Saputra, Yandi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SARIKAT COMBINATIE MINANGKABAU (S.C.M.) DALAM PERGERAKAN NASIONAL (1919-1922) Saputra, Yandi; Pratama, Fikri Surya
Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/pjhpish.v9i2.410

Abstract

Terbaginya kelompok pergerakan politik pada masyarakat Minangkabau era kolonial secara garis besar dapat dirangkum dengan lahirnya organisasi-organsiasi dengan berbagai ideologi. Menyadari adanya fenomena tersebut,  maka dibentuklah Sarikat Combinatie Minangkabau sebagai jembatan penghubung keragaman ini . Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana eksistensi Sarikat Combinatie Minangkabau. Pengumpulan sumber data penelitian dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Sumber utama penelitian ini penulis peroleh dari surat kabar masa penjajahan melalui situs Delpher. Analisis topik ini dimulai dengan pendekatan seajrah politik. Tahap akhir penelitian ini adalah historiografi yang disajikan dalam bentuk tulisan ilmiah sejarah. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tujuan perkumpulan ini adalah: memperkuat ikatan timbal balik antara berbagai perkumpulan pribumi murni dan juga antara pribumi, sehingga segala sesuatu yang dapat mengganggu ketentraman negara dan rakyat Minangkabau dapat ditangani dengan baik; membantu pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dengan memberikan informasi tentang negara dan rakyat tersebut di atas; bekerja dengan berani dan bersatu demi kemajuan dan kemakmuran Minangkabau dan rakyat Minangkabau. Beberapa isu yang diperjuangkan oleh organisasi ini adalah memperjuangkan tanah ulayat Minangkabau yang kerap disalahgunakan oleh pemerintah; persoalan pemilihan umum dan hak pilih masyarakat Minangkabau; serta persoalan otonomi bagi Minangkabau, dimaksudkan tidak menginginkan “terpisah dari Belanda”, hanya persamaan kulit putih dan coklat serta penghapusan segala perbedaan.
Pemekaran Nagari Tapan : Analisis Dampak Politik, Ekonomi dan Sosial Tahun 1999-2013 Saputra, Yandi; Utami, Wulandari Nurul; Darmawan, Budi
Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah Vol 8, No 2 (2024): Historia Madania Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hm.v8i2.39727

Abstract

This study aims to examine the dynamics of the division of Nagari Tapan. The study employs a historical research method, consisting of several stages: heuristics, criticism, interpretation, and historiography, to analyze the development of Nagari Tapan. The findings show that the division was regulated by Government Regulation No. 09 of 2000 concerning the Basic Provisions for the Reorganization of Villages in West Sumatra into nagari administrations. The impact of this policy became evident in 1999 when Nagari Tapan was officially divided into the Basa Ampek Balai Tapan District with a single nagari administration. By 2012, the number of nagari administrations had grown to 20, along with two district governments. This division of nagari was part of an effort to establish new autonomy in Electoral District V (Dapil V), beginning with the division of nagari and districts. Following the division in 2012, significant changes occurred in Tapan, including: first, the growth of local democracy (politics); second, increased economic development; and third, the strengthening of social and cultural values.
Pemekaran Nagari Tapan : Analisis Dampak Politik, Ekonomi dan Sosial Tahun 1999-2013 Saputra, Yandi; Utami, Wulandari Nurul; Darmawan, Budi
Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah Vol. 8 No. 2 (2024): Historia Madania Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hm.v8i2.39727

Abstract

This study aims to examine the dynamics of the division of Nagari Tapan. The study employs a historical research method, consisting of several stages: heuristics, criticism, interpretation, and historiography, to analyze the development of Nagari Tapan. The findings show that the division was regulated by Government Regulation No. 09 of 2000 concerning the Basic Provisions for the Reorganization of Villages in West Sumatra into nagari administrations. The impact of this policy became evident in 1999 when Nagari Tapan was officially divided into the Basa Ampek Balai Tapan District with a single nagari administration. By 2012, the number of nagari administrations had grown to 20, along with two district governments. This division of nagari was part of an effort to establish new autonomy in Electoral District V (Dapil V), beginning with the division of nagari and districts. Following the division in 2012, significant changes occurred in Tapan, including: first, the growth of local democracy (politics); second, increased economic development; and third, the strengthening of social and cultural values.