Salah satu tantangan utama dalam penerapan pendidikan inklusif di tingkat dasar adalah keterbatasan keterampilan komunikasi adaptif di kalangan guru, siswa, dan orang tua, terutama dalam menghadapi kebutuhan penyandang disabilitas fisik. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan model komunikasi adaptif yang dapat mendukung proses pembelajaran secara efektif bagi siswa dengan disabilitas fisik. Metode yang digunakan mencakup simulasi interaksi melalui teknik role play, dialog interaktif, serta sesi tanya jawab yang dirancang untuk membangun pemahaman, empati, dan keterampilan praktis dalam komunikasi inklusif. Evaluasi dilakukan melalui analisis pre-test dan post-test terhadap peserta pelatihan. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman konsep komunikasi adaptif, penggunaan alat bantu komunikasi (seperti bahasa tubuh dan media visual), serta peningkatan rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan siswa penyandang disabilitas fisik. Sebelum pelatihan, sebagian besar peserta belum memahami pendekatan komunikasi yang tepat dalam konteks disabilitas fisik, dan merasa ragu dalam membangun komunikasi dua arah. Setelah pelatihan, mayoritas peserta mampu menerapkan prinsip komunikasi adaptif secara lebih responsif dan inklusif. Dengan demikian, pelatihan ini terbukti efektif dalam membentuk model komunikasi yang mampu menunjang proses pembelajaran inklusif di sekolah dasar.