Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Exploring Aceh Fault Zone for Slip Rates and Paleoseismic Trenching Potential along Sumatran Fault Marliyani, Gayatri Indah; Hady, Aulia Kurnia; Klinger, Yann; Setianto, Agung; Helmi, Hurien; Kurniawan, Telly; Kambali, Retno Agung Prasetyo; Sugito, Zulham; Jihad, Abdi; Setiawan, Yosi; Rusdin, Andi Azhar; Rohadi, Supriyanto; Triyono, Rahmat; Karnawati, Dwikorita
Indonesian Journal of Geography Vol 56, No 1 (2024): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.93456

Abstract

We conducted a study on the Aceh Fault, an active right-lateral strike-slip fault in northern Sumatra, Indonesia. Despite its seismic hazard potential, the slip characteristics of this fault are not well-understood. Using a combination of remote sensing and field methods, we mapped the distribution of displacement recorded by offset channels along the fault. Our goal is to identify evidence of past surface rupture, characterize their tectonic geomorphology setting, and assess their potentials as slip-rate and paleoseismic sites. The documented right-lateral displacements of channels and ridges from 35 observation points are mostly in the order of magnitude of hundreds of meters, with only a few sites exhibiting meter-scale measurable offsets. Our results provide important first-order data that can be used to locate sites suitable for paleoseismic trenching or offset investigations. This information will support the development of a maximum magnitude and earthquake recurrence model of the fault, which are crucial for seismic hazard analysis in the region.
Analisis Kualitas Airtanah Berdasarkan Sifat Fisik dan Kimia di Kemusu, Boyolali, Provinsi Jawa Tengah Joris, Kezia; Kusumayudha, Sari Bahagiarti; Harjanto, Agus; Helmi, Hurien
Tanah Goyang : Jurnal Geosains Vol 3 No 1 (2025): Tanah Goyang : Jurnal Geosains
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/tanahgoyang.3.1.9-17

Abstract

Sumur gali di daerah Kemusu dan sekitarnya di Kabupaten Boyolali diperuntukan untuk kebutuhan air minum sehingga sangat diperlukan analisis kualitas airtanah. Fisik dan kimia airtanah sangat dipengaruhi oleh batuan dan bagaimana kondisi lingkungan di permukaan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan daerah penelitian disusun atas batupasir karbonatan, batulempung karbonatan, breksi andesit dan endapan alluvial. Pengukuran fisik dilakukan dengan pengukuran langsung pada sumur gali warga meliputi pengamatan warna, bau, rasa, kekeruhan, Daya Hantar Listrik, Total Dissolve Solid, Derajat Keasaman (pH), temperature dan secara kimia meliputi uji kadar besi (Fe), mangan (Mn), klorida (Cl-), sulfat (SO4), dan CaCO3. Berdasarkan pengukuran secara fisik nilai DHL dan TDS di sumur gali S9, S12, S3 airtanah tidak layak dikonsumsi dengan kadar DHL > 1000 dan menurut No.416/MENKES/PER/IX/1990. Secara kimia didasarkan pada kekeruhan air dan nilai TDS yang mewakili rendah dan tinggi sehingga dapat dijadikan perbandingan yaitu pada sumur S4, S5, dan S12. Hasil uji kimia menunjukkan bahwa sumur S4 dan S12 tidak layak dikonsumsi dikarenakan tingginya kadar sulfat diatas > 250mg/l. Kandungan CaCO3 yang tinggi namun masih tergolong aman dikarenakan litologi penysusun yang mengandung karbonat mempunyai kontak dengan airtanah.
Analisis Kualitas Airtanah Berdasarkan Sifat Fisik dan Kimia di Kemusu, Boyolali, Provinsi Jawa Tengah Joris, Kezia; Kusumayudha, Sari Bahagiarti; Harjanto, Agus; Helmi, Hurien
Tanah Goyang : Jurnal Geosains Vol 3 No 1 (2025): Tanah Goyang : Jurnal Geosains
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/tanahgoyang.3.1.9-17

Abstract

Sumur gali di daerah Kemusu dan sekitarnya di Kabupaten Boyolali diperuntukan untuk kebutuhan air minum sehingga sangat diperlukan analisis kualitas airtanah. Fisik dan kimia airtanah sangat dipengaruhi oleh batuan dan bagaimana kondisi lingkungan di permukaan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan daerah penelitian disusun atas batupasir karbonatan, batulempung karbonatan, breksi andesit dan endapan alluvial. Pengukuran fisik dilakukan dengan pengukuran langsung pada sumur gali warga meliputi pengamatan warna, bau, rasa, kekeruhan, Daya Hantar Listrik, Total Dissolve Solid, Derajat Keasaman (pH), temperature dan secara kimia meliputi uji kadar besi (Fe), mangan (Mn), klorida (Cl-), sulfat (SO4), dan CaCO3. Berdasarkan pengukuran secara fisik nilai DHL dan TDS di sumur gali S9, S12, S3 airtanah tidak layak dikonsumsi dengan kadar DHL > 1000 dan menurut No.416/MENKES/PER/IX/1990. Secara kimia didasarkan pada kekeruhan air dan nilai TDS yang mewakili rendah dan tinggi sehingga dapat dijadikan perbandingan yaitu pada sumur S4, S5, dan S12. Hasil uji kimia menunjukkan bahwa sumur S4 dan S12 tidak layak dikonsumsi dikarenakan tingginya kadar sulfat diatas > 250mg/l. Kandungan CaCO3 yang tinggi namun masih tergolong aman dikarenakan litologi penysusun yang mengandung karbonat mempunyai kontak dengan airtanah.
Kolerasi Sebaran Batubara dan Pemidelan Open Pit Pada Lapangan X, Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur Oky Sugarbo; Helmi, Hurien
Kurvamas Vol 1 No 2 (2025): Jurnal Kemitraan, Kewirausahaan dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPMI Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvms.v1i2.5724

Abstract

This community service activity is a one of the Tri Dharma activities of lecturers in college. On this occasion, service activities were carried out by modeling the distribution of coal and open pits modeling as well as mining simulation calculations for 3 months. The method that used in this service is a design and calculation method using surface and subsurface data. The solution from this service will be in the form of modeling and calculation of mining both overburden and coal, stripping ratio, and mine planning design for 3 months. With the coal distribution and open pit modeling, we can find out the configuration of the seam, the correlation between the seam, the shape and structure of the coal seam and the identification for production activities. The feasibility of mining of course pays attention to and uses the parameters of the distribution or geometry of the coal and the design of the open pit. On the other hand, the results of this service can provide understanding and planning about mining simulations for 3 months so that the number of mechanical tools (fleets) suitable for the mining process can be determined which will later have implications for mining optimization.
Potensi Longsor pada Daerah Tepian Langsat, Kecamatan Bangalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur: tidak ada Trianda, Obrin; Misdiyanta, Partama; Helmi, Hurien; Bernaldino Moong, Yulio; Angga Purnama, Wahyu
Kurvamas Vol 1 No 2 (2025): Jurnal Kemitraan, Kewirausahaan dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPMI Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvms.v1i2.5883

Abstract

Desa Tepian Langsat yang terletak di Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur adalah salah satu daerah yang rawan terhadap bencana tanah longsor. Perkembangan suatu desa sangat berpengaruh pada perubahan topografi, morfologi yang mengalami perubahan akibat kegiatan industry Perkebunan, perkebuan, pertambangan, tempat tinggal masyarakat dan wisata alam. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu memecahkan masalah potensi longsor di lokasi pengabdian. Metode pengabdian ini dilakuakn dengan setudi literatur, pemetaan geologi untuk memperoleh data batuan, tanah, kelerengan, tataguna lahan dan zona-zona rawan longsor di wilayah pengabdian. Hasil pemetaan geologi dari pengabdian ini berupa litologi yang ada yaitu batupasir dan batu lempung sebagai bidang gelincir , dengan tata guna lahan berupa Perkebunan kelapa sawit, pertanian, pertambangan dan hutan lindung. Beradasarkan analisa kelerengan di dapat klasisfikasi dari datar – sangat curam dengan nilai 0°-45°. Berdasarkan daerah rawan longsor dibagi menjadi lima kelas yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Melakukan pelatihan terhadap warga desa untuk mengoperasikan Sistem Informasi Geografis.