Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan keterampilan bercerita siswa kelas X di SLB Negeri Dolok Sanggul melalui penggunaan media gambar berseri. Fokus utama penelitian tindakan kelas ini adalah efektivitas penggunaan media gambar berseri terhadap kemampuan bercerita anak tuna grahita. Data dikumpulkan melalui observasi dan evaluasi hasil belajar yang dilakukan secara bertahap dari awal penelitian hingga siklus II. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi dan tes. Keberhasilan penerapan media gambar berseri diukur berdasarkan peningkatan nilai rata-rata keterampilan bercerita siswa hingga mencapai 70 dengan persentase minimal 80% dari jumlah keseluruhan siswa. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan utama, yaitu persiapan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kategori D.B.P, yang memiliki keterampilan membaca kurang lancar namun berbicara lancar meskipun enggan bercerita di depan kelas, mengalami peningkatan nilai rata-rata dari 50 pada kondisi awal, menjadi 62 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 73 pada siklus II. Siswa dalam kategori R.B, yang memiliki keterampilan membaca dan berbicara lancar tetapi jarang bercerita di depan kelas, mengalami peningkatan nilai rata-rata dari 50 pada awal penelitian, menjadi 70 pada siklus I, dan mencapai 73 pada siklus II. Siswa kategori F.D, yang mengalami kesulitan dalam membaca dan bercerita, menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata 50 pada kondisi awal, menjadi 62,5 pada siklus I, dan mencapai 72 pada siklus II. Siswa dalam kategori Y.M.P, yang memiliki keterampilan membaca dan bercerita kurang lancar serta cenderung pemalu, mengalami peningkatan dari 50 pada kondisi awal, menjadi 60 pada siklus I, dan meningkat secara signifikan menjadi 78 pada siklus II. Siswa kategori S.A, yang membaca dengan lancar tetapi merasa malu untuk bercerita di depan kelas, mengalami peningkatan dari 60 pada awal penelitian, menjadi 70 pada siklus I, dan meningkat signifikan menjadi 80 pada siklus II. Siswa kategori T.A, yang memiliki kemampuan membaca lancar namun masih mengalami kesulitan bercerita di depan kelas, mengalami peningkatan nilai rata-rata dari 50 pada awal penelitian, menjadi 70 pada siklus I, dan meningkat menjadi 80 pada siklus II. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan bercerita siswa, yang tercermin dari kenaikan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 65,5 dan meningkat menjadi 76 pada siklus II. Hasil akhir penelitian ini telah memenuhi indikator kinerja, dengan lebih dari 80% siswa mencapai nilai keterampilan bercerita minimal 70, menegaskan efektivitas media gambar berseri dalam meningkatkan keterampilan bercerita siswa tuna grahita.