the city with the highest level of tolerance. This study examines how harmony can be created there and how the role of communication in creating harmony and communication between the two groups of different religions. This research was conducted with qualitative methods with a case study approach. Research data was obtained from interviews and observations. The results show that Hindu groups in Lombok live in the Lingsar region and in the area get along well because there are several factors, namely time, intermarriage, religion, and interaction. Communication also has a role in creating harmony because the basic condition of interaction is the existence of communication.Keywords : coordinated management of meaning
Citizen Journalism dalam Menanggulangi Masalah Sosial Wulan Purnama Sari; Sinta Paramita
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 02 (2018): Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v1i02.2487

Abstract

Semakin meningkatnya trend sosial media dan smart phone menimbulkan sebuah trend baru dalam masyarakat, yaitu trend citizen journalism. Kemudahan akses internet dan teknologi menjadikan setiap orang dapat menjadi reporter dimanapun dan kapanpun. Hal ini menimbulkan masalah sosial baru karena dengan adanya segala kemudahan ini, setiap orang menjadi kurang peka dan kurang peduli pada etika dalam melakukan citizen journalism. Seperti foto dan kejadian apa yang layak untuk diunggah di sosial media. Keresehan ini juga muncul dikalangan para tenaga pendidik yang mengkhawatirkan peserta didiknya, yang merupakan generasi muda yang sangat dekat dengan sosial media dan rentan terhadap masalah etika ini. terlebih bagi mitra yang merupakan lembaga pendidikan yang khusus untuk mendidik para calon guru agama. Peserta didik dari STAKN Manado yang juga merupakan calon guru agama dididik untuk mengikuti nilai-nilai yang diajarkan dalam agama sedangkan terkadang nilai tersebut bertentangan dengan situasi dan kondisi masa kini yang menjadikan sulit untuk dipatuhi. Terlebih bagi para generasi muda gereja yang sangat rentan terhadap nilai-nilai dunia yang dianggap modern dan mengikuti zaman ini. Untuk menyelesaikan masalah ini, tim mengusulkan untuk melakukan kegiatan ceramah dan penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mahasiswa dari STAKN Manado mengenai fungsi dan etika dari citizen journalism.Kata Kunci: Citizen Journalism, Etika, Manado, Nilai Agama, Sosial.
Pengembangan Budaya Organisasi Melalui Pelayanan Berbasis Profesionalisme Wulan Purnama Sari; Lydia Irena
ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 3, No 02 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.271 KB) | DOI: 10.32509/am.v3i2.1022

Abstract

Pendidikan memiliki peranan yang sangat besar dalam perkembangan suatu bangsa, karena melalui pendidikan inilah karakter bangsa dibentuk. Peran strategis yang dimiliki oleh pendidikan ini harus didukung juga dengan mutu pendidikannya. Pendidikan nasional sendiri telah memiliki Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai pengawas dari mutu pendidikan, tapi pada faktanya sendiri mutu pendidikan di Indonesia masih kurang dan buruk. Peningkatan mutu pendidikan nasional ini harus ditunjang dan didukung dari sisi kualitas tenaga pendidik, staf administrasi, dan institusi pendidikan itu sendiri. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam peningkatan mutu pendidikan tersebut adalah dengan mengembangkan budaya organisasi di dalam institusi pendidikan. Budaya organisasi merupakan inti dari organisasi dan didasarkan pada pemberian pelayanan dengan dasar profesionalisme. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM adalah dengan melakukan penyuluhan kepada pihak mitra dengan peserta dari tenaga pendidik dan staf administrasi.
STUDI PERTUKARAN SOSIAL DAN PERAN NILAI AGAMA DALAM MENJAGA KERUKUNAN ANTAR KELOMPOK UMAT BERAGAMA DI MANADO Wulan Purnama Sari
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v11i1.1419

Abstract

 Isu rasial memiliki potensi konflik yang sangat tinggi, khususnya di Indonesia yang memiliki keberagaman tinggi sehingga potensi akan konflik menjadi lebih tinggi. Keberagaman yang dimiliki Indonesia ini menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan kerukunan. Setiap agama bahkan mengajarkan tentang pentingnya kerukunan. Sedangkan dalam teori pertukaran sosial diketahui bahwa interaksi manusia dilandaskan pada prinsip pertukaran, dimana penghargaan dimaksimalkan dan biaya dihindari. Kemudian dalam hal menjaga kerukunan faktor peran nilai agama atau faktor pertukaran sosial yang lebih memiliki peran dalam kerukunan di Manado. Penelitian ini menggunakan konsep dasar teori kerukunan, nilai agama, dan pertukaran sosial. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bawah kerukunan dapat tercipta di Manado karena faktor sejarah, pendidikan, peran orang tua yang mengajarkan nilai-nilai hidup orang Manado, nilai ajaran agama, serta peran dari para opinion leader yang turut menjaga kerukunan. Penelitian juga menunjukkan bahwa antara Suku Minahasa dengan suku pendatang yang berbeda agama terjadi pertukaran sosial, dimana suku Minahasa melakukan pertukaran ini dengan dasar keuntungan terciptanya lingkungan yang damai dan rukun serta menaati nilai dan ajaran agama.   Racial issues have very high potential for conflict, especially in Indonesia which has high diversity, so the potential for conflict will be higher. The diversity of Indonesia is a challenge in creating harmony. Every religion even teaches about the importance of harmony. Whereas in social exchange theory it is known that human interaction is based on the principle of exchange, in which rewards are maximized and costs are avoided. Then in terms of maintaining the harmony factor of the role of religious values or social exchange factors that have more role in harmony in Manado. This study uses the basic concepts of the theory of harmony, religious values, and social exchange. The method used is qualitative method with data collection technique through interview and observation. The results show that harmony can be created in Manado due to historical factors, education, the role of parents who teach the values of the Manado life, the value of religious teachings, and the role of opinion leaders who helped maintain harmony. The study also shows that between the Minahasa tribe and the tribe of different religions occurs social exchanges, in which the Minahasa ethnic group exchanges this with the basis of the benefits of creating a peaceful and harmonious environment and adhering to religious values and teachings. 
STUDI BUDAYA NONMATERIAL WARGA JATON Suzy Azeharie; Sinta Paramita; Wulan Purnama Sari
Jurnal ASPIKOM - Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 6 (2019): Januari 2019
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.143 KB) | DOI: 10.24329/aspikom.v3i6.279

Abstract

Jaton village is situated in the heart of where the majority of the population is Christian. For hundreds of years the residents of Jaton Village lived side by side in harmony with the majority of Minahasa tribes who had different religions. A long historical factor makes Jaton Village unique because residents of Jaton Village are direct descendants of Kyai Modjo, a religious teacher from Prince Diponogoro, who was banished by Dutch colonialists along with 63 of his followers to the Tondano area in 1828. Amid the increasing number of violence committed by one religious group in another religion, this research is aim to see a form of nonmaterial culture in Jaton society. This research will answer the question of what form of non-material cultures includes values, norms and regulations for the people of Jaton Village, and how are the values, norms and beliefs passed on to the next generation. The method used is qualitative with case study approach through observation and in-depth interview. The results showed that the Jaton community still holds an ancestral culture originating from Java. In addition, the norms created are mixed up, so there is no norm that limits behavior or action. However, the most obvious thing to hold firmly is the norm of Islamic teachings which is their belief.
Co-Authors A , Tyas Martika Abner lumika Arung Ai Ping Teoh Aldi Nirjana Alexandra Virginia Alyya Siddiqa, Alyya Amalia, Tasya Syawa Amesz, Mutiara Fransisca Andi Setiawan Andrea, Dika Andriyani, Risa Aqila, Mu’Amar Zaki Archie Gredyon ARDIANSYAH ARDIANSYAH Arrafi, Muhamad Iman Atwar Bajari Audrey Sugito Augustine, Michelle Auliya, Puri Ben Thiodanu Cahyani, Regita Emelia Carolina, Alexandra Carolina, Christine Vonny Catherine Dwitama Shan Catherine Gisela Chandra Ronaldo Chang, Keysha Abigail Christabella, Marvelyn Christina Christina Christine Natalia Chandra Christine Vonny Carolina Cindy Cindy Clarisa Tan Clemens Clemens Daniel Kurniawan Harijanto Devita Novelia Dewi Dewi DF, Filia Klarasinta Dionisius Kevin Doddy Salman Eko Harry Susanto Elvi Valentina Enzo Scifo Jauwinata Evelyn Thelia Farid Fatmoko, Adlim Dwi Felicia Masali Felisia Ferina, Sheren Fitria, Khofifah Habibah Fransisca Graciela M B Fransisca Kristy Franslie, Reynaldo Frinico Alfian Friscilla Purnama Sari Gavrila, Sherina Grace Nathasya Graceica Octavia Haikal, Faldie Muhamad Hanny Hafiar Hardja, Diovanny Helen, Helen Heru Chandra Litmanen Hetty Karunia Tunjungsari Hidayat, Angel Hokky Putra Pangestu Hutomo Rio Pangesthio Ibanez Vienoza Ngan Ihsan, Zainur Irena, Lydia Ivan Surya Ivander Stefanus Jason Subandi Jennifer Jennifer Jennifer Lauren Jesselyn, Eunike Jessica Febriani Thoeng Jessyca Indra Joko Susilo Jonathan, Maureen Julianto, Irwan Dwi Junaidi Diharyo Karina Wongso Keni Keni KENI KENI Kezia Stephanie Halim Khairunnisa, Julia Khang, Helen Lady Ta, Yesha Lie, Michelle Lioni Lioni Lulu Ferent Lusia Savitri Setyo Utami Maulana, Muhammad Irfan Mei Ie Messy Stella Fabiola Michelle Jennifer Michelle, Laurencia Mita Restinia Morisca Morisca Myesha Adira Nigar Pandrianto Nirwasita, Wulan Novianty, Melinda Nurtami Soedarsono Paramita, Sinta Pearlees Tjoeng Pesik, Vanessa Thabita Regina Phillip, Olivia Yuriko PUJI LESTARI Putra, Kiki Pradana Putra, Rio Sanjaya Putri, Aneesa Joenice Qonitha Risky Queennie Millendian Rahmawati, Dea Indi Ravinazan, Ravinazan Reginald Gusli Reniati Reniati Rezasyah, Teuku Rheza Alfredo Bunyamin Ria Puspitawati Rianty, Fety Fajar Ridwan, Salwa Salsabilla Rika Rachmawati Riris Loisa Risky, Qonitha Riwanda, Josephine Kayla Rizky Ferdy Rizky, Fitri Nur Romi Ferdian Rosario, Fernando Roswita Oktavianti, Roswita Ruth Ambar Santoso, Maria Regina Yanuarika Putri Sella Desember Selvina Suryanto Shafira Nusa Kusuma Shella Oskania Shella Shella shinta Octavia Shinta Octavia, Shinta Sinta Paramita Sinta Paramita Sri Wahyuni Stefany Stefany Stephanie Violita Chandra Sukendro, Gregorius Genep Suzy Azeharie Suzy Azeharie, Suzy Teoh, Ai Ping Theja, Calista Takako Thing, Yi Tindaon, Elisabeth Indira Dameria Tomy Andreas Tursilawati , Heri Tuwendi, William Alexander Vendy Octavian Verina Bellini Haryadi Vincent Vincent Vincent Vincent, Vincent Viriyaputra, Kevin Vony Anatya Winduwati, Septia Winnie Agustina Wiraguna, Daniel Gabriel Yasir Hudzaifah Yeni Yeni Yoedtadi, Muhammad Gafar Yohanes Yohanes Zhafirah Sholihah