Prasetyati, Sukma Budi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS ADOPSI TEKNOLOGI PEMBUATAN PETIS DARI LIMBAH PENGOLAHAN PINDANG DI KABUPATEN SUKABUMI Prasetyati, Sukma Budi; Permadi, Aef; Taryoto, Andin H
PELAGICUS Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v2i2.8874

Abstract

ABSTRAKAdopsi dalam proses penyuluhan adalah penerimaan responden terhadap inovasi teknologi yang diberikan melalui kegiatan penyuluhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara variabel karakteristik inovasi (X1); karakteristik pengolah pindang (X2); serta metode pelatihan dan kunjungan (X3) terhadap tingkat adopsi inovasi teknologi pembuatan petis (Y) pada pengolah pindang. Jumlah responden yang diamati adalah 41 orang. Analisis deskriptif digunakan sebagai metode analisis. Selain itu juga digunakan analisis korelasional rank-spearman dan uji z untuk menentukan signifikansi hubungan antar variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi variabel X1 dan Y adalah 0, 640 yang berarti kuat, signifikan dan searah; nilai koefisien korelasi variabel X2 dan Y adalah 0,358 yang berarti rendah, signifikan dan searah; dan nilai koefisien korelasi variabel X3 dan Y adalah 0,578 yang berarti cukup kuat, signifikan dan searah. Berdasarkan analisis usaha diketahui bahwa produk petis memberikan tambahan pendapatan bagi pengolah pindang. ABSTRACTAdoption in the extension learning process is a changing of knowledge, attitude, or skill after received innovation technology from extension agent. The aims of this research were knowing the correlation between innovation characteristic (X1); potential users characteristic (X2); training and visit method (X3) to the innovation adoption rate of pindang processors (Y). Observed respondents were 41. The data analysis method that was used were descriptive analysis; correlation rank spearman analysis, and z-test to determine correlation significance between the variables. The results showed that the correlation coefficient value between X1 and Y was 0,640 which mean high, significant, and positive; the correlation coefficient value between X2 and Y was 0,358 which mean low, significant, positive; and the correlation coefficient value between X3 and Y was 0,578 which mean moderate high, significant, positive. According to business analysis, petis has been giving additional revenue for pindang processors.
Karakteristik Mutu Fisik dan Hedonik Serbuk Ekstrak Ikan Gabus (Channa striata) Wulansari, Devi; Prasetyati, Sukma Budi; Ratnaningtyas, Susi; Anasri, Anasri; Holis, Nurur Rahmah
PELAGICUS Volume 3 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v3i1.10642

Abstract

Albumin berperan penting mengatur tekanan darah dalam pembuluh darah dan menjaga cairan yang terdapat dalam pembuluh darah tidak bocor ke jaringan tubuh sekitarnya. Ikan gabus mengandung albumin lebih banyak daripada ikan jenis lain. Stabilitas sediaan dalam bentuk cair cenderung kurang baik, tidak efisien, rasa obat yang tidak menyenangkan atau tidak enak dan menyebabkan penurunan mutu yang lebih besar dikarenakan mudahnya perkembangbiakan bakteri sehingga nilai nutrisinya menurun. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan mutu yaitu dengan cara menyerbukan ekstrak ikan gabus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mutu fisik dan hedonik pada serbuk ekstrak ikan gabus dengan bahan pengisi laktosa pada konsentrasi yang berbeda. Ekstrak ikan gabus dikeringkan menggunakan laktosa dengan 2 kelompok konsentrasi A (25%) dan B (20%). Proses pengeringan dengan cara pendinginan dilakukan pada suhu 10˚C hingga kering. Pengujian yang dilakukan antara lain kadar albumin, uji waktu alir, uji sudut diam dan uji hedonik. Kadar albumin tertinggi terdapat pada kelompok A  sebesar 0,207 mg/ml. Hasil uji waktu alir dan sudut diam menunjukan bahwa kelompok B memenuhi syarat granul dengan skor uji waktu alir sebesar 4.64 detik dan uji sudut diam sebesar 39,35˚. Uji hedonik menunjukkan kelompok A lebih disukai oleh panelis. Kelompok dengan konsentrasi ekstrak 25% memiliki karakter mutu yang lebih baik namun perlu perbaikan formulasi untuk meningkatkan kualitas mutu fisik produk.
Evaluasi Organoleptik dan Kandungan Total Volatile Base Nitrogen pada Kualitas Mutu Ikan Kembung (Rastrelliger Sp.) di Pasar Tradisional Jakarta Timur Demalinda, Kumala Septi; Prasetyati, Sukma Budi; Mukhaimin, Iman
Proceedings of The Vocational Seminar on Marine & Inland Fisheries Volume 1 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/voc_seminar.v1i1.15160

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mutu ikan kembung (Rastrelliger sp) dengan melakukan pengujian mutu uji organoleptik dan kandungan TVB yang diperoleh dari pasar tradisional di Jakarta Timur. Pengujian organoleptik dengan parameter kenampakan mata, insang, lendir permukaan badan, bau, tekstur dan daging dilakukan berdasarkan SNI 2729 : 2013 dan kadar TVB-N berdasarkan SNI 2354.8:2009 di Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM), Jakarta Timur. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling yang diperoleh dari 2 pasar dan dua pedagang di pasar tradisional Jakarta Timur. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai organoleptik berbanding terbalik dengan nilai TVB-N. Nilai organoleptik terendah terdapat pada pedagang 2 Pasar Ciracas dengan rata-rata 6,0 untuk 3 pedagang lainnya di Pasar Ciracas dan Kramat Jati rata-rata nilai organoleptik 7,0. Nilai TVB-N tertinggi pada pedagang 2 di Pasar Kramat jati yaitu sebesar 25,20 Mg-N/100 g. Rata-rata nilai TVB pada pedagang 1 dan 2 Pasar Ciracas secara beturut-turut adalah 21,00 Mg-N/100 g dan 21,01 Mg-N/100 g dan pada pedagang 1 Pasar Kramat Jati yaitu 18,60 Mg-N/100 g. Hal ini menunjukkan bahwa mutu ikan kembung berdasarkan organoleptik dan nilai TVB di pasar tradisional Jakarta Timur masih dalam kualitas baik dan memenuhi persyaratan SNI serta layak konsumsi.