Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran Prediction Guide Terhadap Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas XI SMA Swasta PGRI Siborongborong Tahun Pembelajaran 2023/2024: The Effect of Prediction Guide Learning Model on the Ability to Write Descriptive Texts of Grade XI Students of PGRI Siborongborong Private Senior High School Learning Year 2023/2024 Panggabean, Leben; Situmorang, Erlinawati
Boraspati Journal: Journal of Bilingualism, Organization, Research, Articles, Studies in Pedagogy, Anthropology, Theory, and Indigenous Cultures Vol. 1 No. 1 (2024): Volume 1 NUMBER 1 OCTOBER 2024
Publisher : PT. Batak Story Pedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64674/boraspatijournal.v1i1.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Prediction GuideĀ  terhadap kemampuan menulis teks deskripsi siswa kelas XI SMA Swasta PGRI Siborongborong tahun pembelajaran 2023/2024. Penelitian ini dilakukan di SMA Swasta PGRI Siborongborong Tahun Pembelajaran 2023/2024 yang berlokasi Jl. Sm Raja No.153A, Siborong Borong I, Kec. Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Tahun Pembelajaran 2023/2024 yang berjumlah 246 yang tersebar ke dalam 7 kelas. Dengan menggunakan teknik random sampling, maka yang menjadi sampel penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 dengan jumlah siswa sebanyak 37 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tes awal (pre-test), kemampuan menulis siswa kelas XI SMA Swasta PGRI Siborongborong menunjukkan nilai rata-rata 55,81. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berada pada kategori cukup dan kurang dalam kemampuan menulis teks deskripsi. Setelah penerapan model pembelajaran Prediction Guide, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 75,40. Hasil post-test menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan sebagian besar siswa berada pada kategori baik, dengan 51,35% siswa masuk dalam kategori tersebut. Berdasarkan analisis data dan uji hipotesis, Model Prediction Guide terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi siswa. Perbedaan yang nyata antara hasil pre-test dan post-test menunjukkan bahwa penggunaan model ini secara efektif meningkatkan kualitas kemampuan menulis siswa.
Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas X SLB Negeri Dolok Sanggul Dengan Penggunaan Media Gambar Berseri: Improving The Speaking Ability Of Grade X Students Of Dolok Sanggul State Special School With The Use Of Serialized Picture Media Purba, Sarita; Situmorang, Erlinawati; Sihite, Ipan
Boraspati Journal: Journal of Bilingualism, Organization, Research, Articles, Studies in Pedagogy, Anthropology, Theory, and Indigenous Cultures Vol. 2 No. 1 (2025): VOLUME 2 NUMBER 1 FEBRUARY 2025
Publisher : PT. Batak Story Pedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64674/boraspatijournal.v2i1.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan keterampilan bercerita siswa kelas X di SLB Negeri Dolok Sanggul melalui penggunaan media gambar berseri. Fokus utama penelitian tindakan kelas ini adalah efektivitas penggunaan media gambar berseri terhadap kemampuan bercerita anak tuna grahita. Data dikumpulkan melalui observasi dan evaluasi hasil belajar yang dilakukan secara bertahap dari awal penelitian hingga siklus II. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi dan tes. Keberhasilan penerapan media gambar berseri diukur berdasarkan peningkatan nilai rata-rata keterampilan bercerita siswa hingga mencapai 70 dengan persentase minimal 80% dari jumlah keseluruhan siswa. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan utama, yaitu persiapan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kategori D.B.P, yang memiliki keterampilan membaca kurang lancar namun berbicara lancar meskipun enggan bercerita di depan kelas, mengalami peningkatan nilai rata-rata dari 50 pada kondisi awal, menjadi 62 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 73 pada siklus II. Siswa dalam kategori R.B, yang memiliki keterampilan membaca dan berbicara lancar tetapi jarang bercerita di depan kelas, mengalami peningkatan nilai rata-rata dari 50 pada awal penelitian, menjadi 70 pada siklus I, dan mencapai 73 pada siklus II. Siswa kategori F.D, yang mengalami kesulitan dalam membaca dan bercerita, menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata 50 pada kondisi awal, menjadi 62,5 pada siklus I, dan mencapai 72 pada siklus II. Siswa dalam kategori Y.M.P, yang memiliki keterampilan membaca dan bercerita kurang lancar serta cenderung pemalu, mengalami peningkatan dari 50 pada kondisi awal, menjadi 60 pada siklus I, dan meningkat secara signifikan menjadi 78 pada siklus II. Siswa kategori S.A, yang membaca dengan lancar tetapi merasa malu untuk bercerita di depan kelas, mengalami peningkatan dari 60 pada awal penelitian, menjadi 70 pada siklus I, dan meningkat signifikan menjadi 80 pada siklus II. Siswa kategori T.A, yang memiliki kemampuan membaca lancar namun masih mengalami kesulitan bercerita di depan kelas, mengalami peningkatan nilai rata-rata dari 50 pada awal penelitian, menjadi 70 pada siklus I, dan meningkat menjadi 80 pada siklus II. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan bercerita siswa, yang tercermin dari kenaikan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 65,5 dan meningkat menjadi 76 pada siklus II. Hasil akhir penelitian ini telah memenuhi indikator kinerja, dengan lebih dari 80% siswa mencapai nilai keterampilan bercerita minimal 70, menegaskan efektivitas media gambar berseri dalam meningkatkan keterampilan bercerita siswa tuna grahita.