Berbagai masalah perkotaan seperti kebisingan, kepadatan kota, ruang publik, tingginya kriminalitas, kemacetan serta masalah kota lainnya tentu sangat mempengaruhi pula psikologis penghuni kota. Dalam hal ini peran arsitek yang memiliki urgensi dalam perancangan khususnya tata desain arsitektur ruang, sangatlah berimplikasi pula terhadap pembentukkan karakter atau perilaku individu. Neuro-arsitektur salah satu pendekatan kolaborasi neurosains dan arsitektur yang mendasarkan konsep arsitektur dalam ilmu saraf, sehingga aspek spasial atau ruang dapat dilihat melalui korelasi saraf dan persepsi ruang. Studi ilmu ini sering terkait dan membahas mengenai suatu lingkungan yang dapat memodifikasi reaksi kimia otak dan pikiran, emosi, serta perilaku.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan atau menetapkan lokasi ruang publik yang sesuai dengan psikologis masyarakat dengan pendekatan neuro-arsitektur di kota Makassar. Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis yang digunakan yakni teknik analisis spasial dengan metode overlay/tumpang susun untuk mengetahui sebaran ruang publik yang sesuai dengan psikologis masyarakat. Sedangkan analisis IPA (Importance Performa Analysis) mengetahui variabel mana yang menjadi tingkatan tertinggi dalam preferensi masyarakat pada determinasi ruang.